34. Uvogin mati!

1.6K 251 11
                                    

Warning : typo bertebaran, cerita gaje, alur gak cocok sama cerita maupun judul, ooc, garing, dsb.

Cerita ini buatan author sendiri, tidak menjiplak cerita orang lain. Bila ada yang sama itu hanya kebetulan yang tidak disengaja

Don't copy my story

________________________________________

Malam yang gelap pun tiba. Kazuha yang baru selesai mengomeli habis-habisan Gon, Killua, Leorio pun duduk di sofa menenangkan diri.

"Naa, Kazuha. Apa kau ada bertemu dengan Kurapika? Dia tak menjawab telponnya" ujar Gon sambil memegang telponnya.

"Mana ku tau? Mungkin habis baterai" ujar Kazuha. Ia sebenarnya merasa curiga. Ia pun melihat dari pandangan Kurapika. Dan ia melihat Uvogin berhadapan dengannya. Kazuha terlonjak kaget dan jatuh dari sofa. Ketiga temannya langsung tertaea terbahak-bahak. Kazuha menahan malu dan berdiri. Ia berjalan membuka pintu.

"Kau mau kemana? Jangan bilang mau menghindar karena malu" Tanya atau lebih tepatnya mengejek. Killua mengejeknya dengan muka kucing liciknya.

"Mau cari udara segar!"

Brak!

Kazuha membanting pintu dan membuat mereka menghentikan tawanya. Ia melihat Kurapika dan Uvogin yang mencari tempat lain. Kazuha mengikuti mereka dengan terbang.

Mereka pun berhenti di tempat yang mirip tempat pertarungan Uvogin melawan Injuu sebelumnya. Kurapika melepas jubahnya.

'Dasar sok keren. Tapi memang-- stop!' Batin Kazuha.

"Ingin kutanyakan 1 hal. Siapa dirimu?" Tanya Uvogin pada Kurapika.

"Sebelum kujawab, ada yang harus kukatakan. Apa kau ingat orang yang kau bunuh?" Tanya Kurapika.

"Sedikit. Kalau orang yang membuatku terkesan bisa kuingat. Jadi ingin balas dendam?" Ujar Uvogin.

"Hoi Kurapika! Ingin bersenang-senang sendirian?! Curang!" Seru Kazuha dari atas. Kemudian turun di dekat mereka.

"Kau--?!" Kurapika terkejut.

"Ada yang ingin kutanyakan padamu. Apa kau mengingat ini?" Tanya Kazuha. Ia merubah warna rambut dan matanya menjadi silver. Ia juga mengeluarkan pedang milik Aniki-nya dari balik jubahnya. (Pedangnya bisa dilihat di chap.prolog).

Uvogin terkejut lalu tersenyum senang melihatnya.

"Tentu saja aku ingat! Orang yang menggunakan pedang itu, adalah orang pertama yang tidak hancur saat terkena Big Bang Impact full power milikku! Kau siapanya?" Tanya Uvogin senang.

"Aku adiknya. Jadi, apa kau yang membunuhnya?" Tanya Kazuha.

"Iya. Tapi saat itu aku tak tau mati atau tidak. Kutinggalkan saja. Ternyata kau adiknya. Tak kusangka masih ada yang tersisa" ujar Uvogin makin senang. Mata Kazuha berubah menjadi warna merah.

"Kau yang melakukannya? Asal kau tau, ia masih hidup beberapa menit setelah terkena seranganmu. Lalu ia mati. Apa kau juga yang mengambil matanya?" Ujar Kazuha bertanya lagi.

"Iya aku yang mengambil matanya. Wah~ tak kusangka dia masih bertahan setelah terkena kekuatan penuhku. Tapi sayangnya dia mati" ujar Uvogin.

Sring

Uvogin tak menyadari Kazuha sudah melukai tangan kanannya dengan pedang tersebut. Saat ia menyadarinya, Kazuha masih berdiri di dekat Kurapika.

"Apa kau yang melakukannya?" Tanya Uvogin.

"Ya. Aku yang melakukannya, kenapa?" Tanya Kazuha dengan creepy.

"Gerakanmu cepat sekali, aku tak dapat melihatnya" ujar Uvogin.

Lost Eyes [ with (Hunter x Hunter)]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang