Play List : You're Gonna Live Forever In Me - John Mayer
INSTAGRAM : Ocha_nf
Karyakarsa : @youzha
Selamat membaca 🌹
*****
"Dimana Poppy? Kenapa ia tidak ikut makan malam bersama kita? Apa ia sedang sakit? Aku akan memeriksanya, ia tidak boleh sakit." cecar Alliya seraya beranjak dari tempat duduknya,
"Ia sangat sehat. Kau tidak perlu mengkhawatirkannya, sayang." seru Tom menenangkan.
"Tapi kenapa ia tidak ikut makan malam bersama kita? Aku merindukannya. Ia belum menemuiku selepas belanja bersama."
"Poppy menginap di tempat Bianca." timbrung Austin, memberikan penjelasan.
"Lagi?! Kenapa kalian membiarkannya? Dan kenapa sekarang anak itu lebih suka tinggal di kediaman sahabatnya? Apa anak itu masih tidak paham bahaya di luar sana? Aku harus meneleponnya atau kita kirim orang untuk menjemputnya!" Alliya menatap silih berganti pada suami dan putranya, melayangkan ketidak sukaannya.
Tom dan Austin saling beradu pandang sejenak, memilih bungkam tidak menggubris kicauan dari Alliya.
"Sebelum Poppy bertemu dengan penjahat itu, keluarga kita baik-baik saja. Kita selalu berkumpul setiap waktu, tapi sekarang suasana keluarga kita terasa hambar. Tidak ada Aishley, Poppy yang sudah tidak peduli,-"
"Poppy sangat peduli padamu, tapi kau yang mulai mengabaikannya. Kau terlalu larut dengan kesedihanmu, Alliya." sela Tom kemudian. Alliya menoleh cepat ke arah Tom. Wanita itu tampak terkejut akan pernyataan frontal dari suaminya itu.
"Apa kau menyadari, jika Poppy menderita berada di dekatmu?" lanjut Tom.
"Dad..." gumam Austin, tidak menyangka kalimat tersebut akan keluar dari mulut Tom pada ibunya yang memiliki emosi belum stabil. Lantas menoleh ke arah ibunya yang mulai memunculkan raut kerasnya.
"Apa yang kau katakan, Tom? Jadi Poppy sudah tidak bahagia lagi bersama ibunya? Bersamaku? Jadi anak itu mengharapkan kalau aku juga harus pergi bersama kakaknya, baru ia tidak menderita, begitu maksudmu?" Cecar Alliya, matanya mulai berkaca-kaca. Tom menghela napas berat.
"Sebaiknya kita mulai makan malam setelah itu kau meminum obat dan beristirahat."
"TOM!!" sentak Alliya, menuntut penjelasan. Tom mengembuskan napas kasar.
"Mom, jangan berpikir yang tidak-tidak. Poppy sangat menyayangimu. Sangat peduli seperti yang dikatakan oleh Dad. Ia hanya sedang membutuhkan waktu,-"
"Membutuhkan waktu dari apa? Membutuhkan waktu untuk menerima kenyataan jika pria yang dipujanya selama ini adalah pembunuh kakaknya atau sedang merayakan keberhasilan pembunuh kakaknya yang berhasil melarikan diri,-"
PRANG!!
Tom menyingkirkan semua benda yang ada di hadapannya, di atas meja. Lantas berdiri, menatap tegas pada istrinya. Alliya terkejut, memegangi dadanya dengan air mata yang menetes di pipinya. Austin memilih membuang muka, karena ia menyadari pernyataan ibunya mulai keterlaluan.
KAMU SEDANG MEMBACA
La Bella e Bestia - De Luca Series 4
Romance[Warning] +21 tahun ke atas 🔞 All about Oscar Vazcez : - Umur : 27 tahun - Hobby : Kolektor mobil klasik - Pekerjaan : serabutan - Sifat : pendiam + pekerja keras (nilai plus super ganteng) - Type wanita : Anti rambut pirang All about Poppy Ed...