Happy reading
"Sayang pasangin dasi mas dong."pinta Bagas setelah selesai memakai pakaian kantornya.
Alena langsung berdiri dari duduk dan mendekat kearah Bagas untuk memakaikan dasinya.
"Mas nggak bisa pasang dasi sendiri ya?" tanya Alena mendongkak keatas melihat wajah suaminya, karena Alena hanya sebatas dada Bagas.
"Mas bisa cuma kan udah ada istri sekarang, ya biar romantis lah,"ujar Bagas melihat kebawah, ia merasa tinggi sekali jika dibandingkan dengan istri mungilnya ini, bahkan untuk memasangkan dasi saja istrinya ini harus berjinjit-jinjit, Bagas yang kasian melihatnya langsung membopong Alena seperti koala.
"Hehehehe kasihan banget si istri mas sampe jinjit-jinjit masangin dasinya,"ujar Bagas sembari terkekeh, Alena sebenarnya sebal karena secara tidak langsung Bagas mengatainya pendek.
Cup...
"Jangan cemberut sayang,"ujar Bagas setelah mencium bibir istrinya, Alena tetap saja khusuk memakaikan dasi suaminya. Bagas lalu diam saja sambil memandangi wajah cantik istrinya.
"Udah selesai mas turunin aku."
"Mas nggak mau turunin kamu."
"Mas turunin gak?! aku mau ke dapur."
"Ke dapurnya digendong mas aja."
Alena menghelai nafasnya.
"Terserah lah mas,"ujar Alena sambil menampilkan muka manyunnya.
Bagas yang melihatnya jadi gemas dan mengecup bibir Alena sekali lagi lalu berjalan kearah ranjang untuk mengambil tas kantornya yang berada disana.
"Ambilin tasnya mas tuh."pinta Bagas menyuruh Alena mengambilkan tasnya karena tangannya sedang digunakan untuk menggendong. Alena menurut dan mengambil tas kerja bagas. Mereka lalu turun ke dapur.
.....
"Udah mas turunin, aku mau ambilin makanan buat mas,"ujar Alena mendongkak melihat wajah suaminya dan Bagas langsung mencium kening Alena lalu menurunkan dari gendongannya
"Sayang kamu yang masak semua ini?"tanya Bagas sambil duduk di kursi meja makan.
"Iya mas, siapa lagi orang bibi belum pulang,"jawab Alena sambil mengambil nasi dan lauk untuk bagas.
"Ini mas." Alena menyodorkan makanan untuk Bagas.
"Makasih sayang."
Alena tersenyum manis.
Alena duduk disamping Bagas dan mengambil makanan untuknya juga.
"Mas aku mau ijin pergi boleh?"tanya Alena.
"Mau pergi kemana?"
"ke rumah mamah mas, aku kangen sama Anin."
"Boleh, mas anter yah."
"Nggak usah mas aku bisa diantar supir, lagian nanti mas entar telat ke kantornya, ini juga udah mau jam tujuh."
"Nggak papa sayang, mas kan bos jadi bebas mau berangkat jam berapapun,"ujar Bagas.
"Lah karena mas bos jadi harus jadi contoh yang baik buat para bawahannya."
"Nggak papa lah sayang sekali-kali, mas juga mau ketemu Anin."
"Ya udah deh mas terserah mas aja,"
ujar Alena lalu melanjutkan sarapannya lagi."Udah selesai yang makannya?"
"Udah mas."
"Ya udah ganti baju ya mas tunggu disini."
"Iya mas."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bunda untuk Ayah
Romance[Repost] " Ayah aku ingin punya adik." Anin berkata pada ayahnya. "Ayah tidak punya istri, bagaimana caranya?"tanya sang ayah. "Menikahlah lagi yah." "Dengan siapa?" "Sahabatku Alena." ________________ Bagaimana cerita selanjutnya? Apakah sang ayah...