Season 2 - 15

5.7K 739 67
                                    

"Apa harus di operasi?",tanyaku khawatir

Tante mengangguk lemah dan mengusap pipiku dengan lembut "gak papa sayang, toh aku juga pernah operasi 2 kali, jadi percayalah padaku, okey"

Aku menghela nafas pelan "kenapa gak operasi di Jerman aja sih?"

"Ngejar waktu sayang, tsh dan tirogoblin ku udah tinggi banget"

Kupeluk tubuh tante yang berbaring di sampingku dengan sangat erat, jujur saja aku terkejut mendengar cerita tante kalau dia harus operasi karena di lehernya ada benjolan lagi, luka bekas operasi di leher tante yang dulu bahkan belum menghilang dan sekarang harus di operasi lagi? Aku gak tau mental tante sebesar apa karena tante benar-benar perempuan yang sangat kuat, kalau aku di posisi tante saat ini mungkin aku akan sangat down, bayangin aja harus minum obat seumur hidup dan juga harus kontrol dokter seumur hidup

Kurasakan air mataku tiba-tiba mengalir, rasanya takut banget kalau tante kenapa-kenapa, membayangkan leher tante disayat itu rasanya aku benar-benar gak bisa hidup sekarang, entah kenapa mencintai seseorang bisa membuatku takut kehilangan seperti ini

Tante menjauhkan tubuhnya dan tersenyum manis kearahku, dia mengusap air mataku dengan kedua ibu jarinya dan tersenyum manis "kenapa nangis hum?"

Aku menggeleng cepat "aku takut kehilangan tante hiksss aku takut banget"

Kurasakan usapan lembut di rambut panjang ku "kamu tenang saja okey, semua akan baik-baik aja"

"Aku gak akan bisa tenang tante, aku bener-bener gak bisa hiksss"

Tante terkekeh pelan dan mengecup bibirku singkat "berfikir lah positif sayang, kecemasanmu akan terus menuju ke hal negatif jika kamu selalu cemas seperti ini dan berdoalah pada Tuhan supaya tidak ada terjadi hal yang buruk, Tuhan sudah mengatur hidup dan mati kita, jadi berfikir lah positif okey...."

Benar....tapi aku gak mau tante kenapa-kenapa, entah kenapa perasaanku sangat tidak tenang, gelisah dan gelisah

Aku menghela nafas kasar dan kutatap kedua mata tante dengan lekat "kalau begitu sentuh aku, sentuh aku"

Tante tersenyum tipis dan membelai pipiku dengan lembut "gak bakalan greget dong kalau aku menyentuhmu sekarang, kan sebentar lagi kita udah mau nikah jadi sekalian aja belah durennya nanti di malam pertama, sabar ya sayang"

Kenapa sih iman tante kuat banget, aku udah menggodanya berkali-kali tapi dia gak tergoda sama sekali bahkan aku pernah telanjang di depannya, menindihnya, memainkan raut wajahku supaya terlihat seksi dan menggoda namun semua itu gagal, iman tante kuat dan fikss.....aku menyerah untuk menggodanya

"Operasinya terus kapan?"

"Hari ini"

What the fuck? Hari ini? Dan tante bilang mau operasi padaku juga tepat di hari ini?

Aku menghela nafas kasar namun jantungku berdetak kencang saat mengingat bahwa kak Lea adalah seorang dokter bedah di rumah sakit itu

Aku sontak menatap tante yang sedang mengurusi beberapa berkas untuk operasi "dokter yang akan operasi tante siapa?"

"Dokter Collen Kalea"

Deg

Tuh kan bener....kak Lea dulu terkenal sangat ahli dalam membelah-belah, bahkan kak Bara mati di tangannya

"Gak ada dokter lain?"

Tante menggeleng "udah pensiun dokternya, dan yang paling ahli sekarang dokter Collen Kalea soalnya jika yang mengoperasi dokter ahli itu minim sekali resikonya"

Mampus...kalau kak Lea bermacam-macam sama tante gimana? Ahhh kenapa harus kak Lea???? Kenapa????

*****

What I Need (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang