10

16.4K 1.4K 92
                                    

Kurasakan ciuman kak Lea semakin intens dan kurasakan tangan kak Lea meraba leher depanku lalu menggigit bibir bawahku

Jantungku terasa benar-benar mau meledak sekarang saat kak Lea melepaskan ciumannya lalu menatapku dengan lekat, sorot mata yang belum pernah aku lihat sebelumnya, wajah cantiknya membuat jantungku terus berdetak kencang

Aku harus tegas sekarang, aku harus bertanya kenapa kak Lea menciumku, tepat di bibirku

"Kenapa kak Lea.."

"Kakak cemburu Dyra"

Bibirku melongo tak percaya saat melihat kak Lea memejamkan kedua matanya dengan erat "Kakak cinta sama kamu Dyra"

Deg

Tubuhku sontak menegang dan kak Lea memegang pipiku lalu menahan pipiku agar pandangan ku tidak berpaling dari kedua matanya "kakak cinta sama kamu, sejak awal kakak melihat mu, sebenarnya kakak sudah jatuh hati, namun kakak pikir perasaan kakak salah dan kakak juga akan menjadi istri kakakmu jadi kakak mati-matian melupakan perasaan kakak untukmu sampai kejadian minggu lalu yang membuat kakak kaget karena ternyata kamu punya perasaan juga ke kakak"

"Maaf sudah menolakmu, maaf Dyra karena kakak sadar posisi kakak sebagai istri kakakmu....tapi kakak benar-benar tidak tahan melihat mu di sentuh orang lain, kakak benar-benar tidak rela kamu di sentuh orang lain selain kakak, kakak gak mau kamu dimiliki orang lain Dyra"

"Kakak....hiksss maafkan kakak yang tidak berdaya ini Dyra, harusnya kakak mengenalmu terlebih dulu sebelum kakak mengenal kakakmu, hikss kakak mohon, maafkan kakak"

Aku terdiam melihat kak Lea terisak hebat didepanku, di menangkup wajahnya dengan kedua telapak tangannya dan dengan gugup kusentuh pundaknya lalu menarik pundaknya, kupeluk tubuhnya dengan sangat erat "maaf kak, harusnya aku tidak mengungkapkan perasaan ku saat itu, maaf kak Lea.....lebih baik mulai dari sekarang kita jalanni kehidupan kita masing-masing, aku akan berusaha sebisa mungkin untuk menjadi adik ipar yang baik dan kakak juga bisa menjadi istri yang baik untuk kak Bara, aku sudah sadar posisiku kak Lea, toh perasaan ku juga tidak akan mengubah apapun dalam kehidupan kita, jadi mari kita lupakan perasaan kita masing-masing dan mari kita lupakan kejadian saat ini"

Walaupun itu berat, aku harus menjauhi kak Lea, aku menyesal sudah mengungkapkan perasaan ku, seharusnya aku memendamnya saja sampai akhir hayatku tapi egoku lebih besar dari pada perasaan ku

Kak Lea melepaskan pelukannya dan menggeleng cepat "tidak Dyra, kakak gak mau"

"Kenapa?"

"Kakak mau kamu jadi kekasih kakak, milikin kakak"

Deg

Kekasih? Apa kak Lea gila? Kak Lea ingin menjadikanku selingkuhannya? Apa kak Lea ingin aku menusuk kak Bara dari belakang?

"Maaf kak Lea, aku...."

"Jangan menolak kakak, atau kakak sendiri yang akan benar-benar menghilang Dyra"

Cup

Kak Lea kembali mencium ku dengan kasar, dia bahkan menekan auto adjuster yang membuat posisi dudukku menjadi berbaring, ciuman kak Lea benar-benar intens dan dengan perlahan kubalas ciuman kak Lea

Kak Lea melepaskan ciumannya yang membuatku kecewa dan kak Lea menatapku lekat dibalik sorot sinar bulan yang menyinari mobil ini

Suasana pantai sangat sepi dan hanya ada mobil kami saja bahkan suara deburan ombak benar-benar terdengar di telingaku

"Kakak suka sama kamu Dyra, apa kamu juga masih suka sama kakak?"

Bisa kurasar wajahku memanas dan aku yakin kedua pipiku pasti sekarang memerah "aku juga suka sama kak Lea"

"Benar? Kamu masih suka sama aku Dy?"

Aku semakin menunduk karena gugup "kalau aku gak suka, pasti aku akan menampar kakak seperti yang kakak lakukan dulu saat aku mencium bibir kakak"

Aku masih benar-benar tidak menyangka jika kak Lea menyukaiku walaupun terkadang aku harus kecewa karena kak Lea secar sah milik kakaku sendiri tapi aku benar-benar tidak ingin kehilangan kak Lea, aku tidak ingin kak Lea meninggalkan ku, aku tidak ingin kak Lea menjauhiku maupun menghilang dariku karena hatiku ini sepenuhnya milik kak Lea, hanya kak Lea yang bisa membuatku lupa akan dunia

"Kak Lea, terimakasih sudah membalas perasaan ku"

Kak Lea tersenyum manis dan mengangguk "walaupun kakak belum bisa menjanjikan apa-apa untuk sama kamu tapi kakak akan selalu ada disamping kamu Dyra, apapun yang terjadi kakak akan selalu menjadi milik kamu sepenuhnya"

Kedua mataku terpejam saat wajah kak Lea mendekat kembali kearahku dan mengecup bibirku kembali, aku sedikit membuka mulutku agar lidah kak Lea bebas masuk ke mulutku, dengan perlahan tapi pasti kubalas ciumannya , kini tanganku mengalung ke tengkuknya dan menekannya untuk memperdalam ciuman kami yang panas

Kurasakan kewanitaan ku mulai basah saat mendengar nafas kak Lea yang berubah menjadi berat dan tubuhku terasa ingin meledak sekarang

Tangan kak Lea kini memegang pinggang ku dan meremasnya pelan , kak Lea mnyudahi ciumannya dan aku menarik nafasku dalam-dalam, kak Lea sangat pandai berciuman sampai aku kehabisan nafas sekarang

"Kak..."

Kak Lea tersenyum dan menjauhkan tubuhnya dariku lalu aku duduk dengan tegap kembali "ya sayang?"

Deg

Astaga, kenapa jantungku berulah lagi sih

Aku tersenyum lembut "jadi kenapa kakak berubah pikiran dan memilih mengungkapkan perasaan kakak padaku?"

"Karena perempuan liar itu"

Dahiku mengernyit bingung "perempuan liar?"

Kak Lea mengangguk "bosmu, dia selalu mendekati mu dan menggodamu, gimana aku gak cemburu sih , dia benar-benar kelewatan Dyra"

Aku tersenyum menggoda kearahnya lalu menoel-noel dagunya "cieee cemburu, aku rasa besok aku harus ngajak bu Faren makan malam"

"Makan malam? Kamu gila?"

Aku menoleh kearah kak Lea "tentu, karena bu Faren juga kakak bisa mengungkapkan perasaan kakak padaku"

Kak Lea menghela nafas kasar "no, aku tidak mengijinkannya, ingat Dyra....kamu hanya milikku, milikku"

"Benarkah? Masak sih? Serius?"

Kak Lea mengangguk mantap "kakak serius"

Tiba-tiba aku teringat ucapan kak Bara yang menginginkan kak Lea hamil dan aku memilih menatap keluar jendela mobil, pantai yang benar-benar sepi, apalagi di malam hari seperti ini

"Dyra"

Kurasakan tangan kak Lea memegang bahuku dengan lembut dan aku menoleh kearahnya yang sedang menatapku dengan lekat "apa yang kamu pikirkan hum?"

"Kak Bara dan calon anak kak Bara nanti"

Kudengar kak Lea menghela nafas panjang dan menangkup kedua pipiku "Dyra....dengarkan kakak, kakak memang belum bisa menjanjikan apa-apa padamu tapi kakak akan berusaha untuk kedepannya, kakak akan berusaha untuk hubungan kita Dyra, jadi tolong percaya pada kakak"

Apa aku akan percaya padamu kak Lea? Kamu istri kakakku, jadi dari segi mana aku harus percaya padamu?

Voted?
Komen?

What I Need (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang