8

15.4K 1.4K 48
                                    

Dengan susah payah kubuka kedua mataku yang terasa sangat berat, dan bayangan yang buram menjadi sedikit jelas, aku terdiam melihat infus yang menggantung di tiang penyangga

Sejak kapan aku diinfus? Dan siapa yang menginfusku?

"Kamu sudah bangun Dyra? Apa kamu masih pusing? Sakit?"

Kepala ku menoleh perlahan dan kulihat bu Faren menatapku dengan khawatir, bisa kurasakan bu Faren menggenggam tanganku dan sedikit meremasnya

Aku mencoba tersenyum walaupun sangat tipis "ibu kenapa bisa disini?"

Bu Faren menghela nafas pelan "hari ini kamu gak masuk dan sore ini aku baru bisa mengunjungi mu karena tadi ada meeting mendadak"

"Terimakasih sudah menjengukku bu"

Tapi tunggu? Bukannya aku pingsan hari minggu? Demi apa aku tidak bangun seharian full? Eh seriusan demi apa? Aku pingsan atau mati suri?

"Sama-sama Dyra, cepat sembuh ya",ujar bu Faren sambil tersenyum sangat manis dan bisa kurasakan belaian lembut di pipiku

"Aku ganti dulu infusmu"

Kepalaku mendongak dan melihat kak Lea mengganti infusku sedangkan bu Faren masih menatapku dengan iba

"Buka piyamamu, aku akan ngecek suhu tubuhmu", ucap kak Lea dengan tatapan datarnya

Dengan susah payah kubuka piyama tidurku dan bu Faren dengan sigap membantuku membuka kancing piyamaku "biar aku bantu Dyra"

Bu Faren menatap kak Lea tidak kalah datarnya lalu mengambil termometer digital yang kak Lea pegang "aku saja yang ngecek suhu tubuh Dyra"

Bu Faren tersenyum manis kearahku dan bisa kurasakan tangan bu Faren yang dingin menyentuh samping payudara ku yang masih tertutup bra lalu mengapitkan termometer ke ketiakku

Aku terdiam melihat tatapan lembut dari bu Faren, dan hatiku sedikit mendingan karena sikap manis bu Faren yang membelai dahiku, tidak seperti kak Lea yang hanya berdiri dan menatapku dengan datar

Tiiittt

Bu Faren mengambil nya dan tersenyum tipis "38,6... sudah lumayan mendingan Dy"

Kak Lea memakai stetoskop nya dan kurasakan dinginnya stetoskop itu di sekitar dadaku "keadaanmu sudah lumayan membaik, nanti obatnya diminum"

"Ya kak, terimakasih"

"Gimana keadaan Dyra sayang?",tanya mama ke kak Lea

Kak Lea tersenyum manis "sudah mendingan ma"

Mama menghela nafas lega "syukurlah, kalau gitu kamu makan dulu ya Dyra, mama suapin"

"Tante, biar saya aja yang suapin Dyra",pinta bu Faren

"Beneran gak papa? Tante takutnya malah merepotkan mu",tanya mama sedikit tidak enak

Bu Faren mengangguk dan tersenyum manis "gak papa tan, biar saya saja"

"Ya sudah kalau begitu, tolong sekalian gantiin bajunya Dyra ya",pinta mama

Bu Faren tersenyum lebar "siap tan"

"Kalau begitu tante keluar dulu mau masak sebentar",pamit mama

Mama mencium dahiku dengan lembut dan mengusap pipiku "cepat sembuh sayang, jangan sakit ya....kasihsn tuh bosmu jadi harus kerepotan karena menjengukmu"

"Ma....."

Bu Faren tertawa pelan dan bisa kulihat kak Lea masih dalam mode dinginnya saat menatapku "hahaha tante bisa saja, saya gak kerepotan kok tante"

What I Need (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang