35. Menguping

1.4K 245 12
                                    

Warning : typo bertebaran, cerita gaje, alur gak cocok sama cerita maupun judul, ooc, garing, dsb.

Cerita ini buatan author sendiri, tidak menjiplak cerita orang lain. Bila ada yang sama itu hanya kebetulan yang tidak disengaja

Don't copy my story

________________________________________

Pagi telah tiba, Kazuha membuat sarapan untuk mereka berempat. Ketiga laki-laki tersebut berjalan gontai pergi ke dapur dalam keadaan setengah sadar. Lalu mereka kaget melihat Kazuha yang melepas apronnya.

"KAZUHAAA!!~~ KAU PERGI KEMANA SEMALAM?! KENAPA KAU LAMA SEKALI KEMBALI?!~ KITA PIKIR KAU DICULIK OM-OM GAJE!!~ KAPAN KAU PULANG??!~ APA KAU MARAH KARENA KITA KETAWAIN?~" seru mereka bertiga bersamaan sambil memeluk Kazuha.

Bugh

Bugh

Bugh

"Gak mungkin lah! Sudah sana! Mandi dulu, habistu sarapan. Aku mau jalan" ujar Kazuha. Mereka mau memeluk Kazuha lagi, tapi aura Kazuha yang mengerikan membuat mereka mengurungkan niatnya.

"Kau mau pergi kemana lagi?" Tanya Gon.

"Jalan-jalan. Aku ingin melihat pasar" ujar Kazuha. Ia mengambil tasnya lalu pergi keluar. Sebenarnya ia sedang mencari ahli penerjemah bahasa. Setelah lama berkeliling, akhirnya ia menemukannya. Ia pun masuk ke dalam toko tersebut.

"Ada yang bisa di bantu?" Tanya penerjemah tersebut.

"Apa kau bisa menerjemahkan ini?" Tanya Kazuha mengeluarkan buku kuno dari tasnya. Penerjemah tersebut pun melihatnya.

"Oh~ ini adalah bahasa lama. Agak susah kalau dijelaskan, kebetulan, aku menjual alat untuk menerjemahkan bahasa" penerjemah tersebut mengambil sesuatu dari raknya. Ia mengeluarkan benda yang mirip seperti pigura dengan kaca ditengahnya. Ukurannya seperti layar laptop yang kecil.

"Jika kau memencet tombol ini dan memegang benda ini di atas buku, alat ini akan memberikan terjemahan bahasa umum kita dari halaman tersebut. Alat ini bisa menerjemahkan berbagai bahasa" jelas sang penerjemah.

"Kau bisa mencobanya sendiri" ujarnya. Kazuha pun mencobanya. Ia dapat membaca terjemahannya dalam bahasa umum.

"Baiklah. Ini berapa harganya?" Tanya Kazuha.

"Karena ini ukuran kecil, harganya 180.000 jenny" ujar penerjemah tersebut.

'Untung aku membawa uang saat pergi ke Yorkshin ini. Kalau tidak, aku harus kembali ke rumah' pikir Kazuha. Uang hasil dari Arena Surga masih tersisa banyak di rumahnya. Untung ia membawa 500.000 jenny untuk berjaga-jaga. Karena ia pikir, ia akan menghadiri pelelangan. Ia pun memberikan uangnya. Dan mendapatkan alat penerjemah.

Kazuha berjalan-jalan dan mampir di sebuah cafe dan memesan minuman. Ia merasakan aura yang kuat berada di dekatnya. Kazuha pun menengok ke belakang, melihat siapa yang duduk dibelakangnya.

Ia melihat Nobunaga dan wanita berambut ungu. Ia sangat yakin kalau itu mereka.

'Kenapa mereka ada di tempat yang ramai seperti ini?' Pikir Kazuha heran. Ia pun merubah warna matanya menjadi hijau dan menggunakan kekuatan Senritsu yang memiliki pendengaran yang tajam.

Ia mendengar mereka membicarakan tentang Uvogin dan pengguna rantai, yaitu Kurapika.

"Kita diawasi" ujar Nobunaga.

"Mereka bukan amatir" lanjut wanita berambut ungu tersebut.

'Diawasi? Aku tak mengawasi, aku menguping. Masaka?!' Pikir Kazuha. Ia pun melihat dari sudut pandang Gon. Dan benar, mereka bertiga mengawasinya.

'Bukannya sudah kubilang untuk tidak melakukannya' batin Kazuha. Ia meng-sms Leorio.

'Baka! Kenapa kalian mengawasi Genei Ryodan! Bukannya sudah kubilang untuk tidak melakukannya?! Telinga kalian itu cuma pajangan ya! Aku berada di belakang mereka, Aho! Mereka sadar kalo diawasi, baka yarou! Yah, walaupun mereka tak tau darimana. Tapi tetap saja bahaya, Baka!!' Begitulah pesan Kazuha. Ia menghela nafas lelah. Dan kembali menguping.

Sementara itu..

Tiit.. tiit..

Ponsel Leorio berbunyi. Ia membuka hp nya dan melihat siapa yang memberinya sms. Ia membacanya.

"Omaera, coba baca ini" Leorio memperlihatkannya pada Gon dan Killua.

"Kok dia bisa tau?" Bingung Gon.

"Sabodo. Lanjutin aja" ujar Killua.

Mereka tidak menghiraukan peringatan Kazuha dan melanjutkan pengintaian mereka.

Kazuha tau mereka tak menghiraukannya. Ia pun pergi sebentar untuk menaruh tasnya di tempat Gon, Killua, dan Leorio menginap. Lalu dengan cepat, kembali ke tempat duduknya semula.

ia menguping pembicaraan mereka dan merasakan persaingan diantara mereka. Lalu mereka melempar koin. Kazuha pun memutuskan untuk terus menguping mereka.



















Tbc.

Author's note :

641 words.

Gomen.. pendek.

Ketik :
Rabu
3 Juli 2019

Publish :
Rabu
3 Juli 2019

Lost Eyes [ with (Hunter x Hunter)]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang