Ekstra Part

10.5K 809 45
                                    

Menikah? Entah ...kenapa aku masih tidak pernah memikirkannya padahal kak Lea selalu disamping ku sepanjang waktu dan ingin mengajakku menikah tapi aku masih belum bisa

Aku takut....

Aku takut akan dikecewakan, di tinggalkan, dan disakiti lagi, aku benar-benar sangat takut

Kurasakan pelukan erat dari belakang dan aku menoleh kesamping lalu dengan lembut nya kak Lea mengecup pipiku "kamu mikirin apa hum?"

Aku hanya diam saat kak Lea mengendur kan pelukannya lalu berdiri didepanku, kak Lea menyentuh pipiku dengan lembut "kamu mikirin apa Dyra? Tante kamu?"

Mikirin tante? Buat apa? Toh dia juga udah bahagia sama bu Faren, ngapain mikirin dia? Gak ada kerjaan banget, malahan cuma bikin sakit hati doang

"Bukan"

"Lalu apa hum?",tanya kak Lea

"Maaf, aku sedang berfikir kalau aku belum bisa menikah denganmu, aku masih belum siap, aku masih takut....rasa takut itu terus menghantuiku kak"

Kak Lea menghela nafas pelan lalu tersenyum sendu "aku akan menunggumu, sampai kapanpun aku akan menunggu mu Dyra"

"Tapi aku...."

"Sssstttt susah kubilang aku akan menunggu"

Aku memilih duduk di kursi dan menatap lekat pemandangan air terjun, kak Lea pun ikut duduk disamping dan menggenggam kedua tanganku erat

Sejujurnya aku tidak mau menikah dengannya karena keluarganya, apa keluarganya setuju kalau aku menikah dengannya? Apalagi dendam di masa lalu, sangat rumit jika aku menikah dengannya

Aku ingin hidup sendirian, tapi melihat pengorbanan nya membuatku iba, apa aku kasihan dengannya? Apa aku hanya tidak tega dengannya?

Kak Lea bersandar di pundakku "sebenarnya apa yang membuatmu ragu Dyra? Apa yang membuatmu masih tidak ingin menikah denganku? Apa kamu masih dendam dengan Lia lalu kamu tidak ingin menikah denganku?"

Aku menghela nafas panjang, hatiku tiba-tiba sakit mengingat kedua orangtuaku dan kak Bara sudah meninggal karena ulah kak Lia , lalu kembaran dari pembunuh kedua orangtuaku dan kak Bara mengajakku menikah.....aku masih bingung harus apa?

Aku tersenyum kecut "aku takut keluarga besar mu tidak akan mau menerimaku, kakak kandungku penyebab orangtuamu meninggal"

"Dan Lia juga yang menyebabkan kedua orangtuamu sekaligus Bara meninggal, bukankah kita impas hum?"

Kak Lia menggenggam tanganku , kedua matanya menatapku lekat "kalaupun keluarga besarku tidak bisa menerimamu, aku akan meninggalkan mereka demi dirimu Dyra, aku tidak bisa hidup tanpamu, aku benar-benar tidak bisa hidup tanpa kamu"

Kurasakan dinginnya udara pagi mulai menusuk pori-pori kulitku "sampai kapanpun aku akan menunggumu walaupun tidak ada kepastian darimu tentang hubungan kita, tapi aku akan selalu menunggu Dyra, anggab saja penantianku ini adalah karma untukku, tapi aku mohon....jangan menyuruhku untuk jauh darimu dan jangan menyuruhku untuk pergi darimu, aku lebih baik mati jika harus pergi darimu Dyra"

Apa sebegitu dalamnya dia mencintaiku?

"Kak...."

"Humm?"

"Kalau kakak di suruh memilih, kakak memilihku atau keluarga kakak?

"Tentu saja kamu sayang, sudah pasti itu kamu, aku akan selalu memilih kamu apapun yang terjadi, buktinya aku memilih meninggalkan keluargaku demi membuktikan tulusnya cintaku padamu"

Kutarik nafasku dalam-dalam dan pandangan ku beralih kearah rerumputan hijau di halaman rumahku "kamu sangat mencintai ku?"

"Iya Dyra, aku sangat mencintaimu"

What I Need (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang