La Bella e Bestia : Chapter 19

24.9K 4.6K 5.8K
                                    

Play List : Harleys in Hawaii - Katy Perry

Yuhuuu PopScar update lagi...

Selamat malam & selamat membaca ❤️

*****

"Kau mendengar ucapan pemuda tadi? Lakukan apa katanya." perintah Athes dengan dingin sebelum memutar tubuh, berjalan menuju Mansion bersama Leanore.

Untuk sesaat, pengawal Athes saling beradu pandang bersama rekannya. Karena sebelumnya Athes bersikukuh untuk tidak menyuntik mati Lyo, si singa kesayangan dari putra yang menjadi musuhnya, Valentine De Luca. Padahal dokter dan Sexyolla sudah berusaha membujuk pria setengah baya itu agar melakukan suntik mati terhadap Lyo karena singa itu sudah sangat menderita. Tapi sekarang, hanya karena ucapan lancang dari seorang pengawal, Athes menyetujui tanpa pikir panjang.

*****

'Rooftop.'

Ketik Oscar membalas pesan dari Poppy. Memasukkan kembali ponselnya ke balik jasnya, menatap datar ke arah kandang singa, melihat kerumunan di sana, di mana Lyo akan dieksekusi.

Oscar tidak memiliki nyali untuk menyaksikannya secara langsung. Jadi ia di berada di sini, duduk di atas pilar rooftop, memerhatikan dari jauh. Dan rooftop adalah salah tempat favorit Oscar di Mansion ini. Karena rooftop ini membuatnya bisa memandang ke segala arah.

Well, rasanya sudah percuma Oscar menyembunyikan jati dirinya di depan Athes. Kebodohan dan kecerobohannya kemarin yang terpengaruh oleh Lyo, membuat jati dirinya terkuak dengan mudah di depan pria setengah baya itu. Bagaimanapun hanya dirinya yang mampu menjinakkan Lyo ketika sedang tidak terkontrol. Salah satu hewan yang menjadi didikannya di Mansion ini. Dan Athes pasti langsung menyadari siapa dirinya ketika berhasil menjinakkan singa tua itu.

Oscar mendesah kasar, menengadah ke atas langit. Perasaannya tidak menentu. Matanya terpejam. Yang jelas ia sangat merindukan ibunya, Leanore. Ia senang melihat Leanore terlihat baik, semakin cantik diusia senjanya.

Oscar mendengar suara ketukkan langkah mendekat. Dari aromanya yang manis menyengat, sudah dapat dipastikan jika itu adalah Poppy Muller.

"Kau sedang apa? Bagaimana bisa kau ada di sini? Bagaimana kalau Daddy Athes atau Mommy Lea mengetahui kalau kau berada di sini? Kau akan dianggap lancang dan tidak sopan, karena bagaimanapun kau hanya tamu tidak bisa seenaknya begitu saja mengunjungi tempat di Mansion ini tanpa izin?" cerocos Poppy bertubi menceramahi.

"Ini hanya rooftop, Ms. Muller." Oscar membuka matanya, menoleh ke arah Poppy yang berhenti tepat di samping belakangnya.

"Tetap saja bagiku itu terasa lancang. Aku tidak enak hati pada Mommy Lea dan Daddy Athes bila mereka mengetahuinya. Apalagi setelah sikap lancangmu kemarin kepada mereka." Poppy berdecih, melirik cemberut ke arah Oscar.

"Kemarilah." Oscar mengulurkan satu tangannya, tanpa menghiraukan kicauan cerewet wanita itu. Poppy menaikan satu alisnya,

"Kau takut ketinggian?" tanya Oscar. Poppy mengangguk. Tapi kemudian wanita itu mengulurkan tangannya, menyambut uluran tangan Oscar.

Dengan hati-hati Oscar membimbing Poppy agar duduk di sampingnya dengan kedua kaki menjuntai ke bawah. Poppy merapatkan badannya kepada Oscar dengan secara tidak sadar melingkarkan erat tangannya pada lengan pria itu. Manik beriris hijaunya menatap ke bawah, bergidik ngeri.

La Bella e Bestia - De Luca Series 4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang