Season 2- 7

6.9K 876 63
                                    

Aku duduk terdiam melihat tante yang sedang sibuk menatap kearah layar laptop, kami sekarang berada di dalam ruangan cafe milik tante

Kutatap wajah cantik tante yang sedang serius membaca beberapa kertas dan dia sedikit membenarkan kaca mata bacanya yang melorot

Sejujurnya aku memikirkan ucapan kak Ara waktu itu, apa benar tante menyukai ku? Masak sih? Mungkin saja tatapan sayang kan? Kan aku keponakannya

Tapi kenapa tante gak mau menikah dari meninggalnya suami tante sampai sekarang, tante kan masih tergolong muda, bahkan selama aku disini tidak sedikit pria yang mendekati tante namun tante malah memberikan benteng untuk mereka semua

Apa tante sangat mencintai mendiang suaminya?

"Dyra...."

Aku sontak tersadar dari lamunanku dan menatap tante yang sedang memandangku "Hah?"

"Kamu memikirkan apa hum? Lea?"

Aku menggeleng cepat "enggak lah"

Dih untuk apa coba aku mikirin kak Lea? Kurang kerjaan banget sih aku mikirin dia, toh dia udah bahagia sama mantan nya, mungkin dia juga udah menikah dengan mantannya

"Lalu mikirin apa? Coba cerita sama tante, mungkin tante bisa bantu"

Aku tersenyum lebar "gak papa kok tan, aku gak mikirin apa-apa"

"Kamu tadi kesini gak mandi ya"

Dahiku mengernyit dan aku tersenyum lebar "habisnya tante buru-buru sih makanya aku gak mandi, tapi gak papa lah tante, biar terlihat alami kalau gak mandi"

"Ckk jorok",ejek tante sambil menutup hidungnya

Aku sontak mendekati tante dan mendekat kan leherku ke wajahnya "coba cium, gak bau tuh, tante aja yang berlebihan"

"Bau taukk",sahut tante

Aku menghela nafas kasar dan menarik tengkuk tante hingga hidungnya kini menempel di leherku "bau gak?"

Bulu kudukku meremang saat kurasakan ujung hidung bergesekan dengan leherku yang membuatku menggigit bibir bawahku kuat-kuat

Tante menjauhkan wajahnya dari leherku dan tersenyum lebar "iya, gak bau kok, wangi malah"

Aku tersenyum kaku "tuh kan udah kubilang, aku tuh gak bau, semalam kan aku juga udah mandi, dasar"

Tante terkekeh pelan dan melanjutkan pekerjaannya yang tertunda karena ku tadi sedangkan aku memilih duduk disampingnya dan meletakan kepalaku di atas meja menghadap tante yang nampak sibuk "tante gak butuh bantuanku?"

Tante menggeleng "tidak usah Dyra, nanti kamu capek"

"Hishh, lagian aku capek dari mana coba? Kerjaanku cuma nyapu pagi, makan, tidur, nyapu sore, makan terus tidur lagi"

Tante mengusap-usap rambut panjangku dengan lembut "gak papa, biar kamu lebih berisi jadi tante harus merawat mu dengan baik supaya kamu gendutan, masak kalah sama anak tetangga, anak tetangga aja pipinya bisa chubby banget"

"Please deh tan, jangan bandingin aku sama anak yang masih berusia 5 bulan, ya jelas dia gendut, dia kan minumnya asi ibu"

Ckk tante itu kenapa bandingin aku sama si Putri yang umurnya masih 5 bulan? Tapi emang bener sih si Putri itu pipinya chubby banget, gemesin lagi

Mendadak otakku berputar dan menatap tante yang masih tersenyum senyum tidak jelas "tapi tan....tante tau gak kenapa kualitas asi lebih bagus dari susu formula ya?"

Dahi tante mengernyit heran lalu ia nampak berfikir "ya karena kemasan asi lebih menarik daripada kemasan susu formula"

Kemasan asi lebih menarik?

"Maksud tante?"

Tante menepuk-nepuk pundakku pelan "kamu masih terlalu kecil untuk tau hal yang seperti itu"

Aku menghela nafas pelan "aku ngambek nih"

"Ngambek kok bilang-bilang"

"Ckk tante ih..."

Tante tertawa pelan lalu mengecup pipiku singkat "udah jangan ngambek, nanti tante beliin permen"

"Tante....."

Tante tersenyum manis kearahku "apa Dyra sayang?"

Deg

Bibirku sontak terkatup rapat dan tante mengusap pipiku "kenapa hum?"

"Tante beneran gak pengen nikah?", tanyaku tiba-tiba

Tante mengernyitkan dahinya dan menggeleng pelan "enggak Dyra, untuk apa tante menikah lagi hum? Kan ada kamu yang akan menemani tante supaya tante gak kesepian"

"Tapi tan...tante kan perempuan matang dan pernah menikah, masak tante gak pengen nikah lagi?"

Tante menggelengkan kepalanya lagi "enggak,ada kamu disisi tante itu sudah cukup untuk tante"

"Tante cinta banget ya sama om"

Tante hanya diam dan melanjutkan pekerjaannya sedangkan aku malah di kacangi, ckk tapi cinta itu memang buta karena tante masih mencintai om yang sudah tiada, bentar...cinta itu kan buta, buta itu kan gelap, gelap itu kan monyet, monyet itu kan yang baca cerita ini

Hahahahahaha maap ya readers kesayanganku

Aku memilih bersandar di bahu tante, entahlah....aku lagi pengen di manja, di belai dan di sentuh

Tunggu.... disentuh? Aku pengen di sentuh tante? Tanteku sendiri? Dasar gila kamu Dyra

Tapi apa aku seperti ini karena kelamaan menjomblo ya? Mungkin benar...aku kelamaan menjomblo

Dengan santai aku berbaring dan menjadikan paha tante menjadi bantalku dan aku menatap wajah tante dari bawah, kurasakan tangan tante membelai dahiku sebentar lalu sibuk dengan pekerjaannya lagi

"Kamu kangen mamamu hum?",tanya tante tanpa menatapku

"Humm"

Kupejamkan kedua mataku perlahan saat kepala batuku ini menikmati empuk dan kenyalnya paha tante

Aku tersenyum tipis merasakan sentuhan lembut di rambutku

"Dyra..."

"Iya tan"

"Kamu sudah dewasa, apa kamu gak berniat berpacaran dengan pria dan menikah?"

Aku menggeleng pelan dan menenggelamkan wajahku di perut tante "gak niat tan, lagian tante juga tidak ingin menikah karena sudah punya aku, aku juga tidak ingin menikah karena aku juga sudah punya tante, kita kan sama-sama memiliki, jadi untuk apa aku menikah"

Belaian di rambutku tiba-tiba berhenti saat kurasakan tubuh tante yang tiba-tiba menegang, aku kembali menghadap kearah wajah tante , kulihat bibir tante terkatup rapat

"Tante, pulang yuk terus kita mampir beli hey jezz di Palbapang,mendadak aku ingin mango shake dengan boba"

Aku langsung duduk dan memakai jaket jeansku dan aku menoleh saat tante tidak ada pergerakan "ayo tante"

Tante berdiri didepanku dan menyentuh daguku, bisa kulihat mata hazelnya menatapku dalam, aku menelan salivaku dengan susah payah saat pandangannya turun ke bibirku

"Dyra..."

"Iya tan?"

Kulihat tante memejamkan kedua matanya saat wajah tante tiba-tiba mendekat kearah wajahku

Tuhan...tante mau ngapain?????

Voted?
Komen?

What I Need (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang