Season 2- 17

5.6K 736 86
                                    

"Kamu kenapa sayang?"

Kepalaku mendongak saat mendengar suara serak dari tante dan aku melihat tante yang sedang menatap ku lekat,dia masih terbaring di atas tempat tidur

Gak mungkin kan aku bilang jujur ke tante tentang yang sebenarnya terjadi, lagipula ini masalahku, bukan masalah tante

Aku menggeleng pelan "gak papa kok, tante udah mendingan?"

Tante mengangguk "udah lumayan"

"Kira-kira pulang kapan?",tanyaku

Tante nampak berfikir sebentar "2 hari lagi"

Aku mengangguk pelan dan ku genggam lembut telapak tangan tante, ku tatap kedua mata tante dengan penuh kasih sayang "aku cinta padamu, sangat mencintai mu"

Kukecup punggung tangannya dan tante tersenyum manis "aku tau, dan aku tidak pernah sedikitpun meragukan ketulusanmu Dyra"

Kudekatkan wajahku kewajah tante, aku ingin sekali melumat bibir tante yang pucat itu karena aku sudah sangat merindukan bibir tante, tente tersenyum menggoda dan menyentuh bibirku dengan jari telunjuknya "eittss mau apa kamu? Jangan nakal ya sayang"

"Bentar aja tante, kangen aku tuh",sahutku manja dan cemberut kesal

"Ya udah sini deketan, biar aku aja yang nyium, kalau kamu yang nyium nanti bahaya"

Bahaya dikit gak papa kan? Suruh siapa tante punya wajah yang menggoda iman dan birahi

Aku tersenyum manis "bahaya dikit gak papa ih"

Cup

Kukecup lembut bibirnya yang terasa kering dan kulumat bibir bawahnya agar basah, kurasakan kedua tangan tante meremas kedua pundakku yang membuat nafsuku tiba-tiba meningkat

Kusentuh pipi tante saat tante mulai membalas ciuman ku sambil memejamkan kedua matanya

Duh pengen makan tante sekarang juga

Tok tok tok

Cklekj

Ah sialan, siapa sih

Aku dan tante sama-sama menoleh kebelakang , kulihat kak Lea masuk kedalam ruangan tante, kami sontak melepaskan ciuman kami, aku sedikit menjauh dari ranjang pasien saat seorang perawat ikut masuk dibelakang kak Lea

"Maaf mengganggu, saya mau memeriksa kondisi pasien"

Mengganggu pakai banget

Aku menghela nafas kasar saat kak Lea sedang memeriksa kondisi tante lalu ia menatapku lekat "pasien boleh pulang dua hari lagi, jangan sampai bekas operasinya terkena air dulu, apa pasien ada keluhan?"

"Sedikit nyeri"

Kak Lea mengangguk "saya akan meresepkan obat nanti untuk meredakan nyeri anda, apa ada tambahan?"

Tante menggeleng dan kak Lea tersenyum tipis "kalau begitu kami permisi, cepat sembuh"

Aku bergidik ngeri mendengar ucapan kak Lea yang mengatakan 'cepat sembuh' karena ucapannya itu seperti mengatakan 'cepat mati'

Kak Lea keluar dari ruangan diikuti suster dan aku kembali duduk disamping ranjang pasien tante "kapan kita pergi dari sini?"

"Setelah aku sembuh nanti kita akan langsung berangkat ke Jerman"

Aku tersenyum lebar "beneran?"

"Iya sayang"

Aku sontak memeluk tante dengan lembut karena tante masih belum sanggup menerima pelukan agresifku "ahhhhh aku bahagia banget, gak sabar pengen cepet-cepet pindah ke Jerman, lalu mulai hidup baru disana setelah kita menikah nanti"

What I Need (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang