Assalamualaikum wr.wb.Sudah satu Minggu setelah Alena bertemu dengan Sandra, saat ini sandra sudah berada di rumah dan diterima dengan lapang dada oleh keluarganya walaupun Sandra tengah berbadan dua.
Untuk Yana wanita ular itu saat ini sedang dalam buronan polisi dengan laki-laki yang memperkosa Sandra juga.
Polisi belum berhasil menemukan keberadaan Yana dan membuat Bagas selalu berhati-hati dan membuatnya bertambah posesif pada Alena. Kemana-mana Bagas selalu mengikuti Alena bahkan Bagas sudah bercuti dari kerjaannya untuk menjaga Alena.
"Sayang kamu dimana?"
Nah itu suara Bagas yang mencarinya.
Alena yang tengah menonton televisi di kamarnya memutar bola matanya malas.
Padahal Bagas sudah tau dimana keberadaannya tapi sepertinya tidak afdol jika tidak memanggilnya lagi.
"Sayang kamu kok disini, Anin nya kemana?"tanya Bagas sambil memeluk tubuh Alena dari belakang.
"Astagfirullah mas, mas nggak lihat itu di kasur siapa."tunjuk Alena ke arah kasurnya, Bagas mengikuti arah yang di tunjuk Alena. Alena heran padahal Anin berada di kasur sedang tertidur pulas bisa-bisanya Bagas tidak melihat, kan seharusnya yang terlihat pertama kali kalau masuk kamar seharusnya Anin.
"Anin kecil sayang nggak kelihatan."alibi Bagas.
Alena menatap Bagas."maksudnya aku besar gitu?"tanya Lena.
Bagas segera duduk di samping Alena dia harus menjelaskan kesalahpahaman ini, jika tidak di selesaikan dengan cepat sudah pasti istrinya yang sangat cantik ini akan ngambek semalaman padanya.
"Bukan sayang, kan mas carinya kamu jadi mata mas ya langsung tertujunya sama kamu walaupun di sini ada orang selain kamu."
"Terus kenapa tadi bilang Anin kecil, mas mau banding- bandingin aku gitu. Ya Allah mas aku lagi hamil mas ya jelas badan aku tambah besar, nggak tau ah aku ngambek pokoknya sama mas,"ucap Alena sambil bersedekap dada dengan bibir cemberutnya.
Bagas tersenyum geli melihatnya, dia malah gemas dengan tingkah istrinya saat ini.
"Ya udah mas minta maaf. Sama dedek juga ayah minta maaf ya nak,"ucap Bagas sambil mengelus perut buncit Alena dan menciumnya tiga kali.
"Bunda mau maafin mas, kan?"tanya Bagas dengan menatap teduh wajah Alena.
Alena tersenyum dan menganggukkan kepalanya.
Cup.
"Gemes,"ucap Bagas kemudian mencium bibir Alena kembali.
"Mas gimana soal Tante Yana apa sudah ada kabar?"tanya Alena.
"Belum sayang, entah bersembunyi di mana dia saat ini. Tapi mas yakin sebentar lagi Yana pasti akan di temukan oleh pihak polisi."
"Aku hanya merasa takut mas, aku bukan takut jika aku kenapa-kenapa aku hanya takut jika Tante Yana menjadi merubah rencananya yang niat awalnya ingin melukaiku jadi melukai mas atau Anin."
"Kamu tenang sayang, jangan terlalu di pikirkan biar itu jadi urusan mas. Ya terpenting kamu dan Anin di rumah saja jangan pergi keluar karena Yana pasti masih berkeliaran di luar sana."
"Untung saja ya mas Anin menerima dengan ikhlas kematian bundanya karena Tante Yana, aku begitu salut sama ketegaran Anin mas."
Bagas mengangguk. "Mas juga tidak menyangka, mas kira mungkin Anin akan sangat marah dan dendam kepada Yana tapi ternyata dia begitu tabah dan ikhlas."

KAMU SEDANG MEMBACA
-
Romance[Repost] " Ayah aku ingin punya adik." Anin berkata pada ayahnya. "Ayah tidak punya istri, bagaimana caranya?"tanya sang ayah. "Menikahlah lagi yah." "Dengan siapa?" "Sahabatku Alena." ________________ Bagaimana cerita selanjutnya? Apakah sang ayah...