3. Zetsu

2.6K 414 33
                                    

Warning : typo bertebaran, cerita gaje, alur gak cocok sama cerita maupun judul, ooc, garing, dsb.

Cerita ini buatan author sendiri, tidak menjiplak cerita orang lain. Bila ada yang sama itu hanya kebetulan yang tidak disengaja

Don't copy my story

________________________________________

Killua duduk di sebuah kafe tempat ia dan Kazuha bertemu sebelumnya. Ia menatap orang-orang berjalan dari balik dinding kaca yang transparan. Berharap menemukan Kazuha diantara mereka. Tanpa ia sadari, ada yang mengawasinya dari kejauhan.

Dari apartemen sampai sekarang, Kazuha tetap mempertahankan Zetsu-nya. Ia ingat ia akan pergi ke kafe, sesuai yang ia tuliskan di surat pada Killua. Ia melihat Killua duduk di dalam kafe dari kejauhan.

'Gimana aku mau masuk kalo gitu?' Pikir Kazuha. Ia pun merencanakan untuk tetap menggunakan Zetsu dan masuk ke dalam kafe pura-pura tidak mengetahui keberadaan Killua. Ia memakai syal dan topi yang baru saja dibelinya.

Kazuha menghembuskan nafas, ia memberanikan diri untuk memasuki kafe tersebut. Ia melepaskan Zetsu-nya saat ingin memesan. Ia memesan parfait banana, lalu duduk di kursi belakang Killua sambil menunggu pesanannya.

Killua terperanjat. Ia baru menyadari ada gadis yang duduk dibelakangnya. Biasanya ia selalu waspada, jadi ia selalu menyadari gerak-gerik orang disekitarnya.

'S-sejak kapan dia masuk kafe? Kenapa aku tak menyadarinya sama sekali?! Tunggu... bau shampo ini..' Killua mengingat bau rambut Kazuha. Ia menciumnya sejenak disaat Kazuha memeluknya. Karena ia menyukai aroma-nya, ia jadi tidak mudah melupakannya.

Killua pun berdiri di samping gadis tersebut.

"Boleh aku duduk disini?" Tanya Killua sambil melihat wajah gadis tersebut.

"Kok kamu bisa tau?" Tanya Kazuha sambil melepas syalnya. Dengan wajah kesal, Killua duduk didepannya.

"Omae💢💢.. napa lu gak langsung duduk situ aja" omel Killua sambil menunjuk kursi yang sebelumnya ia duduki.

"Kan seru kalo lu kagak sadar" ucap Kazuha sambil menyeringai. Killua hanya mendecak lidahnya.

Krik krik

Krik krik

Akhirnya pesanan Kazuha datang mencairkan suasana hening nan canggung ini.

"Kita sama-sama salah. Kamu salah karena seenaknya nyuruh aku gak nemuin kamu lagi, padahal kamu gak tau apa-apa. Dan aku juga salah karena gak ngasih tau apa-apa dari awal" ucap Killua dengan suara pelan.

"Keluargaku, semuanya pembunuh elit. Aku juga. Tapi, aku juga punya hal yang tidak kusuka. Seperti, berdiam diri di rumah, atau mewarisi keluarga. Siapa yang mau hidupnya diatur-atur. Aku adalah aku. Bukan milik orang lain" jelas Killua. Kazuha merenung sejenak.

'Kondisi keluarga kita dari awal memang beda. Jadi, gak seharusnya aku nyuruh dia berpikir seperti aku' Kazuha menyesali perbuatannya.

"Lalu, kau mau apa sekarang? Lagipula, lu ngapain kesini?" Tanya Kazuha sambil memakan parfait-nya.

"Aku tak ingin berdiam di rumah terus. Bukannya kau yang nyuruh aku kesini?"

"Mana ada. Aku cuma bilang kalo aku ada disini. Berarti lu yang mau ketemu aku ya?"

"Entahlah. Terserah. Naa, Kazuha, aku boleh nginap di tempatmu gak? Aku males ke rumah.. jauh nih" pinta Killua.

"GAK!. Situ sendiri yang repot-repot mau kesini. Gak ada urusannya sama aku" Kazuha menelan sesendok terakhirnya.

Lost Eyes [ with (Hunter x Hunter)]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang