"Dyra....Bara masuk penjara"
Aku sontak meletakan sapu ijukku di atas tanah saat mendengar ucapan tante yang baru saja keluar dari mobilnya
"Ayo kita ke penjara Dyra", ajak tante
Tante Nadia terlihat sangat khawatir dan aku segera ikut masuk kedalam mobil saat tante masuk kedalam mobil terlebih dulu, tante melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh menuju lapas jogja
Aku benar-benar gak percaya kak Bara masuk penjara, karena atas dasar apa kak Bara di penjara? Kak Bara bilang dia juga tidak berjudi
Aku segera turun saat tante baru menghentikan mobilnya di lapas, tante masuk kedalam lapas, setelah bertemu dengan penjaga sipir, aku dan tante menunggu kak Bara keluar dari dalam lapas
Aku menatap nanar kearah kak Bara yang keluar dengan baju tahanan, dulu kak Bara sangat gagah dengan baju tentaranya sekarang kak Bara memakai baju tahanan
"Bara...kenapa kamu bisa masuk penjara?"
Kak Bara duduk dengan tenang di depan kami lalu dia tersenyum tipis "aku mencekik Lea saat Lea koma di rumah sakit seminggu yang lalu"
Deg
Kedua mataku sontak membulat sempurna mendengar jawaban kak Bara
Kak Lea koma setelah tabrakan seminggu lebih yang lalu? Dan kak Bara mencekik kak Lea? Kenapa kak Bara sangat nekat? Apa dia sedendam itu dengan kak Lea?
Kak Bara mendecih pelan "sialnya dia tidak mati, apa dia punya seribu nyawa? Aku tabrak juga tidak mati, di tabrak orang cuma koma, aku cekik pun dia gak mati, aku rasa dia punya banyak nyawa sehingga dia selalu beruntung"
Tante melongo tidak percaya mendengar ucapan kak Bara sedangkan aku menelan ludahku dengan susah payah, membayangkan kak Lea yang selalu selamat dari sakaratul maut
"Lalu kamu di hukum berapa bulan Bara?",tanya tante
"Bulan? Hahahaha hukumanku itu 20 tahun, pengacara keluarga besar Lea menuntutku agar aku dihukum 20 tahun dengan dakwaan percobaan pembunuhan berencana"
20 tahun? Kenapa lama sekali? Kak Lea juga gak mati terus kenapa selama itu? Apa karena uang? Keluarga kak Lea memberikan uang banyak agar kak Bara di hukum selama itu?
Aku menghela nafas kasar dan memijit keningku yang sedikit nyeri
"Tante, apa aku boleh bicara 4 mata dengan Dyra?"
Aku sontak menoleh ke kak Bara, tante mengangguk mengerti dan tersenyum "ya udah tante pergi dulu"
Kak Bara menatapku lekat saat tante keluar "Dyra dengarkan kakak...bukan kakak yang menabrak orangtua Lea, mobil yang di kendarai orangtua Lea itu bannya pecah dan menabrak mobil kakak, bayangin aja mobil sedan menabrak mobil Jeep Rubicon"
"Kalau kakak memang bersalah, kakak harusnya dihukum dari dulu bukan?"
Aku mengangguk dan kak Bara mendekatkan wajahnya kearahku "balaskan dendam orangtua kita Dyra, jangan biarkan dia hidup bahagia setelah membuat keluarga kita hancur berantakan"
Deg
Aku sontak terdiam dan kak Bara menatap ku sendu "aku lebih baik mati jika membiarkan Lea hidup bahagia dan tenang"
"Jika kamu benar-benar menyayangi keluarga kita, balas dendam Dyra"
*****
Bagaimana caraku membalas dendam ke kak Lea? Kalau langsung membunuh nya nanti aku juga akan langsung ketangkap seperti kak Bara
Ayo berfikir Dyra.....ahhhh aku tau
Aku tersenyum tipis lalu berjalan kelaci meja riasku untuk mengambil sebuah kartu nama, kupakai baju sabrina dan celana skinny jeans tidak lupa juga kupakai open toe block heels warna mustard
Kulihat penampilan ku didepan cermin....oke perfect
Aku keluar dari kamar dan menuju dapur, aku harus meninggalkan pesan jika nanti tante mencariku, soalnya tante sekarang ada di cafe sore ini
Setelah meninggalkan pesan yang kutempel kan di depan lemari es , aku berjalan keluar dan masuk kedalam halte Transjogja
Setelah menaiki bus Transjogja, aku turun dari halte dan aku berjalan beberapa menit, kulihat sebuah gerbang tinggi yang mewah menjulang
Kutarik nafasku dalam-dalam, bermodalkan nekat aku harus membalaskan dendamku, persetan dengan cintaku ke kak Lea....karena cinta orangtuaku meninggal dan karena cinta, kak Bara di penjara
Ting tong
"Siapa?"
Deg
Ini suara kak Lea
Aku mengarahkan wajahku ke kamera "Dyra"
Tiba-tiba pintu gerbang terbuka dan kulihat seorang penjaga tersenyum ramah kearahku "silahkan masuk nona"
Aku mengangguk dan masuk kehalaman rumah kak Lea yang besar plus mewah ini
Tatapanku tertuju kearah kak Lea yang duduk di kursi roda, dia menatap lurus kearahku yang sedang berjalan kearahnya, aku berdiri tegak didepannya sedangkan kak Lea menatap ku tajam "untuk apa kemari? Menyerahkan diri?"
Dahiku mengernyit heran "menyerahkan diri? Ckk kenapa kamu membiarkan aku masuk? Kamu gak takut aku bunuh seperti kak Bara yang mencekikmu?"
Kak Lea tertawa pelan "hahahaha aku yakin 100% kamu tidak akan bisa membunuh ku karena aku bisa melihat dari sorot kedua matamu kalau kamu sangat mencintai ku"
Deg
Persetan dengan cinta...dendam lebih utama
"Jadi untuk apa kamu kemari? Bukankah kamu sudah mengetahui rencana ku yang gagal?"
Rencana? Ah soal rumah?
"Bebaskan kak Bara dan berikan rumah itu ke kami, toh kamu juga gak mati jadi untuk apa kak Bara di penjara"
Kak Lea mengangkat sebelah alisnya "apa kamu sedang melakukan penawaran sekarang?"
Aku menggeleng "bukan penawaran, tapi memang dasarnya rumah itu rumah kami dan kak Bara gak bersalah"
"Gak bersalah? Hahhaha kamu membuat lelucon?"
Oke, kali ini tidak ada cara lain....aku harus pakai rencana ini
"Aku akan jadi pembantu mu seumur hidupmu sesuai kemauanmu tapi lepaskan kak Bara dan berikan rumah itu ke kami"
Kulihat dahi kak Lea mengernyit lalu tersenyum lebar "jadi kamu mengorbankan dirimu demi kakakmu yang gak tau diri itu?"
Mengorbankan diri? Yang ada aku yang akan menyiksamu secara perlahan kak Lea
"Bagaimana?"
"Melepaskan pria itu tidak bisa kulakukan, tapi mengurangi hukumannya aku bisa, 15 tahun penjara dan kukembalikan sertifikat rumahmu bagaimana? Deal?"
Aku menatap kearah kak Lea yang mengulurkan tangannya dan dengan santai kudekati wajahnya, kupegang pipinya dengan lembut
Aku harus membuatnya jatuh cinta denganku, membuatnya benar-benar jatuh sangat dalam pada diriku, dia harus merasakan apa yang aku rasakan saat ini
"Kenapa ka..."
Cup
Kucium bibirnya dan kulihat kedua matanya membulat sempurna, kurasakan kedua tangan kak Lea mendorong bahuku namun aku tidak peduli, aku semakin menekannya dan memasukan lidahku ke mulutnya, kugigit bibir bawahnya, kuhisap kuat-kuat lidahnya yang kenyal dan kuraba lehernya
"Mmphhhhh"
Lihat saja nanti kak Lea.....akan kurenggut harga dirimu dan hidupmu secara perlahan-lahan
Cinta bisa berubah menjadi kejam bukan?
Voted?
Komen?
KAMU SEDANG MEMBACA
What I Need (Completed)
RomanceDyra Alana, perempuan yang buta akan cinta tiba-tiba dengan lancang memiliki perasaan dengan istri kakaknya sendiri namun akankah dia akan bertahan dengan cinta sepihaknya setelah hatinya selalu saja tersakiti? Atau dia akan membuka hati untuk orang...