59. Kaori

1K 179 15
                                    

Warning : typo bertebaran, cerita gaje, alur gak cocok sama cerita maupun judul, ooc, garing, dsb.

Cerita ini buatan author sendiri, tidak menjiplak cerita orang lain. Bila ada yang sama itu hanya kebetulan yang tidak disengaja

Don't copy my story

________________________________________

3 bulan berlalu, sejak kejadian di taman itu ia belum pernah bertemu dengan Kei lagi. Tapi ia merasa ada yang mengikutinya. Apakah 3 bulan ini Kazuha hanya berleha-leha? Tentu saja tidak. Ia pergi berkeliling dunia mencari semua mata klannya yang telah diperjual-belikan. Saat uangnya menipis, ia pergi ke Arena Surga dan bekerja sampingan di cafe langganannya. Dan dalam waktu 3 bukan itu, ia juga tidak melihat keberadaan Kei di cafe tersebut.

Yah, ia lumayan bersyukur dengan hal itu. Namun ia masih gelisah dengan orang yang menguntitnya. Ia telah mendapatkan banyak pasang mata klannya. Saat ia menghitungnya, jumlahnya lebih dari banyak keluarga Alciel di perkampungannya. Jadi ia pikir, jumlah lebihnya ialah milik Alciel dari perkampungan lainnya yang juga telah musnah.

🌚🌚🌚

Malam harinya, ia pergi membawa mata Alciel itu dengan anginnya menuju makam keluarganya. Sambil menikmati terpaan angin malam yang dingin, ia menyenandungkan lagu.

"Ku ingin saat ini

Engkau ada disini

Tertawa bersamaku

Seperti dulu lagi

Walau hanya sebentar

Tuhan tolong kabulkanlah

Bukannya diri ini tak terima kenyataan

Tapi ini hanya Rindu"

Air mata turun dari mata indahnya miliknya. Wanita berparas cantik ini sangat rindu dengan keluarganya. Karena sekarang ia akan menemui keluarganya, berbagai kenangan terputar layaknya kaset di memorinya.

Lama ia terbang menjelajahi langit, akhirnya ia pun sampai di pemakaman klannya. Tanpa selang waktu sedikitpun, ia langsung membaringkan dirinya setelah merubah penampilannya.

Ia membuka matanya. Berbagai perasaan tercampur menjadi satu dalam dirinya. Bukan setetes atau dua tetes air mata lagi, ia sudah menangis deras untuk melampiaskan semua perasaannya.

Bagaimana ia tidak menangis? Semua keluarganya, orangtuanya, mengelilinginya dengan keadaan yang sama seperti Aniki-nya. Bahkan ada yang lebih mengenaskan dari Anikinya.

"Kazuha, jangan menangis" ujar Ibunya dan Ayahnya memeluk Kazuha dan mengelus kepala anak bungsu-nya tersebut. Kazuha pun memeluk ayah dan ibunya sambil menangis keras layaknya anak kecil yang tersesat kehilangan ibunya. Tangisannya membuat semua orang uba mendengarnya. Semua keluarganya pun memeluknya.

"Okaa-san!~ Otou-san!~ Minna!~ huaa~" ujarnya sambil menangis keras. Entah berapa lama ia menangis tersedu-sedu hingga matanya terlihat sangat tipis.

Akhirnya mereka pun melepas pelukan dan Kazuha membagikan tabung berisi bola mata Alciel satu per satu pada keluarganya. Mereka pun membuka tabung tersebut dan memasang kedua bola mata mereka.

Kazuha tersenyum tipis melihat wajah keluarganya yang lega dan senang. Namun, ia melihat 1 orang perempuan yang tidak ia kenal.

Kazuha merasa wajahnya mirip dengan perempuan itu. Wanita tersebut tidak kehilangan matanya, berarti ia bukan salah satu keluarganya yang dibantai oleh Genei Ryodan.

"Siapa kamu?" Tanya Kazuha pada perempuan tersebut.

"Aku akan menunggu sampai urusanmu selesai dengan keluargamu. Aku ingin berbicara empat mata" ujar perempuan tersebut. Kazuha curiga, namun ia turuti saja.

Lost Eyes [ with (Hunter x Hunter)]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang