Happy reading 😊
Tidur Alena terusik ketika merasakan basah di dadanya ia membuka matanya dan melihat dadanya seperti biasa Bagas yang sedang memainkannya, Bagas memang senang bermain dengan dadanya sebelum tidur atau sesudahnya.
"Mas udah nggak pengin muntah lagi?"tanya Alena dengan suara lirih, karena tubuhnya sangat lemas saat ini, apalagi ia baru bangun tidur.
"Sudah sayang."jawab Bagas sambil membuat tanda kemerahan di dada bagian atas Alena.
"Alhamdulillah kalau begitu mas, mas kenapa suka banget sih mainin dada aku?"tanya Alena heran.
"Suka sayang apalagi sekarang tambah besar jadi makin gemas mas,"ujar Bagas sambil meremas payudara Alena.
"Awwhhh mas sakit."
Alena terpekik merasa sakit saat diremas dadanya oleh Bagas.
"Padahal mas remesnya pelan loh sayang, biasanya kamu nggak sakit."
Biasanya Alena diremas lebih kencang dari ini juga tidak sampai terpekik seperti ini, tapi kenapa sekarang sangat sensitif.
"Nggak tau mas lagi sensitif banget, mungkin masa pertumbuhan kali ya mas, jadi tambah besar juga, kan?"
"Hem mungkin sayang,"jawab Bagas sambil melahap payudara Alena, sekarang Bagas hanya menghisapnya tidak meremasnya, tapi tetap saja Alena mendesis seperti menahan sakit.
"Sayang sakit yah?"tanya Bagas sambil melepaskan hisapannya.
"Em ya mas nyeri rasanya."
"Maaf ya sayang, mas janji nggak mainin dada kamu lagi."
"Tapi mas pengin boleh?"
"Em maaf mas aku lemes banget penginnya tidur, jangan dulu ya mas,"ujar Alena ia sedikit merasa bersalah sebenarnya menolak suaminya tapi sungguh tubuhnya sangat lemas dan malas ngapa-ngapain. Bagas mengangguk dengan cepat, ia bisa melihat istrinya terlihat lemas dan lesu membuatnya tidak tega.
"Ya udah nggak papa, tidur lagi ya mas temenin."Alena mengangguk dan tangannya memeluk perut Bagas dan mulai memejamkan matanya, mungkin setelah tidur ia jadi tidak lemas.
*
*
*"Ayah udah sehat yah?"tanya Anin yang sedang nyemil di dapur, ia melihat ayahnya menuju ke arahnya.
"Gimana sekolahnya lancar, nggak nakal kan kamu nggak ada bunda?"
"Aku nggak nakal ya yah,"jawab Anin kesal.
"Hehehehe iya ayah tau kok anak ayah kan nggak nakal,"ujar Bagas lalu mengecup kening putirnya.
"Ayah ngapain kedapur, bunda mana?"
"Bunda di kamar, lagi lemas penginnya tiduran terus."
"Bunda sakit yah?"
"Bukan sakit nin cuma lemes aja."
"Terus ayah ngapain di dapur?"
"Bundamu suruh ayah bikin nasi goreng katanya pengin ayah yang masakin, ayah kan nggak pernah masak nggak tau deh nanti rasanya kaya apa."
"Agak aneh bunda akhir-akhir ini ya yah, ya udah suruh bibi bantuin aja yah, aku nggak bisa soalnya heheh."ujar Anin sambil terkekeh.
"Kamu nin, harus belajar dong nanti kalau punya suami gimana, besok-besok harus belajar masak sama bunda oke."
"Hmmm iya,"ujar Anin malas, Anin memang anti dengan acara masak-memasak, bisanya hanya makan saja.
"Ya udah kamu ke atas sana temenin bunda, ayah mau cari bibi dulu suruh bantuin bikin nasi gorengnya."

KAMU SEDANG MEMBACA
-
Romance[Repost] " Ayah aku ingin punya adik." Anin berkata pada ayahnya. "Ayah tidak punya istri, bagaimana caranya?"tanya sang ayah. "Menikahlah lagi yah." "Dengan siapa?" "Sahabatku Alena." ________________ Bagaimana cerita selanjutnya? Apakah sang ayah...