La Bella e Bestia : Chapter 20

30.8K 5.3K 13.3K
                                    

Play List : The Joker and The Queen - Ed Sheeran ft Taylor Swift

GERRCEPPP!! 

Makasih untuk 2.72k vote dan 5.47k komentnya, padahal belum genap sehari 😍

Ayok lanjutkan nak, semakin ramaikan vomentnya biar bang Ilham semakin semangat 🥰

Part ini masih panjang, 2.577 kata

Selamat membaca ❤️

🌹🌹🌹

"Well, jika aku mau, aku bisa menghasilkan uang satu juta euro hanya dalam 30 menit, Ms. Muller."

Poppy mengerjap. Kembali, detak jantungnya dibuat syok oleh pernyataan pria itu.

"Jadi kau sedang menunjukkan kemampuanmu akan salah satu syarat menjadi kekasih Poppy Muller, Mr. Pelayan?"

Oscar bergeming. Begitu pun dengan Poppy, keduanya hanya saling bersitatap. Saling mengunci pergerakan iris masing-masing.

🌹🌹🌹

"Aku hanya tidak suka diremehkan. Bagiku uang sangat mudah dicari, Ms. Muller. Dan uang tidak bisa menjadi tolak ukur kebahagiaan seseorang ketika menjalin suatu hubungan."

Kata-kata Oscar di arena balap tadi sangat melekat diingatannya. Ia pikir, Oscar melakukannya demi menjawab tantangan Poppy. Pria itu serius membuat Poppy terpesona padanya, lalu menjadikannya,-

Poppy menghela napas, tersadar untuk tidak meneruskan pikirannya yang terlalu terbawa suasana oleh sikap Oscar. Bagaimanapun Oscar adalah pria pertama yang memperlakukannya dengan sangat 'intens'. Dan entah kenapa ia menerima begitu saja perlakuan manis pria itu. Padahal Oscar jauh dari kata pria idamannya. Sekarang ia benar-benar seperti wanita murahan.

Poppy juga tidak bermaksud matrealistis, ia hanya mencoba realistis. Tapi hati kecilnya berkata, ia ingin merasakan bagaimana rasanya jika perasaannya dihargai. Dua kali membuka hati, dua kali pula ia merasa, belum apa-apa sudah dicampakkan.

Poppy menatap datar jalan yang dipijaknya dengan satu koper uang tunai di tangannya. Ia tengah menemani Oscar menuntun motornya, mengembalikan motor tersebut menuju salah satu gudang di kediaman De Luca. Dan Poppy sudah enggan menanggapi tindakan lancang pria itu. Raganya terasa hampa, nyawanya seperti menghilang.

"Kau baik-baik saja?" tanya Oscar tiba-tiba. Pria itu kini sudah berpenampilan wajah menyamarnya. "Kau menjadi pendiam." lanjutnya.

"Jadi menurutmu aku harus bernyanyi sepanjang jalan? Well, meskipun suaraku lumayan bagus, tapi aku tidak ingin kita ketahuan akibat ulahmu mencuri,-"

"Meminjam, Ms. Muller."

"Whatever. Sama saja, kau tidak meminta izin."

Oscar terkekeh pelan. Poppy mendelik, menampilkan raut kesal yang dibuat-buatnya. Lantas di detik selanjutnya mengembalikan raut sayunya, tidak bergairah. Ia mencoba bersikap biasa terhadap pengawal si tukang pemberi harapan itu agar Oscar tidak terlalu ketara menyadari jika semua ucapannya sangat mempengaruhi isi kepalanya.

Tidak berapa lama mereka tiba di bagian belakang gudang penyimpanan motor. Poppy menguap, karena waktu sudah menunjukkan pukul satu pagi.

Oscar membuka pintu gudang yang sangat gelap, mendorong motornya masuk, Poppy mendampingi di samping. Tanpa disadari Poppy yang sibuk menunduk, Oscar menaikan tatapannya tajam, menebar waspada, ketika merasakan kehadiran seseorang. Iapun segera menurunkan kickstand motornya, mestandarkannya.

La Bella e Bestia - De Luca Series 4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang