part 43

39.5K 2K 20
                                    

Happy reading 😊





"Aku duluan ya mas ke dapurnya,"pamit Alena kepada suaminya yang sedang mandi.

"Iya sayang!"sahut Bagas dari dalam kamar mandi

.

Alena berjalan menuju ke dapur ia melihat Anin yang sudah berada disana.

"Pagi Bun."sapa Anin.

"Pagi Anin."

"Bunda mau kemana rapi bener?"

"Mau ke rumah sakit nin mau periksain ayah, kamu mau ikut nggak mumpung sekarang hari Minggu?"

"Enggak deh Bun ,aku dirumah aja."

"Okeh."

Tak lama kemudian Bagas datang dan duduk di samping Alena.

"Makan dulu ya mas."

"Iya sayang."

"Ayah udah sembuh yah?"

"Udah nin, tapi bunda kamu minta ayah ke rumah sakit padahal kan ayah udah nggak apa-apa."

"Itu kan bentuk perhatian bunda sama ayah."

"Betul kamu nin, udah sembuh gimana orang masih muntah-muntah gitu,"ujar Alena, Bagas cemberut mendengar ucapan istrinya.

"Nanti kalau disuntik gimana bun, ayah kan takut."rengek Bagas dengan manja.

"Udah tua juga sama jarum suntik masih takut." Alena mengejek Bagas.

"Ayah ngambek loh bund,"ujar Bagas dengan wajah cemberutnya.

"Hahahaha ayah lucu deh bund kaya anak kecil lagi ngambek, inget umur yah." Anin menertawakan Bagas yang bertingkah seperti anak kecil, Alena juga ikut tertawa sampai mengeluarkan air mata karena merasa lucu dengan ekspresi wajah suaminya.

Alena menghentikan tawanya, lalu dengan cepat berdiri berniat mengambilkan Bagas makanan, tetapi ia meringis merasa perutnya tiba-tiba terasa sakit.

"Akhh mas perutku sakit."
Alena memekik sambil memegangi perutnya.

"Sayang kamu kenapa?"tanya Bagas panik.

"Nggak tau mas sakit perutnya,"ujar Alena sambil meringis menahan sakit, perutnya terasa seperti di tekan seperti nyeri saat akan datang bulan tapi ini lebih sakit.

"Kamu salah makan jangan-jangan, ayo sayang kerumah sakit,"ujar Bagas dengan keadaan panik dan khawatir langsung menggendong Alena ala bridal style.

"Nin kamu dirumah aja ya, hati-hati dirumah oke."

"Iya ayah."  Anin juga khawatir melihat wajah Alena yang menahan sakit.
Bagas langsung bergegas membawa Alena untuk ke rumah sakit.

"Semoga tidak terjadi apa-apa sama bunda."gumam Anin menatap kepergian Bagas dan Alena.





*

"Pak bisa lebih cepat bawa mobilnya,"ujar Bagas pada sopir karena ia sudah sangat khawatir dengan kondisi istrinya.

"Sayang masih sakit perutnya?"tanya Bagas pada Alena yang berada di pangkuannya.

"Udah nggak mas, maaf ya bikin mas khawatir,"ujar Alena, ia memang sudah tidak merasakan sakit diperutnya tapi sekarang ia merasa bersalah karena sudah membuat suaminya khawatir. Bagas tersenyum ia sedikit merasa lega saat Alena mengatakan sudah tidak sakit, tapi tetap ia ingin tau apa penyebab perut Alena sakit tadi, bagas mengecup bibir Alena tiga kali.

"Aku belum mandi loh mas, udah dicium-cium,"ujar Alena.

"Nggak mandi aja masih wangi banget, mas suka,"ujar Bagas sambil mengecup seluruh wajah Alena, membuat Alena terkekeh geli.

Bunda untuk AyahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang