Happy reading 😊
"Assalamualaikum."pintu rumah Bagas terbuka dan terlihatlah mamah Soraya dan bunda Ranti yang datang bertamu.
"Waalaikumsalam."
"Mamah, bunda silakan duduk."
Soraya dan Ranti memang bukan pertama kali berkunjung kesini, mereka sudah sering kali berkunjung bahkan seminggu bisa tiga kali.
Kebetulan sekali mereka datang jadi kabar bahagia ini bisa disampaikan secara langsung, tadinya Bagas berfikir untuk menelpon saja untuk memberitahukan kabar bahagia ini.
"Gimana mantu mamah sama cucu oma sehat?"tanya Soraya sambil duduk di sofa ruang tamu.
"Alhamdulillah sehat mah,"jawab Alena.
"Aku juga sehat oma, yang lagi nggak sehat itu ayah oma muntah-muntah terus dari kemarin,"jawab Anin.
Soraya langsung melihat Bagas.
"Kamu lagi sakit gas?"tanya Soraya.
"Nggak mah, orang lagi ngalamin morning sickness jadi gini mah,"jawab Bagas yang tidak henti-hentinya tersenyum.
" Hahaha kaya orang hamil aja kamu gas ngalamin morning sicknees." Soraya tetawa belum sadar arah perkataan Bagas.
"Ya bisa saja lah mbak laki-laki ngalamin kalau istrinya lagi hamil,"ujar Ranti juga belum sadar arah perkataan Bagas.
Setelah beberapa detik terdiam akhirnya kedua wanita paruh baya itu melihat ke arah Bagas, mereka melihat Bagas yang sendari tadi tidak berhenti tersenyum.
"Bagas Alena hamil?"tanya Soraya terlihat binar bahagia dimatanya. Bagas langsung mengangguk mantap sebagai jawaban.
"YES! Alhamdulillah, akhirnya kita bakal dapat cucu lagi Ran,"ujar Soraya kegirangan lalu memeluk besannya yang duduk disebelahnya.
"Iya mbak Alhamdulillah."
Setelah berpelukan Soraya menghampiri Alena.
"Selamat ya nak, jaga baik-baik ya kandungannya makan makanan yang bergizi ya dan jangan sampai kelelahan, dan kamu Bagas, kamu harus jagain mantu mamah baik-baik awas aja kalau sampai Alena kenapa-kenapa habis kamu sama mamah,"ujar soraya mewanti-wanti anaknya.
"Insyaallah mah aku bakal jagain Alena kalau perlu sampai nyawa aku taruhannya."ujar Bagas tegas, soraya tersenyum mendengar jawaban tegas anaknya.
Ranti mendekat ke arah putrinya.
"Jaga baik-baik kandungan ya nak bunda selalu doakan kamu semoga lancar sampai lahiran."
"Aamiin makasih bun."Ranti tersenyum dan mengelus lengan anaknya.
"Oh ya nin oma bawah cemilan loh, kata oma soraya kamu suka banget sama cemilan,"ujar Ranti berjalan ke arah sofa yang diduduki tadi untuk mengambil satu plastik besar berisi jajanan.
"Aduh jadi ngerepotin oma, makasih banyak ya oma,"ujar Anin lalu mengambil plastik besar berisi cemilan yang diberikan oleh Ranti.
"Sama-sama nin,"ujar Ranti tersenyum sambil mengelus rambut panjang Anin.
"Ya udah Anin pamit ke kamar dulu ya semuanya, mau liat cemilannya."
"Iya nin, nanti bunda minta ya jangan dihabisin,"ujar Alena.
"Oke bunda,"ujar Anin kemudian mencium pipi Alena lalu berjalan ke kamarnya.
"Udah berapa minggu nak kandungnya?"tanya Ranti sambil mengelus perut rata anaknya.
"Udah 6 minggu Bun,"jawab Alena.
"Karena kandungan kamu masih muda, jangan sampai kelelahan ya, karena hamil muda sangat rentan sayang."nasehat Ranti.

KAMU SEDANG MEMBACA
-
Romance[Repost] " Ayah aku ingin punya adik." Anin berkata pada ayahnya. "Ayah tidak punya istri, bagaimana caranya?"tanya sang ayah. "Menikahlah lagi yah." "Dengan siapa?" "Sahabatku Alena." ________________ Bagaimana cerita selanjutnya? Apakah sang ayah...