Season 2 - 21

5.4K 707 46
                                    

Bu Faren tersenyum tipis "apa aku tidak boleh jika aku tiba-tiba mencintainya"

Deg

Praaaangggg

Tubuhku kaku dan menegang saat mereka berdua menoleh kebelakang , mereka nampak terkejut melihat ku ada dibelakang mereka

Aku bahkan tidak memperdulikan ponselku yang jatuh kelantai

"Dyra", ucap mereka bersamaan

"Sejak kapan kamu disitu",tany bu Faren sambil langsung berdiri

Tuhan..... apalagi ini? Kenapa jalan cinta itu serumit ini?

Aku menggeleng cepat dan tersenyum getir kearah mereka "kalian itu....."

"Brengsek", ucapku keras sambil mengambil ponselku yang terjatuh

"Kamu salah paham Dyra",ujar bu Faren

Aku menghela nafas kasar, salah paham apalagi sih? Apa otaknya itu isinya cuma kata-kata salah paham? CEO kok gak kreatif sih, jangan-jangan dia cuma numpang harta orangtua, eh emang dia numpang harta orang tua makanya otaknya dangkal

Langkahku sontak berbalik dan pergi meninggalkan mereka menuju kamar rawat inap tante

Sialan, berani-beraninya bu Faren mencintai tanteku, kenapa mereka gak capek-capek sih ngerusuhin kehidupan ku sama tante? Aku aja capek ngelihat mereka, mereka itu memang setan, suka gangguin manusia, kenapa mereka gak balik aja sih ke alam kubur, bangke emang

Lagian kenapa harus cinta sama tante sih? Kayak gak ada perempuan lain aja, bu Faren itu mudah sekali jatuh cinta, dasar perempuan baperan...untung aja dia gak cinta sama laki-laki, kalau dia gampang baperan sama laki-laki itu sudah dipastikan dia cepat hamil

Aku masuk kedalam kamar rawat inap tante dan kulihat tante tersenyum manis kearahku "kok lama sih sayang?"

Aku tersenyum lebar "maaf, mendadak kebelet tadi"

Tante mengangguk-angguk "ya udah yuk langsung ke bandara aja"

Aku tersenyum manis dan menggandeng lengan tante dengan erat saat kami sedang berjalan, tante masih agak pincang jalannya, tapi sejujurnya aku gak percaya tante langsung mengajakku otw ke Jerman, ya aku pikir tante masih trauma dan ingin di Jakarta beberapa hari lagi, kalau barang-barang kami sih udah di paketin duluan ke Jerman, cafe dan rumah tante yang ada di Jogja juga sudah di urus sama papanya Tanya

Katanya tante, kita akan tinggal di sebuah perdesaan yang asri, duh jadi gak sabar aku ini mah

Gak sabar pengen honeymoon....aahhhhhh pengennn

Kusandarkan kepalaku di lengan tante saat kami duduk di sebuah taxy yang menuju ke bandara

Aku harap kita akan hidup tenang dan damai di Jerman, aku ingin melanjutkan pendidikan ku dan bekerja disana , sekaligus fokus dengan kesehatan tante

Eh tapi tunggu.... tas kami yang ada di kuburan dimana ya, daritadi kami pergi hanya dengan tangan kosong

Aku sontak menoleh kearah tante dengan cemas "tas kita dimana? Paspornya, tiket dan dompetnya???"

Tante mengusap pipiku perlahan dan tersenyum tipis "kamu tenang saja"

"Tapi tan....paspornyaaa"

Tante mengecup pipiku singkat "percayalah padaku sayang"

Aku menghela nafas pelan lalu mengangguk "iya aku percaya"

Sesampainya di bandara, kami duduk di ruang tunggu dan tante sedari tadi nampak melihat ke sekeliling kami

What I Need (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang