Maaf ya kalau part ini terkesan mendramatisir jangan lanjut baca kalau nggak suka 😂
"Anin ayo kita ke rumah oma, kita jemput bunda."ajak Bagas kepada Anin. Anin memang sudah di perbolehkan untuk pulang sejak 5 hari yang lalu.
Anin menatap ayahnya yang tengah tersenyum bahagia, mungkin karena tidak sabar ingin bertemu Alena, tapi berbeda dengan Anin yang memasang wajah sendu menatap ayahnya.
Bagas mendekati Anin dan mengelus puncak kepala anaknya. "Ayah mohon Anin jangan bersedih lagi ayah minta maaf karena ayah sudah bodoh menyakiti wanita sebaik Bunda, ayah sangat menyesal Anin,"ujar Bagas dengan lembut.
Semalaman ia juga tidak bisa tidur karena fikiranya tertuju pada istrinya, membuat matanya seperti panda. Ia tidak sabar ingin bertemu istri mungilnya itu.
Anin bangun dari tidurnya dan mengambil tas slempangnya.
"Ayo ayah kenapa diam saja katanya ingin menjemput bunda,"ujar Anin dengan semangat, Bagas tersenyum. Semangatnya langsung kembali lagi dan mereka bergegas menuju mobilnya.
*
Sesampainya di rumah kediaman orangtua Alena, Bagas segera menekan tombol bel nya ia sungguh tidak sabar ingin segera memeluk istrinya.
Tak lama kemudian pintunya dibuka terlihat ibu mertuanya yang sepertinya kaget melihat kedatangannya.
"Bagas."Bagas menampilkan senyum ramah ia juga sangat canggung sekarang.
"Ayo Bagas, Anin masuk,"ujar Ranti dengan ramah.
Bagas tersenyum getir, ibu mertuanya saja masih bisa bersikap ramah padanya.
Anin dan Bagas masuk kedalam rumah, Bagas menunduk saat melihat Rendra berada diruang tamu sedang duduk disofa.
"Ayo Bagas, Anin duduk."perintah Ranti. Bagas menurut.
"Mau apa kau kesini Bagas?"tanya Rendra dengan suara dinginnya.
"Maafkan saya Bun,yah. Saya benar-benar menyesal sudah menyakiti putri kalian,"ujar Bagas dari kata- katanya saja sudah terdengar penyesalan.
"Saya tidak akan memaafkan kamu Bagas setelah apa yang kamu lakukan pada anaku,"ujar Rendra. Bagas bangkit dari duduknya dan bersimpuh di depan Rendra dengan air mata yang sudah mengalir.
"Saya mohon ayah maafin saya, ijinkan saya bertemu Alena untuk meminta maaf padanya."
"Kamu terlambat Bagas, permintaan maafmu sudah sia-sia."Bagas mendongak melihat Rendra apa maksud Rendra berkata seperti itu.
"Maksud ayah apa?"tanya Bagas.
"Alena sudah pergi meninggalkan kita semua Bagas."
Deg..
"Apa Alena sedang pergi jalan-jalan pasti dia pergi liburan kan yah, istriku berlibur kemana?"tanya Bagas.
"Dia sudah pergi meninggalkan kita semua dengan anak kamu juga Bagas yang bahkan belum sempat melihat dunia."
"Nggak mungkin ayah pasti bohong kan? sekarang Alena pasti sedang tidur di kamar."
"Saya tidak berbohong Bagas, dia sudah pergi."
"Oma bunda nggak mungkin ninggalin Anin kan hiks?! Oma jawab Anin!! bunda nggak mungkin pergi kan hiks!"ujar Anin sambil menangis histeris membuat Ranti ikut menangis dan mencoba menenangkan Anin.
Bagas diam saja ia masih mengingat kembali kenangan indahnya bersama Alena, hatinya seperti ditusuk ribuan jarum rasanya sangat sakit mendengar semua kenyataannya itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
-
Romance[Repost] " Ayah aku ingin punya adik." Anin berkata pada ayahnya. "Ayah tidak punya istri, bagaimana caranya?"tanya sang ayah. "Menikahlah lagi yah." "Dengan siapa?" "Sahabatku Alena." ________________ Bagaimana cerita selanjutnya? Apakah sang ayah...