2. Bisky? Nen?

3.3K 431 50
                                    

Warning : typo bertebaran, cerita gaje, alur gak cocok sama cerita maupun judul, ooc, garing, dsb.

Cerita ini buatan author sendiri, tidak menjiplak cerita orang lain. Bila ada yang sama itu hanya kebetulan yang tidak disengaja

Don't copy my story

_________________________________________

Seminggu berlalu, akhirnya Kazuha mencapai lantai 190. Killua mendatanginya 5 menit sebelum pertandingan. Ia menatap Kazuha dengan kesal.

"Ngapain liat-liat" tanya Kazuha judes.

"Sedikit kesal. Aku butuh dua tahun untuk sampai ke lantai ini, tapi kau dengan lancar sampai disini" ujar Killua.

"Kau kan 3 tahun lebih muda dariku. Jadi hal itu sangat mungkin, baka. Justru aneh kalo bocah umur 8 tahun menang di lantai 190 dan aku yang berumur 11 tahun tidak bisa" tukas Kazuha.

"Tch. Semoga kau kalah"

"Ck. Urusai" jawab Kazuha dan bersiap-siap untuk pertandingan.

Skip--

Kazuha mengambil hadiah uangnya. Ia baru tau kalau menang di lantai 200 tidak mendapatkan hadiah apa-apa. Ia juga merasa aneh ketika menginjak lantai 200. Ia merasakan aura yang mencurigakan disekitarnya. Karena itu ia memutuskan untuk berhenti.

"Gimana?" Tanya Killua. Sekarang mereka sedang duduk di sebuah cafe dekat bangunan 'Arena Surga'.

"Aku akan berhenti. Lagipula kalau aku menang, gak dapat apa-apa" ujar Kazuha sambil menyesap coffee latte miliknya. Pelanggan lain yang berada di cafe menatap mereka berdua aneh.

"Masih kecil dah pacaran"

"Kids jaman now memang beda"

"Generasi sudah berubah" dan lain-lain komentar mereka.

Kita bisa melihat perempatan merah pada kening Kazuha. Ia menghela nafas dan berusaha untuk tidak peduli. Kazuha menyodorkan surat kepada Killua.

"Buka surat ini lusa depan. Jangan dibuka sebelum hari itu" ucap Kazuha lalu beranjak dari kursi dan meninggalkan Killua.

Kazuha selama ini tidak mempunyai tempat tinggal. Karena ia sudah berhenti di 'Arena Surga', ia tidak memiliki tempat tinggal lain. Lagipula, hadiah uang yang diperolehnya cukup banyak untuk membeli rumah atau apartemen.

Keesokan harinya...

Kazuha tinggal di sebuah apartemen nomor 404. Lokasinya tak jauh dari 'Arena Surga'.

Tok.. tok.. tok..

Seseorang mengetuk pintu kamarnya. Kazuha membuka pintu dan melihat siapa yang bertamu. Ia melihat seorang gadis(?) Yang tingginya hampir sama dengannya dengan rambut twintail berwarna kuning dan warna matanya pink.

"Hai! Aku tinggal di sebelah kamarmu. Mulai hari ini kita tetangga, yoroshiku. Watashi no namae wa Biscuit Krueger. Panggil aja Bisky" ucap gadis(?) Tersebut sambil mengulurkan tangannya. Kazuha menyambut uluran tangannya.

"Kazuha, yoroshiku mo"

"Bisa kita bicara sebentar?" Ujar Bisky.

"Boleh" jawab Kazuha sambil mempersilahkannya masuk. Mereka berdua duduk di sebuah sofa yang berhadapan.

"Aku menonton pertandinganmu di 'Arena Surga'" ujar Bisky.

"Trus"

"Untuk gadis kecil seumuranmu, kekuatan yang kau miliki lumayan. Kau memiliki potensi, akan sia-sia jika bakatmu tidak dikembangkan dengan baik. Mulai besok aku akan menjadi gurumu" ujar Bisky.

Lost Eyes [ with (Hunter x Hunter)]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang