part 58

35.1K 2.2K 178
                                        

Hari ini Bagas di perbolehkan untuk pulang, setelah tiga hari dua malam di rawat di rumah sakit. Kondisi Bagas sudah mulai baik hanya masih lemas saja.

Bagas dan Alena sudah sampai di  rumah mereka, setelah tadi di jemput oleh Anin di rumah sakit.

Mereka sudah memasuki rumah dan kedua suami istri itu sekarang berada di dalam kamar.

Alena menatap sekeliling kamar yang selama ini begitu ia rindukan. Kemarin ia melihat kamar ini dalam kondisi berantakan, bahkan ia melihat sprei dan bantal berada di bawah, yang Alena yakini jika Bagas selama ini selalu tidur di lantai. Tapi sekarang kondisi kamar begitu rapi dan wangi ini pasti mertuanya yang sudah membersihkan.

"Maaf ya sayang, waktu kemarin kamu pulang kamar kita berantakan banget. Mas nggak sempet beresin soalnya,"ucap Bagas.

Alena tersenyum menatap suaminya, ia maklumi jika kamar ini berantakan karena ia tahu merawat tubuhnya saja Bagas tidak sempat apalagi kamar mereka.

"Tapi mas ngga pernah meninggalkan sholat kan selama sebulan ini?"

Bagas menegang ia menatap Alena sembari menggaruk tengkuknya.

"Mas!"tegas Alena, ia tahu jika suaminya diam itu tandanya Bagas melakukan apa yang di katakanya.

"Maaf sayang, mas tetap sholat kok tapi bolong-bolong."

"Asstagfirullah mas!"

"Mas minta maaf ya sayang,"melas Bagas.

"Hem, oke aku maafin mas tapi mas juga harus minta maaf sama Allah."

"Itu pasti sayang."

Bagas tersenyum ceria ia lalu mengecup pipi Alena.

"Sekarang kamar udah rapi ya mas? Pasti mamah yang beresin."

"Iya sayang, sekarang ke ranjang yuk. Kamu pasti pegel kan berdiri terus?"

Alena mengangguk ia berjalan menuju ranjang.

"Mas tiduran aja ya, kan ayah baru aja sembuh. Aku mau beresin pakaian kotor mas dulu,"ucap Alena sambil menarik selimut untuk Bagas yang sudah berbaring di ranjang.

Saat Alena akan pergi tangannya langsung di cekal oleh Bagas.

"Nggak usah sayang, biar bibi aja. Kamu kan lagi hamil besar  jangan terlalu banyak beraktivitas, mas takut kamu kenapa-kenapa."

Alena tersenyum menatap suaminya, ia lalu duduk di pinggir ranjang.

"Iya aku nggak jadi beresin, sekarang mas tidur ya aku temenin."

"Sayang juga ikut tidur ya"rengek Bagas.

"Astagfirullah mas, ini baru jam 10 pagi loh aku belum ngantuk dan kalau di paksakan juga tetap nggak bisa tidur. Mas yang tidur aja sekarang biar aku temenin,"ucap Alena sambil mengelus rambut depan Bagas dengan sayang.

"Setelah mas tidur pasti kamu bakal pergi kan?"tanya Bagas.

"Aku memang niatnya mau ke Anin setelah ini, makannya mas tidur ya sekarang."

Bagas menggelengkan kepalanya pelan.

"Nggak mau, kamu harus tetep di sini."

Alena akhirnya menghelai nafas pasrah, suaminya sedang dalam mode manja sekarang. Sudah di pastikan ia tidak akan bisa pergi dari sini sebelum Bagas benar-benar tidur.

"Ayo naik ke atas ranjang, mas pengin tidur peluk kamu."

Alena yang gemas dengan tingkah suaminya lantas mencubit pelan hidung mancung bagas, setelah itu ia naik ke atas ranjang dan tiduran di samping Bagas.

-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang