25

10.3K 1.2K 150
                                    

"Jaga bicaramu ya Lea, Dyra itu gak lesbian, dan aku itu tantenya"

Kak Lea tertawa sangat keras "hahahaha gak lesbian katamu? Kamu tanya aja sama bocah tengil itu , apa dia pernah menyatakan cinta padaku atau tidak? Dan mungkin juga dia masih mencintai ku"

Benar...aku masih mencintaimu kak Lea

Tante menatapku sangat tajam "apa yang dikatakan Lea benar?"

Aku harus gimana? Aku harus bilang apa? Dan aku harus berbuat apa?

Kugigit bibir bawahku dengan pelan "mmphhh ituuuu...."

"Sudah Dyra, jangan ladeni perempuan sinting itu, ayo masuk mobil",ajak tante dan aku terdiam melihat tatapan sinis kak Lea padaku

"Ayo Dyra"

Aku mengangguk dan masuk kedalam mobil tante Nadia, tante Nadia menjalankan mobilnya dan aku masih membisu, bibirku bungkam

"Kakak iparmu itu benar benar gila, dia sampai menyebutmu lesbian"

Tante Nadia memarkirkan mobilnya di halaman rumahnya dan aku menghela nafas pelan "semua yang dikatakan kak Lea benar, aku pernah menyatakan cinta padanya dan aku mencintai nya"

"Hah?"

Aku menoleh kearah tante Nadia dan tersenyum kecut "aku lesbian tante , aku ini suka perempuan, dan aku ini gak norml, tante pasti jijik padaku kan? Tante pasti juga jadi membenciku...Kalau begitu biar aku yang pergi dari rumah tante"

Kurasakan genggaman lembut di tanganku dan aku terdiam melihat tante menggeleng pelan "jangan Dyra, mau kamu lesbian atau enggak, kamu tetap keponakan tante, kamu berharga untuk tante"

"Setiap orang berhak untuk jatuh cinta dengan siapa saja, cinta itu datang secara tiba-tiba Dyra, gak ada yang tau kapan cinta itu datang jadi tante hargai setiap keputusan mu, toh jatuh cinta pada perempuan itu bukan tindak kriminal dan bukan penjahat, jadi untuk apa tante jijik padamu atau membencimu? Tante tidak ada alasan untuk membencimu Dyra, tante sayang padamu, jadi jangan berfikir aneh-aneh"

Pemikiran tante memang berbeda dengan pemikiran mama dan papa, aku juga tidak ingin jatuh cinta dengan kakak iparku sendiri tapi apa daya....pikiranku kalah dengan perasaan ku, aku tidak bisa menahan perasaan ku

Tangan tante dengan lembut mengusap pipiku dan dengan perlahan kupejamkan kedua mataku menikmati setiap belaian tangan tante yang lembut "kita masuk terus cuci tangan dan cuci kaki lalu tidur ya"

Kupeluk tubuh tante Nadia dengan erat "makasih tante, makasih banyak tante masih menyayangiku dengan tulus"

Kurasakan pelukan tante semakin mengerat "iya Dyra....sekarang kamu move on ya, Lea bukan perempuan yang baik untukmu, kamu pantas untuk mendapatkan yang terbaik Dyra karena kamu perempuan baik-baik, apapun kekuranganmu...tante akan menerima kamu apa adanya"

Aku mengangguk pelan "iya tante, terimakasih banyak"

Tante melepaskan pelukan ku dan tersenyum lembut "tentu Dyra"

Tatapanku bertemu dengan tatapan dari kedua mata tante, tante tersenyum lembut saat kedua pandangan kami terkunci satu sama lain

Tubuhku menegang saat tante tiba-tiba mencium dahiku dengan lembut lalu mengusap rambut panjang ku sebelum dia turun dari mobil

Terimakasih tante sudah menerima ku apa adanya dan sudah menerima kelainan seksualku, terimakasih sudah memberiku tempat untukku menenangkan hati

***

Aku duduk di sebuah restoran didaerah piyungan dan berada di jalan raya Wonosari, kata tante direstoran ini memiliki pemandangan yang indah dengan suasana perbukitan

What I Need (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang