66. Vampir

1.2K 172 46
                                    

Pagi yang cerah menyelimuti bumi. Sayup-sayup angin berbisik di sebuah kota yang damai. Pohon pun bergoyang seakan menikmati alunan lagu dari bisikan angin. Sungguh suasana yang tenang dan tentram.

Tidak seperti di ruangan satu ini.

JENG JENG

Kazuha duduk bersimpuh di lantai ruang tamu kamar apartemennya dengan seorang pria jangkung yang sedang berdiri di hadapannya sambil bersidekap tangan di depan dada. Suasana tegang menyeliputi ruangan ini.

Pria itu menatap tajam seorang gadis yang kepalanya terdapat benjolan merah akibat perbuatan tangannya yang geram dengan gadis tersebut.

"Jadi,.. Kenapa belum ada persiapan samsek?" Tanya Kei dengan nada dingin dan serius yang tak seperti biasanya.

"Iish! Kan aku udah bilang! Kemarin aku diculik para bandit sialan itu!" Ujar Kazuha gak nyelow.

"Bisa-bisanya gorila sepertimu diculik sama para cecunguk itu" Keluh Kei sambil menghela napas kasar.

'Gorila?'

Kazuha berdiri sambil menghentakkan kedua kakinya satu persatu ke lantai. Ia mendongak dan menatap pria jangkung itu dengan tatapan tajam.

"Hah?! Mayat cebol itu berhasil menyulikku karena kemarin itu aku lagi capek banget woi! Mana kemarin lu seenaknya nyelonong masuk kamar gwa, minta konsultasi apalah ke gwa, mau cerita sesuatu ke gwa, gwa kurang tidur TAU GAK SIH?!" cerocos Kazuha panjang lebar. Sepertinya dia mulai panas.

"Haah?! Kan sebenernya gwa mau ngomongnya itu waktu kemarinnya lagi. Mana lo malah enak-enakan kencan ama cewek berambut pirang itu! Lesbi lo hah?!" Balas Kei tidak mau kalah.

"Gwa bukan lesbi! Dan dia cowok, goblok! K-Kita juga gak kencan! Jangan salah paham ya!" Ujar Kazuha terbata-bata dengan rona merah yang mulai menghiasi wajahnya karena mengingat hari itu.

Yukki : sepertinya situasinya makin buruk._.

"Nah tu kan! Muka lo merah! Lo seneng kan bisa kencan sama cowok yang lo suka dan dia suka balik sama lo! Gak usah nge-tsun deh lo kalo di depan gwa!" Ujar Kei sebal sambil mendekatkan wajahnya agar Kazuha dapat mendengar dengan jelas ucapannya mentah-mentah.

"Watashi wa tsundere janee yo!" Seru Kazuha. Gadis itu menubrukkan dahinya dengan dahi pria itu dan melemparkan tatapan tajam padanya.

"Teiuka, emang lo siapa harus peduli banget sama kegiatan gwa?" Tanya Kazuha menurunkan volume suaranya.

"Suki da yo.." Kei mengambil ancang-ancang dan, "Ba~ka!~"

DUAGH

Sambil membenturkan kepala gadis itu dengan kepalanya yang keras.

Benturan yang lumayan keras itu membuat Kazuha merintih dan mundur beberapa langkah. Lalu ia menatap wajah Kei yang tengah serius menatapnya. Butuh waktu baginya untuk memproses ucapan Kei. Tentu saja ia mendengar ucapan pria itu dengan sangat jelas.

"Ha? A-Apa maksud lo?" Tanya Kazuha dengan semburat tipis di kedua pipinya.

"Ya, seperti yang gwa katakan tadi. Dan lo selama ini gak nyadar kan?" ujar Kei dengan wajah serius. Seolah tidak ada dusta dibalik ucapannya.

Melihat itu, Kazuha spontan menunduk dan menatap ke lantai karena tak tau harus melihat ke arah mana lagi. Ekspresinya bahkan tidak dapat dijelaskan dengan kata-kata.

"Pffft--" Kazuha mendongak mendengar suara itu.

"BUAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA. TAPI BOONG! HAYYU~ PALPALEPALPALE~" Tawa Kei pecah dan menggelegar di apartemen tersebut.

Lost Eyes [ with (Hunter x Hunter)]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang