31

10.1K 1K 104
                                    

Serba sambal? Aku benar-benar tidak bisa hidup tanpa sambal, seberapapun banyaknya nasi kalau ada sambal pasti akan aku habiskan, karena apa? Karena enak

Aku dan tante sekarang berada disebuah rumah makan ss di sekitaran jalan Parangtritis dekat rumah tante

Kini di hadapan ku sudah tersaji berbagai macam lauk pauk, aku memesan daun singkong, tempe bakar dan sanbal mangga plus es teh, sedangkan tante memesan paha ayam kampung goreng, sambal terasi , semangka, es jeruk nipis dan perkedel ayam

"Dimakan sayang"

Aku tersenyum dan mengangguk lalu menyantap tempe bakarku dengan lahap

Semenjak kejadian kami ciuman di pinggir kolam renang seminggu yang lalu, aku dan tante semakin dekat bahkan tante juga tidak ragu memelukku atau menciumku di depan umum , entah kami berciuman atas dasar apa, tapi aku juga kasihan sam tante, dia sudah di tinggal om cukup lama dan apalagi tante juga tidak menikah, mungkin tante sudah gak bisa memendam hasratnya jadi ya aku hanya diam saja saat tante menyentuhku walaupun aku masih membatasinya untuk tidak melakukan hal yang lebih

"Tante jangan makan kekenyangan nanti muntah lho",ucapku khawatir

Tante tersenyum manis dan mengangguk "iya Dyra"

Tante itu kebiasaan memuntahkan makanannya kalau dia kekenyangan, makanya dia gak boleh kekenyangan walaupun dia kadang makannya kayak kuli bangunan

Aku suka banget sama daun singkong disambelin terus sama tempe bakar, rasanya nano-nano banget, surga dunia ini mah apalagi kalau makan pakai tangan begini, enaknya uhhhh banget

Aku menghela nafas lega saat perutku sudah tidak keroncongan lagi "aku cuci tangan dulu tante"

"Okey Dyra"

Setelah makan, aku dan tante memilih pergi ke pantai Parangtritis

Tante memarkirkan mobilnya tepat didekat pantai, aku melepaskan sabuk pengamanku dan kami turun bersama

Aku tersenyum tipis merasakan hembusan angin yang menerpa wajahku

"Udah lama banget aku gak ke Parangtritis, padahal deket dari rumah"

Aku menoleh kearah tante yang tersenyum manis kearah ombak pantai lalu pandangannya tertuju pada motor ATV yang terparkir "naik ATV yuk Dyra"

Tante menarikku menuju penyewaan motor ATV dan menyewanya, tante dengan santainya naik di atas ATV lalu menepuk-nepuk jok belakang "sini naik"

Aku naik dengan berhati-hati dan memegang bahu tante saat motor mulai berjalan, tante melajukan motornya secara perlahan "seru gak?"

Aku mengangguk dan dengan ragu kupegang pinggang tante lalu memeluknya dari belakang lalu meletakan pipiku di punggung tante

Aku kan juga pengen romantis-romantisan seperti di film FTV walaupun sama tante sendiri, maklum nih aku kan single, ingat....aku single bukan jomblo

Ughh nyaman banget punggung tante

Setelah naik ATV, tante memberikan tasnya kearahku lalu berlari menuju pantai dan berbasah-basahan dengan ombak, aku aja sampai gak percaya kalau tante Nadia itu tanteku karena tante mirip anak ABG

Tante melambai-lambai kearahku sambil tersenyum lebar sedangkan aku memilih duduk di atas pasir sambil menggelengkan kepalaku pelan  dan tersenyum manis kearah tante

Tatapanku tertuju kearah 2 orang wanita dewasa yang sedang bermain air dengan seorang anak laki-laki yang mungkin berusia sekitar 15 tahunan dan seorang anak perempuan berumur 4 tahunan, 2 orang wanita itu nampak mesra dan intim

What I Need (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang