Season 2 - 14

6.2K 713 52
                                    

"Sayang...bangun, udah pagi lho"

Kedua mataku mengerjap pelan saat kurasakan sebuah sentuhan lembut di pipiku dan aku tersenyum manis melihat wajah cantik tante yang berada disamping ku, aku segera menarik tubuh tante dan kudekap kembali dengan erat-erat "ngantuk sayang, tidur lagi yuk 5 menit"

"5 menit? Bener nih 5 menit?"

Aku mengangguk dan mengecup dahi tante dengan lembut lalu memejamkan kedua mataku lagi untuk kembali ke alam mimpiku yang indah

"Jalan-jalan yuk sayang, udah seminggu kamu dirumah terus ,kamu gak bosen hum? Aku aja bosen lho lihat kamu dirumah terus, kamu butuh cuci mata, gimana kalau kita ke Malioboro? Taman sari? Alkid? Pantai? Ummm Monjali?"

Jalan-jalan? Sama aja aku bunuh diri karena kak Lea selalu ada dimana-mana seperti hantu kuyang, pokoknya kalau aku keluar rumah itu sama aja aku bunuh diri walaupun sebenarnya aku tergoda sedikit sih, lagian siapa coba yang bisa nolak kalau di ajak jalan-jalan sama pacar tersayang? Tapi demi kebaikan bersama, lebih baik aku menahan hasrat untuk jalan-jalan

Aku menggeleng cepat "enggak ah, lagian enak kayak gini, dirumah lebih bebas buat mesra-mesraan sama tante"

"Iya deh ,aku nurut aja sama kesayangan ku ini"

Aku tersenyum manis dan kueratkan pelukanku "tante..."

"Humm"

"Kapan kita menikah?",tanyaku to the point karena aku gak sabar ingin di nikahi oleh tante terus di sentuh, dan punya anak lalu merawatnya berdua sama tante

Tante menjauhkan tubuhnya dariku, dia menatapku dengan lekat lalu tersenyum manis "kamu pengen banget aku nikahi hum? Gak pengen aku lamar dulu?"

"Aku udah kebelet kawin tante, hishhh"

Tante tertawa pelan "hahaha astaga Dyra, jadi rencana kamu kedepannya gimana sayang?"

"Kita nikah, terus kita tinggal di Jerman"

Dahi tante mengernyit bingung "kenapa di Jerman? Kenapa gak disini aja? Disini kan indah dan beraneka ragam budaya"

"Gak mau,disini memang indah tapi Jerman lebih menggoda, aku ingin tinggal di Jerman karena orang-orang disana itu cuek dan juga tidak sejahat mulut bar-bar netizen disini, lagipula aku juga mencari informasi bahwa pengobatan disana lebih canggih dan lebih maju daripada disini tante bahkan rumah sakit di Berlin itu ada lebih dari separuh staf merupakan penerima hadiah Nobel Jerman dalam bidang fisiologi atau kedokteran, hebat kan? Aku cuma mau pengobatan yah terbaik untuk tante dan aku sebenarnya juga ingin melanjutkan S2 ku disana"

Bibir tante tiba-tiba menempel di bibirku dengan lembut, kulihat tante memejamkan kedua matanya lalu melepaskan ciumannya, dia membelai pipiku dengan lembut dan menatapku dengan penuh kasih sayang "terimakasih Dyra sudah menerimaku apa adanya bahkan kamu juga menerimaku yang penyakitan ini"

Aku menggeleng pelan "aku cinta sama tante, jadi semua kekurangan tante lah yang membuatku semakin jatuh cinta"

Tante tersenyum menggoda "masak sih?"

"Iya sayang kuh"

"Ya udah yuk siap-siap"

Dahiku mengernyit "kemana? Kan aku gak mau keluar rumah"

Tante tersenyum tipis "katanya pengen ke Jerman? Emang ke Jerman gak butuh visa dan pasport?"

Bibirku langsung tersenyum lebar dan sontak aku langsung memeluk tante dengan erat "beneran tante? Ughhhhh makin sayang deh....sayang banget, i love youu  my aunty"

"I love you too sayang"

Yes, akhirnya aku bisa mewujudkan impian ku yaitu menjauhi kak Lea dan menikah dengan tante....duh jadi gak sabar sama malam pertamanya, pasti aku malu-maluin

What I Need (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang