27

10.9K 1.1K 82
                                    

Kulihat kedua mata tante menatapku lekat lalu tatapannya turun ke bibirku, kulihat dia menggigit bibir bawahnya lagi "mmphhh tante pengen coba ciuman sama kamu, boleh?"

Deg

Tante bilang apa tadi? Tante pengen coba ciuman sama aku

Kulihat wajah tante semakin mendekat kewajahku, tangannya beralih ke lenganku dan mengusapnya pelan, aku terdiam melihat kedua mata tante yang berwarna coklat pekat dan kupejamkan kedua mataku perlahan saat wajah tante semakin mendekat ke wajahku

Kurasakan tangan tante yang semula di lengan berpindah di leherku dan mengusap-usap tengkukku dan .......

Aku membuka kedua mataku kembali, kulihat wajah cantik tante yang anggun ,dia masih memejamkan kedua matanya saat wajahnya secara perlahan-lahan mendekat kewajahku

Apa tante beneran mau menciumku? Stop Dyra...dia tantemu, ingat dia tantemu....adik mamamu

Tangan kananku menahan pundak tante dan kulihat tante membuka kedua matanya, aku menggeleng pelan "ini salah tante, maaf Dyra gak bisa"

Kulihat tatapan sendu dari kedua mata tante "maafin tante ya Dyra, tante terbawa suasana, ya sudah kita lanjut tidur aja"

Aku mengangguk lemah "baik tante"

Tante menarikku kedalam pelukannya, kurasakan payudara kenyal tante menempel di pipiku, tante mengusap-usap rambutku perlahan dan mencium pucuk rambut ku "gak terasa ya waktu berjalan cepat dan kamu udah dewasa"

"Benar tante, padahal dulu tante masih ngajari aku naik sepeda, eh sekarang malah aku udah bisa naik mobil"

Tante terkekeh pelan "untung ada tante , kalau gak ada tante mungkin kaki dan tanganmu gak akan semulus sekarang"

Aku mendengus kesal "waktu itu kan tante yang ngebet banget pengen ngajarin aku naik sepeda"

"Ya biar kamu bisa naik sepeda, masak udah umur 8 tahun gak bisa naik sepeda, kan malu-maluin",sindir tante

"Awww ahhh sakitt",rintih tante pelan dengan sedikit mendesah saat kucubit perut ratanya

Aku mendengus kesal dan semakin menekan wajahku ke dadanya yang kenyal , kudengar tante tertawa pelan "hahaha ngapain kamu dusel-dusel dada tante? Mau nyusu?"

Aku sontak menjauhkan wajahku dari dada tante dan menatap tante dengan tatapan gak percaya "tante kok....cabull"

"Hahahaha canda Dyra, sini deketan...dingin nih"

Tante memelukku dengan erat dan membuat wajahku terbenam di lehernya yang jenjang dan wangi "jangan jauh-jauh dari tante ya Dyra"

"Iya tante"

"Janji?"

Aku mengangguk pelan dan memejamkan kedua mataku perlahan " Dyra janji tante"

*****

Disinilah aku , aku dan tante Nadia sekarang berada di sebuah rumah sakit terbesar se-Yogyakarta tepatnya sih sekarang didepan gedung kedokteran nuklir setelah memarkirkan mobil tadi untuk kontrol bulanan

"Kita lab dulu Dy"

Aku mengangguk dan berjalan di belakang tante menuju laboratorium pusat, kulihat di laboratorium sangat ramai sekali dan aku memilih berdiri di dekat pintu masuk saat tante mengumpulkan berkasnya

Sumpah...ini kok rame banget sih padahal baru jam 8

"Nomer antrian A34"

Aku terdiam melihat seseorang yang sedang mengumpulkan berkas tapi tante kok gak ngambil nomer antrian dulu?

What I Need (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang