48. Machi!

1.4K 219 0
                                    

Warning : typo bertebaran, cerita gaje, alur gak cocok sama cerita maupun judul, ooc, garing, dsb.

Cerita ini buatan author sendiri, tidak menjiplak cerita orang lain. Bila ada yang sama itu hanya kebetulan yang tidak disengaja

Don't copy my story

________________________________________

Akhirnya setelah kemenangan tersebut, mereka mendapatkan kartu terbatas 002, Sepetak Pantai. Kazuha juga mendapat kartunya hingga ia tersisa kartu 000 dan 017. Yang ia tau, kartu 017 adalah Tiupan Malaikat dan kartu 000 dapat dimenangkan lewat event bila ada seorang pemain yang berhasil mengumpulkan 99 kartu.

"Kalau begitu, sudah ya. Aku pergi dulu" ujar Kazuha.

"Eh? Sudah mau pergi?" Tanya Bisky.

"Iya. Ada yang harus kulakukan terlebih dahulu. Tenang saja. Aku sudah mendapatkan Blue Planet. Terima kasih untuk kartu Sepetak Pantai-nya. Aku pergi dulu. Jaa ne" ujar Kazuha lalu berlari dengan sangat cepat dari sana. Bisky melihatnya sambil tersenyum tipis.

'Dia sudah tumbuh jadi sangat kuat. Mungkin dia sudah menyamai-ku. Atau melebihi..' batin Bisky merasa bangga dengan muridnya. Tak lama, Genthru yang diduga adalah Bomber pun menghubungi Tsezgerra menggunakan Contact.

Pagi harinya..

Kazuha tidak tertarik untuk menggunakan Dowsing Chain milik Kurapika untuk menemukan seseorang yang ia cari. Ia mengubah mata kirinya menjadi kuning dan mencari tau apa yang dilakukan Hisoka.

Ia berlari melewati pepohonan, menggunakan instingnya untuk mencari Hisoka atau Genei Ryodan. Memang gila, mencari seseorang di hutan yang luasnya melebihi 4 stadion. Ia hanya melihat Hisoka sedang berada di tepi hutan bersama Machi dan Nobunaga. Kazuha parkour melewati pepohonan dengan lincah. Tidak berencara untuk menggunakan kekuatan anginnya.

Saat ia merasakan aura mereka sudah hampir dekat, Kazuha memperlambat larinya dan mengendap-endap di semak-semak dengan Zetsu dan Namba-nya. Ia melihat seorang gadis kecil berkimono yang bersembunyi di pohon belakang Hisoka.

'Dia kan--! Killua no Imouto! Kalluto da!! Apa yang ia lakukan disini?! Masaka--?!' Batin Kazuha terkejut. Ia pun bersembunyi sangat dekat diantara Kalluto dan Machi. Bisa dibilang nekat, tapi ia memang sengaja.

"Bagaimana kalian menemukannya?" Tanya Hisoka pada Nobunaga.

"Mana mungkin akan kuberitau!" Ujar Nobunaga.

'Sepertinya mereka menemukan orang yang dapat melakukan pembersihan Nen itu.. ini gawat!!' Batin Kazuha.

"Kau yang bersembunyi, apa itu kekuatanmu?" Tanya Hisoka.

'Tidak, dia tidak menyadariku. Pertanyaan itu sudah pasti bukan untukku. Mungkin untuk Kalluto, tetapi.. bagaimana ia mengetahuinya? Padahal Kalluto sudah menggunakan Zetsu..' pikir Kazuha.

"Padahal kau tidak menggunakan En, apa kau ini monster?" Tanya Nobunaga yang heran dengan Hisoka.

"Aku baru saja menyelesaikan pertarungan menarik. Sekarang ini aku agak sensitif... Untuk menenangkan diriku, aku lebih ingin menghancurkan orang yang benar-benar asing" ujar Hisoka.

"Kusso" desis Nobunaga.

"Keluarlah" ujar Machi menghadap pada pohon yang menjadi tempat Kalluto bersembunyi. Kazuha lega sejenak.

"Apa Zetsu-ku tidak bagus?" Tanya Kalluto keluar dari balik pohon.

"Tidak, itu sudah sempurna. Hanya insting dialah yang tidak normal" ujar Machi.

Lost Eyes [ with (Hunter x Hunter)]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang