part 39

38K 1.9K 70
                                        

Happy reading



"Bund males banget pergi, batalin aja deh,"ujar Anin yang sedang duduk di ranjang Alena, sambil memperhatikan Alena yang sedang merapikan hijabnya didepan cermin.

"Anin, kita kan udah janji sama Sandra, mau kumpul bareng dicafe  cuma sebentar aja kok nggak ada satu jam, sekali-kali aja ya nin? Kasian Sandra takutnya udah nungguin kita lama, malah kita nggak jadi dateng,"

"Tapi bun, sekarang udah malam, nanti nggak dibolehin ayah gimana?"

"Bunda bakal ngomong sama ayah, tenang aja pasti dibolehin,"ujar Alena sambil tersenyum manis menatap anaknya.

Anin menghembuskan nafas pasrah. " Hufft baiklah."

Anin sebenarnya malas berpergian, apalagi janjian dengan teman, lebih baik ia menghabiskan waktunya dirumah dengan menonton hingga tengah malam atau begadang membaca novel, daripada harus berpergian seperti ini.

"Bunda telfon ayah dulu ya"

Karena saat ini suaminya masih berada di kantor, Bagas memberitahunya jika akan pulang telat karena masih banyak kerjaan.

"Iya Bund."

Alena berjalan ke arah meja yang biasanya digunakan olehnya untuk belajar, Alena mengambil ponselnya dan mulai menghubungi suaminya.

Tak lama kemudian teleponnya diangkat.

"Halo Assalamualaikum mas."

"Wa'alaikumsalam, ada apa sayang?"tanya Bagas di telepon.

"Mas aku ijin pergi boleh?"tanya Alena langsung pada intinya.

"Kemana sayang ini udah malam loh?"

"Aku ada janji mas sama teman sekolah, Sandra namanya mas,"jawab Alena.

"Sama siapa, kemana?"

"Sama Anin mas, terus aku mau ke cafe deket sekolahku mas, bolehin ya mas?"

"Tapi ini sudah malam sayang, mas takut kamu kenapa-kenapa, batalin aja ya?"

"Mas bolehin dong mas, aku udah janji loh mas sama temenku, aku janji bakal jaga diri baik-baik kok,"ujar Alena meyakinkan bagas.

"Baiklah tapi sebelum jam 9 harus sudah dirumah."

Alena tersenyum saat dibolehkan pergi oleh Bagas.

"Iya mas, aku janji."

"Ya udah mas masih ada kerjaan yang harus diurus, udah dulu ya sayang, kamu hati-hati dijalan, I love you,"

"I love You to mas, assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Alena langsung memutuskan sambungan teleponnya.

"Gimana bun dibolehin?"

"Bolehin dong nin, bunda gitu loh."

"Ya udah yuk berangkat sebelum kemalaman, nanti dimarahin lagi sama ayah,"ujar Alena, Anin mengangguk dan berjalan berdampingan dengan Alena menuju keluar kamar.




*
*

Dicafe..

"Maaf ya San nunggu lama,"ujar Alena merasa tidak enak dengan Sandra.

"Nggak papa lah Len, gue juga baru beberapa menit nyampenya, ya udah duduk Alena, Anin."

"Kalian pesen lah dulu, gue yang bayar kali ini hehehe. Biasanya kan gue dibayarin sama lo berdua jadi gantian ya?"ujar Sandra.

-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang