40

9.8K 1.1K 80
                                    

Aku menghela nafas pelan melihat segerombolan mahasiswa dan mahasiswi sedang ribut, entah mereka meributkan apa, yang penting cafe ini mendadak rame karena mereka, ada yang ketawa-ketawa, ada yang jungkir balik bahkan ada yang baik kursi sambil bersorak sorak gak jelas

Tapi melihat mereka membuatku merindukan masa kuliahku dulu, penuh perjuangan karena aku selalu berusaha keras sampai titik darah penghabisan demi mendapatkan IP sempurna

Dahiku mengernyit melihat seorang perempuan berwajah asia berjalan menghampiri ku dari gerombolan mahasiswa tadi,dan wajahnya seperti wajah, ummm Jepang? China? Korea mungkin

"Selamat malam kak"

"Ya malam? Ada apa?"

Kenapa mendadak perempuan ini mendekati ku? Mencurigakan, jangan-jangan dia mau menawarkan bisnis MLM padaku

Kulihat perempuan itu mengigit bibir bawahnya lalu menarik nafasnya dalam-dalam "boleh pinjam ponsel kakak? Ponselku mati, aku ingin menghubungi kedua orangtuaku kalau aku akan pulang terlambat"

"Ponsel?"

Aku melirik kearah teman-teman nya yang tiba-tiba mendadak menjadi tenang "teman-teman mu pasti punya ponsel kan?"

"Ponsel mereka di gadai semua kak buat bayar spp kuliah dan buat bayar kos juga"

Digadai? Masak sih

Aku melirik teman-teman nya dan menyipitkan kedua mataku, baju yang mereka kenakan terlihat bermerk, jadi kenapa bisa ponsel mereka di gadai? Apa jangan-jangan uang hasil gadai ponsek dibuat untuk main judi? Eh masak sih, tapi kelihatannya mereka anak-anak yang memancarkan sinar kesuksesan yang tertunda

Aku menghela nafas pelan lalu tersenyum tipis "tapi maaf ya, aku juga gak punya ponsel"

"Kakak bohong kan?"

"Aku serius, buat apa menambah dosa karena berbohong padamu"

Ckk boro-boro ngurusin ponsel, hidupku aja gak keurus, masa depanku suram, bagaimana bisa aku masih bisa bersantai dengan mempunyai ponsel? Yang ada nanti aku malah kepoin kehidupan kak Lea terus di sosmed, maklum...aku ini tergolong manusia yang ogeb, tapi serius deh aku ini gak bisa ngelupain kak Lea padahal 1 bulan lebih aku tidak bertemu dengannya, susah ya ngelupain cinta pertama, udah gitu disakitin lagi pas lagi sayang-sayangnya

Cinta pertama, sakit hati pertama dan sakitnya sekarang masih terasa menusuk sampai ke tulang-tulang hingga membuat seluruh tubuhku ngilu semua, rasanya aku ingin memutilasi kak Lea tapi sayangnya aku tidak bisa, perasaan cintaku ini terlalu kuat

Andai saja orangtua kak Lea tidak jadi korban kecelakaan yang di akibatkan kak Bara, mungkin jalan ceritanya akan berubah menjadi berbeda, setidaknya walaupun kedepannya aku tidak bisa bersatu dengan kak Lea namun aku masih bisa merasakan kasih sayang kak Lea cukup lama sampai hubunganku dengannya terendus keluarga kami

Duh...kenapa aku malah mikirin kak Lea sih

"Kalau begitu...."

Dahiku mengernyit melihat wajahnya yang terlihat gugup sedangkan aku terdiam menatap wajah cantiknya "ya?"

Cup

Kedua mataku membulat sempurna saat bibir kenyal perempuan itu menempel di pipiku, tubuhku sontak mematung saat perempuan itu lari entah kemana diikuti teman-teman nya yang tertawa-tawa gak jelas

Kulihat kearah luar jendela dan mereka terbagi dengan memasuki 2 mobil

Apa aku jadi korban permainan konyol mereka? Jangan-jangan mereka main ToD? Sial....

Aku mengusap kasar pipiku dan keluar mengejar mobil mereka namun sialnya mereka sudah pergi menancap gas mobil mereka

Tanganku mengacak rambutku kesal "shittt"

What I Need (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang