part 30

52.4K 2.1K 35
                                    

Happy reading





"Ayah, Tante Yana kok tiba-tiba kembali lagi sih? padahal udah lama loh nggak muncul."tanya Anin sembari memakan sarapannya, Bagas yang sedang menikmati sarapannya lalu menghentikan makannya dan menatap anaknya.

"Ayah juga nggak tau, mungkin ada urusan disini makanya pulang,"jawab Bagas.

"Mas memang Tante Yana punya kerabat disini selain keluarga kita?"tanya Alena.

"Setau mas nggak ada deh sayang, soalnya yang mas tau mereka lama tinggal di luar negeri,"jawab Bagas.

"Ayah,"panggil Anin.

"Apa? kalau mau tanya-tanya nanti aja ya, sekarang lagi makan jangan sambil bicara,"ujar Bagas, Anin yang akan bertanya akhirnya diam dan melanjutkan makannya.


*
*
*

"Kalian hati-hati ya, sayang nanti mas jemput seperti biasa ya,"ujar Bagas, saat mereka sudah sampai di sekolah.

"Iya mas, mas juga hati-hati ya, assalamualaikum."Alena mencium tangan suaminya, dan Bagas mencium kening Alena.

"Waalaikumsalam."Alena langsung membuka pintu mobilnya dan keluar dari mobil.

"Anin juga ya yah Assalamualaikum,"ujar Anin sambil mencium tangan ayahnya.

"Waalaikumsalam hati-hati nak."Anin mengangguk lalu keluar dari mobil.

"Ayo Len kita ke kelas,"ajak Anin sambil menggandeng tangan Alena berjalan menuju kelas.

"Anin, Lena,"panggil Sandra, di belakang mereka. Alena dan Anin memutar tubuhnya menghadap belakang dan tersenyum kepada Sandra.

Sandra berlari kecil menghampiri mereka.

"Tumben lo baru berangkat San, biasanya gerbang baru buka lo udah berangkat,"ujar Anin.

"Gue lagi pengin ganti suasana aja, bosen berangkat pagi sendirian mulu gue di kelas kalau berangkat."

"Kata siapa sendirian, lo ditemenin kok,"ujar Anin.

"Ditemenin sama siapa?"tanya Sandra.

"Sama setan hahaha,"ujar Anin sembari tertawa.

"Ish kok lo ngomong gitu sih, gue jadi nggak berani tau berangkat pagi lagi,"ujar Sandra dengan wajah cemberutnya.

"Hahaha lagian lo ya ngapain berangkat pagi banget, mau nemenin tukang kebun apa?"tanya Anin.

"Is Anin mah gitu,"rengek Sandra.
Alena yang melihatnya dari tadi hanya tersenyum geli.

"Udah ah, ke kelas yuk dari tadi di depan gerbang terus,"ajak Alena.

"Iya ayo len, biarin aja Anin ditinggal sendiri disini,"ujar Sandra sambil menggandeng tangan Alena.

"Is ya nggak mungkin lah bunda ninggalin aku,"ujar Anin sambil menggandeng tangan Alena yang sebelahnya. Alena yang mendengar Anin memanggilnya bunda lantas menatap Anin, Anin hanya menyengir kepada Alena.

"Bunda-bunda emang Alena nikah sama bokap lo apa?"tanya Sandra.

Lah emang, batin Anin.

"Eh tunggu dulu,"ujar Sandra saat mereka akan berjalan menuju kelas, membuat Anin dan Alena berhenti berjalan.

"Apa lagi sih Sandra, udah mau masuk loh ini,"ujar Alena.

"Is bentar dulu Len, gue mau tanya,"ujar Sandra.

"Ya udah tanya apa, kesiapa?"

"Ke kalian berdua dong, tadi kalian berdua berangkat sama bokap lo nin?"tanya Sandra. Alena dan Anin tentu mengangguk.

Bunda untuk AyahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang