17

14K 1.2K 129
                                    

"Kakak pilih kamu"

Beneran? Kak Lea memilihku? Demi apa? Apa aku mimpi? Kak Lea gak bercanda kan?

Bibirku sontak terkatup rapat, jantungku berdegup kencang saat tangan lembut kak Lea menyentuh setiap helai rambut panjang ku "kakak pilih kamu sayang, tapi kakak butuh waktu untuk menceraikan Bara karena kakak dan Bara tidak memiliki masalah apapun, akan terlihat aneh jika kakak tiba-tiba meminta cerai dengan Bara,kakak mohon bersabar lah sebentar"

Aku menghela nafas pelan "kalau begitu aku juga akan menjauhi bu Faren kalau kakak sudah bercerai resmi dengan kak Bara"

Wajah kak Lea berubah sendu "kenapa harus seperti ini Dyra, kamu balas dendam sama kakak? Jangan menyiksa kakak seperti ini"

Menyiksa? Apa dia tidak sadar kalau dia juga menyiksaku?

"Dyra..."

"Jangan melarangku jika kakak sendiri gak bisa membatasi diri kakak dengan kak Bara"

Kak Lea menjambak rambut panjangnya dengan frustasi "lalu kakak harus apa Dyra? Kakak dan kamu berbeda, kenapa kamu sangat egois? Mengertilah posisi kakak"

"Ya sudah lebih baik kita putus saja",ucapku pelan

Deg

Duh goblok banget sih kamu Dyr, kenapa kamu malah meminta putus sama kak Lea? Kalau dia iyain gimana? Kamu kok bodoh banget sih Dyr

Kak Lea menggeleng cepat dan menyentuh kedua bahuku dengan lembut "enggak Dyra, kakak sayang sama kamu, kakak cinta sama kamu Dyra"

Kupeluk tubuh kak Lea yang ramping dengan erat, ku hirup ceruk lehernya yang wangi "aku juga cinta sama kakak, aku cinta banget sama kakak"

Kurasakan belaian lembut di rambut ku "jangan cuekin kakak, kakak gak bisa kamu diemin dan kamu cuekin Dyra"

"Maaf kak Lea, maafin aku"

"Gak papa, ya udah dimakan ya eskrimnya",pinta kak Lea sambil melepaskan pelukannya lalu mengambil semangkuk eskrim

"Suapin"

Kak Lea mencubit pipiku dengan gemas "iya sayang, kakak suapin"

Kak Lea tersenyum manis saat aku menerima suapan eskrim dari nya "beli dimana kak? Kok manis banget?"

"Enak aja beli, kakak buat sendiri tau"

Kedua mataku sontak berbinar "seriusan kakak buat sendiri?"

Kak Lea mengangguk mantap "iya buat sendiri"

Aku tersenyum simpul "malam ini kakak tidur disini ya"

"Lalu Bara?"

Dengan kesal kuselimuti seluruh tubuhku "ya udah sana pergi, ngapain masih disini, temani suami tercintamu itu, udah sana pergi"

"Dyra...jangan seperti ini"

"Bodo amat"

Kupejamkan kedua mataku erat-erat, aku menghela nafas kasar merasakan emosi yang terus meledak-ledak di dadaku, sekarang aku benar-benar type perempuan yang sangat pencemburu

Mungkin karena aku sekarang lelah dan aku hanya menjadi simpanan tanpa kepastian yang jelas dalam hubungan ini

*****

Pagi yang mendung, sarapan pagi ini hanya ada aku, kak Lea dan kak Bara karena mama dari pagi-pagi buta sudah berangkat menuju butiknya, papa masih di luar kota sedangkan aku menjadi anak termalang disini, mendingan aku gak pulang aja pas liburan sama bu Faren, daripada makan hati disini

Dengan kesal kusuap saladku, gimana gak kesal kalau leher kak Lea banyak cipokannya kak Bara, pasti mereka melakukannya semalam

Kurasakan dadaku kembali panas dan sakit, aku menghela nafas kasar

What I Need (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang