37

9.2K 1K 86
                                    

"Kenapa kakak bisa keluar dari penjara?"

Kak Bara tersenyum dan menatap bu Faren "dia yang membantuku keluar dari penjara"

Aku menoleh kearah bu Faren yang tersenyum manis kearahku sambil berpangku tangan "caranya?"

"Uang, Faren menebusku dengan uang"

Ah benar....dengan uang, manusia bisa berbuat apapun, bahkan dengan uang pun bisa membeli jantung manusia yang masih hidup

"Terimakasih bu Faren sudah membebaskan kak Bara"

Bu Faren tersenyum tipis "sama-sama, keluargamu adalah keluarga ku juga"

Bu Faren duduk disamping ku, sedangkan aku memilih menatap kearah hamparan lapangan golf dan kurasakan kepala bu Faren bersandar di bahuku dengan tenang

Kak Bara menghela nafas kasar "sebenarnya Lea itu punya nyawa berapa , kenapa dia tidak gampang mati"

Mungkin takdir, belum takdirnya kak Lea mati

Sebenarnya aku lelah hidup dalam dendam seperti ini, toh aku juga percaya karma itu ada, kelak kak Lea akan mendapatkan karmanya

Aku ingin memulai hidupku dari 0, tapi apa kak Bara mau untuk mengiklaskan semuanya?

Aku menoleh ke kak Bara "tidak bisakah kita akhiri saja balas dendam kita kak?"

Kak Bara menggeleng cepat "apa maksudmu Dyra? Lea yang bunuh orangtua kita"

Tidak kak, yang bunuh mereka itu aku, aku yang memulai semuanya, andai saja aku tidak jatuh hati pada kak Lea, semuanya tidak akan seperti ini

"Apa kamu lupa kalau dialah yang menuduhmu seorang lesbian hah?"

"Tidak kak, itulah kenyataannya"

"Ckkk pembohong, kamu mengatakan ini agar aku berhenti balas dendam kan? Itu gak mempan Dyra, mana mungkin adikku lesbian, cihh",sahut kak Bara lalu pergi entah kemana

Aku menghela nafas panjang sedangkan bu Faren menjauhkan bahunya dariku lalu menatapku lekat "apa kamu masih cinta dengannya hingga kamu membatalkan pembalasan dendammu?"

Aku menggeleng "bukan, hanya saja aku ingin hidup tenang lagi,aku tidak ingin hidup seperti ini, hidup penuh dendam"

"Aku akan selalu mendukung keputusan mu Dyra"

Aku tersenyum manis dan bu Faren memelukku dengan sangat erat "kebahagiaan mu adalah kebahagiaan ku juga"

****

"Kita mau kemana kak?", tanyaku bingung

Kak Bara menyetir mobil dengan kecepatan sedang menuju kota Bandung, entah angin apa yang merasuki kak Bara karena kak Bara menyetir seperti orang kerasukan

Kak Bara tiba-tiba mengajakku berdua bahkan bu Faren ingin ikut pun tidak di perbolehkan ikut

Dahiku mengernyit saat mobil melaju pelan ketika memasuki sebuah perdesaan yang dipenuhi kebun teh bahkan aku masih bisa melihat kabut di jam 7 pagi ini

Kenapa kak Bara mengajakku kesini? Apa dia mau mengajakku tinggal disini dan memulai semuanya dari 0? Semoga saja begitu

Mobil kami berhenti di sebuah vila mewah dan kak Bara keluar dengan cepat lalu masuk kedalam Vila

Apa ini vila kak Bara? Tapi kenapa kak Bara buru-buru dan gak nungguin aku? Dasar kak Bara menyebalkan

Aku melepaskan seatbealtku dan turun dari mobil lalu memasuki vila itu

Langkahku terhenti , tubuhku menegang dan aku melongo tak percaya melihat begitu banyak darah segar di lantai

Kedua mataku membulat sempurna melihat kak Bara tergeletak di atas lantai dengan tubuh yang penuh darah

What I Need (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang