Pagi-pagi ini aku dan tante sepakat untuk belanja sayur di pasar Bantul karena stok sayur di lemari es sudah menipis jadi sekalian belanja yang banyak buat isi-isi lemari es
"Bayam udah, wortel udah, kubis udah,buncis udah, bawang putih udah, bawang merah udah, sawi udah, kentang udah...apalagi ya belum Dyra?",tanya tante sambil menatapku
Apa ya yang belum? Ah iya....
"Cabai-cabaian tante"
Bukan cabai-cabaian yang suka naik motor bonceng 3 ya, tapi ini cabe beneran yang buat bikin sambel pedes
Tante mengangguk "oh iya ya, ya udah yuk kita beli cabe-cabean"
Aku mengikuti tante sambil membawa tas belanjaan sedangkan tante nampak fokus melihat cabe-cabean yang segar
"Buk beli cabe galaknya setengah kilo ya"
Aku memilih melihat sekeliling ku yang agak ramai oleh pembeli
Setelah membayar, tante memasukan cabainya ke tas belanjaan ku, tiba-tiba pandangan ku teralih ke makanan berbentuk segitiga atau bulat memanjang seperti lontong
Itu apa ya...kok kayaknya enak banget
"Kamu mau cenil lupis?",tanya tante tiba-tiba sambil memandang kearah makanan yang ku tatap tadi
Cenil lupis? Namanya itu?
"Tante beliin sekalian ya, soalnya tante juga pengen mie des juga"
Aku mengangguk dan tante menghampiri pedagang itu, setelah membeli semua kebutuhan, aku dan tante kini terdampar di depan sebuah toko bakpia 555, mendadak tante pengen bakpia jadi ya beli deh, masak disuruh membayangkan aja sambil ngiler sih, kere amat
"Ya udah yuk pulang",ajak tante
Aku membalikan tubuhku dan berjalan menuju mobil milik tante sambil membawa belanjaan miliknya sedangkan tante sibuk memegang es dawetnya
Duh tante kebiasaan nih minum sambil jalan
Deg
Langkahku sontak terhenti melihat kak Lea yang baru turun dari sebuah mobil bersama Dion, bisa kulihat senyum bahagia dari bibir kak Lea sedangkan hatiku? Sakit pakai banget
Kurasakan sentuhan lembut di pundakku dan kulihat tante manatap kak Lea yang sedang berjalan dengan Dion sambil bergandengan tangan satu sama lain
Aku menghela nafas pelan dan masuk kedalam mobil terlebih dulu, namun kedua mataku membulat sempurna saat menatap tante yang berjalan kearah kak Lea dan dengan santuynya tante menyiramkan es dawet dari kepala kak Lea lalu berjalan masuk kedalam mobil
Tante segera menginjak gas mobil lalu melajukan nya dengan kecepatan tinggi
Dahiku mengernyit melihat rahang tante yang terlihat mengeras
Kenapa tante kelihatan marah? Padahal yang seharusnya marah kan aku bukan tante
"Tante kenapa hum? Kenapa tante nyiram kak Lea pakai es dawet?"
Tante menoleh kearahku sekilas "kenapa? Kamu tidak terima kalau perempuan yang kamu cintai sudah tante siram?"
"Bukan begitu tante, tapi kan..."
"Lagian dia pantes kok mendapatkan nya, soalnya tante kira dia jalan raya yang layak di injak orang-orang makanya tante siram juga pakai es dawet karena tante kasihan sama dia, dan dia pasti kehausan karena banyak di injak orang makanya tante ngasih dia es dawet, kan jalan gak punya mulut, jadi ya siram aja biar seger",ujar tante panjang lebar
Duh tante gegabah banget sih? Kalau kak Lea lapor polisi gimana? Negara ini kan penuh dengan penangkapan-penangkapan walaupun kejahatannya tergolong tidak serius
KAMU SEDANG MEMBACA
What I Need (Completed)
RomanceDyra Alana, perempuan yang buta akan cinta tiba-tiba dengan lancang memiliki perasaan dengan istri kakaknya sendiri namun akankah dia akan bertahan dengan cinta sepihaknya setelah hatinya selalu saja tersakiti? Atau dia akan membuka hati untuk orang...