La Bella e Bestia : Chapter 30

24.1K 4.1K 3.1K
                                    

Play List : Without You - Avici


Yuhuuu yang kangem cerita ini absenn ❤️

Selamat membaca 💛

🌹🌹🌹

Srott.  Srott.  Srott.

Poppy menyemprotkan beberapa semprot minyak wangi ke bagian leher, piyama merah mudanya, dan pergelangan tangannya. Ia bersiap tidur setelah selesai mengenakan skincare routine terlebih dahulu. Lantas Poppy berjalan menuju tempat tidur, membaringkan tubuhnya di sana dan mematikan lampu besarnya menggunakan remot, menyisakan lampu duduk di atas nakas. Ketika akan menurunkan penutup mata, ponselnya berbunyi. Pun Poppy segera bangun, berharap itu dari Oscar yang seharian tidak memberi kabar ataupun membalas pesan darinya. Ketika ditelepon, ponsel pria itu juga tidak aktif.

Tapi kemudian Poppy mengernyit ketika melihat nomer ponsel yang tertera, baru, tidak dikenalinya.

"Apa Oscar menghubungi menggunakan nomer baru?" gumamnya.

Poppy segera meraih ponsel tersebut, dan mengangkat teleponnya.

"Oscar?" sapanya menebak.

"Ini aku,- J."

"J? Bagaimana bisa kau tau nomer ponselku?" todong Poppy mengernyit heran. Memandang ponselnya seolah itu adalah si nona satu huruf.

"Itu tidak penting. Aku ingin bicara,-"

"No no no, itu sangat penting bagiku, Ms. One Letter. Tidak ada yang mengetahui nomer ponselku kecuali orang-orang terdekat dan special. Dan kau bukan termasuk dari bagian mereka, kau hanya orang asing, jadi kau harus menjelaskan darimana kau mendapatkan nomer ponselku yang sangat privat. Kau tau kan kalau aku bukan Putri dari seorang biasa?" potong Poppy nyerocos.

J tertawa, "apa kau jadi ikut bersama kami ke Texas?" katanya melenceng dari permintaan Poppy.

"Tidak. Oscar tidak mengizinkannya. Apa kau senang pesaing terberatmu tidak ikut?! Dan kau bisa leluasa mendekati Oscar di sana." dengkus Poppy, yang fokus pembahasannya berhasil dialihkan oleh J.

J kembali tertawa, "kau terlalu berpikiran buruk tentangku, Pe..."

"Queen Muller, say it. Pe hanya untuk orang-orang terdekatku dan yang menurutku sangat pantas memanggilku seperti itu. Dan ya, kau satu-satunya yang tidak bisa membuat sinyal di otakku memancarkan energi positif."

"Whatever,"

"Of course!" Poppy memutar bola matanya. J menghela napas berat.

"Well, apa kau ingin ikut bersama kami ke Texas? Jika kau berminat, aku bisa membantumu untuk meminta izinkannya pada orang tuamu."

Poppy langsung menegap begitu mendengar pernyataan wanita pesaingnya itu. "Apa kau serius mengajakku? Bagaimana bisa? Bukannya kita bersaing?"

"Bersaing secara sehat sepertinya lebih fair."

"Good. Aku tidak menyangka, padahal tampangmu cukup licik. But thanks, meskipun kita tau pemenangnya nanti siapa." kekeh Poppy mengejek. J kembali mengeluarkan suara tawa renyahnya, tidak kalah mengejek.

La Bella e Bestia - De Luca Series 4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang