part 28

60.6K 2.4K 43
                                        

Happy reading*

Bel tanda istirahat berbunyi, semua murid berjalan keluar untuk beristirahat.

"Len ke kantin yuk."ajak Anin.

"Ngapain? Kan udah aku bawain bekal, nggak boleh makan sembarangan kan sama ayah,"ujar Alena.

"Iya aku juga tau, tapi aku mau makan bekalnya dikantin, dikelas pengap Len,"ujar Anin.

"Oke ya udah yuk."Alena dan Anin berjalan keluar kelas dengan membawa bekal di tangannya.

"Nin kita duduk dipojok sana aja ya, yang sepi nggak banyak orang."Anin mengangguk lalu berjalan menuju ke meja pojok yang ditunjuk Alena.

Mereka langsung duduk di bangku meja kantin lalu memakan bekal yang dibawa dari rumah.

Saat sedang makan sambil melihat lihat orang-orang yang berada di kantin, tiba-tiba ponsel Alena berdering.

"Ehh Len, ponsel kamu bunyi tuh,"ujar Anin.

"Iya." Alena merogoh saku bajunya untuk mengambil ponselnya yang diletakkan di saku.

"Halo Assalamualaikum mas,"ujar Alena pada suaminya.

"Waalaikumsalam sayang."

"Siapa len?"tanya Anin kepo.

"Ayah kamu."Anin mengangguk setelah mendengar jawaban Alena, ia melanjutkan makannya lagi.

"Ada apa ya mas? Maaf tadi aku habis bicara sama Anin,"ujar Alena dengan pelan karena takut didengar oleh orang-orang yang berada di kantin.

"Nggak papa sayang mas cuma kangen sama kamu,"jawab Bagas ditelfon.

"Ya ampun mas, baru juga ketemu tadi beberapa jam yang lalu, masa udah kangen aja.

"Karena kamu ngangenin sayang,"goda Bagas, Alena yang mendengarkannya tersenyum malu dengan pipi yang sudah merona.

"kamu udah makan sayang?"tanya Bagas.

"Aku baru mau makan mas, ini sama Anin,"jawab Alena.

"Tadi mas telfon Anin tapi nggak diangkat, Anin bawa ponsel kan sayang?"tanya Bagas.

"Bawa mas, tapi ditinggal dikelas kayaknya dan sekarang kita lagi di kantin buat makan,"jawab Alena.

"Sayang kamu kan udah buat bekal, kenapa masih makan dikantin."

"Aku di kantin cuma numpang duduk mas, tapi yang dimakan ya bekal dari rumah."

"Udah ya mas aku mau makan, entar keburu masuk lagi."

"Iya sudah, nanti pulang sekolah tungguin mas ya mas jemput."

"Iya mas Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

"Ayah bicara apa Bun?"tanya Anin.

"Rahasia, kepo deh kamu,"ujar Alena sambil tersenyum mengejek.

"Ihh bunda kaya gitu,"ujar Anin pura- pura kesal.

"Hehehehe udah ah jangan kesal lagi aku cuma bercanda, habisin makanannya 10 menit lagi masuk nih,"ujar Alena.

"Untung kamu udah jadi bunda aku kalau masih sahabat udah aku cubitin kamu Len,"ujar Anin.

"Hahaha memangnya kenapa kalau aku udah jadi bunda kamu, sama aja kan? Kamu jangan beda-bedain deh biasa aja kaya dul,."ujar Alena.

"Ya nggak sopan dong Len, mau bagaimanapun kamu itu udah nikah sama ayah masa iya aku harus bersikap kaya biasa, ini juga disekolah kamu suruh aku buat nggak manggil bunda, sebenernya sih nggak enak aku sama kamu,"ujar Anin.

-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang