Happy reading❤❤
●●●
Chia duduk di boncengan motor matic Kai, memegang jarum yang sengaja ia arahkan pada punggung Kai.
"Mblo! Lo ngapain sih pakek bawa-bawa jarum kayak gitu? Ini gue risih," ungkap Kai yang sedari tadi tidak berani memundurkan punggungnya takut-takut malah tertusuk jarum itu.
Chia mendesis, "Sengaja biar lo gak modus! Sekali aja lo nge-rem mendadak, abis punggung lo!" ancamnya yang membuat Kai bergidik ngeri.
Kai berdecak, "Ayolah, Mblo. Janji deh gue gak modus. Ini gue capek banget loh kalau harus tegak kayak gini, gak rileks banget gue. Berasa lagi di hukum sama istri."
Chia tanpa segan langsung mendekatkan jarum itu, membuatnya bersentuhan dengan kulit Kai yang tertutup oleh kaos putihnya, "Jalan atau gue tusuk!"
Kai reflek memajukan tubuhnya, membuatnya duduk di ujung jok motornya, "Iya, iya! Gue Jalan sekarang, gue Jalan! Plis jangan tusuk gue, dosa gue belum banyak, Mblo. Ampun!" serunya, menstarter motornya lalu melaju pelan. Menjaga posisinya untuk terus berada ditempat yang sama- ujung jok.
Inituh posisinya seperti sepasang kekasih tapi ceweknya lagi ngambek dan gak mau deket-deket cowoknya. Ngerti gak sih?
Jarak dari rumah ke toko peralatan sekolah tidak terlalu jauh hingga mereka harus menghabiskan waktu berjam-jam, cuma karena emang Kai yang rese, ngambil Jalan muter-muter bikin perjalanan mereka yang harusnya cuma dua puluh menit malah jadi dua jam.
Kalian pasti bisa bayangin gimana keselnya Chia. Di jalan tadi mereka gak ada habis-habisnya bertengkar. Dari berbagai jenis macam hewan dan makhluk astral Chia keluarkan. Diatuh bener-bener gemes banget sama Kai. Rasanya pengen dia unyel-unyel jantung Kai dan dibuang ke laut biar dimakan sama dugong.
"Setan banget tau gak?" marah Chia, membuka helmnya dengan kasar lalu melemparnya kebawah membuat Kai memekik.
"Mblo... itu helm baru!" pekik Kai, memungut helmnya dari bawah lalu mengelusnya dengan sayang lantas ia letakkan diatas motornya dengan gerakan slow motion.
"Jomblo gak ada akhlak!" makinya.
"Bodo amat! Lo setan!" kesalnya lalu melenggang masuk lebih dulu meninggalkan Kai yang masih sibuk dengan helm barunya.
Chia menarik nafas dalam-dalam saat didepan pintu kaca itu, sebisa mungkin menghapus semua kekesalannya. Dia tidak mau semua pengunjung yang ada didalam berpikir kalau Chia sedang kesurupan kalau dia masuk sambil marah-marah atau yang paling parahnya sampai tidak sengaja menjambak rambut orang yang lewat didepannya karena saking kesalnya. Kan bahaya kalau Chia masuk penjara cuma karena dituduh kesurupan.
Setelah dirasa lebih baik, ia mendorong pintu. Masuk dengan bibir yang tersenyum lebar. Tapi tunggu, ini kenapa orang-orang malah menatapnya aneh. Apa yang salah?
Lalu tiba-tiba seorang gadis kecil menghampirinya, menarik tangan Chia agar berjongkok dan mensejajarkan tinggi mereka.
"Iya, kenapa ya?" tanyanya ramah.
"Kakak Gila ya? Baru masuk ko senyam-senyum? Kasian, mana masih muda," celetuknya, bibir Chia reflek terbuka menatap tak percaya pada gadis kecil dihadapannya.
Kepalanya menggeleng lemah, mulutnya terbuka ingin mengutarakan pendapatnya yang berupa makian namun langsung ia urungkan. Anggap saja ia waras, karena meladeni bocah tidak punya akhlak dihadapannya tidak akan pernah selesai.
Chia menarik nafas dalam, mengacak puncak kepala gadis itu dengan keras kelewat gemas, "Kakak gak Gila, cuma lagi seneng aja. Soalnya abis ini mau ambil nyawa kamu," ucapnya lalu berdiri dan melenggang pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
GLEICH (SELESAI✔)
Teen Fiction|UPDATE SETIAP HARI| Perhatian : Mengandung kata yang kurang pantas dan kasar. Mohon jangan ditiru, dan bijak dalam memilih bacaan. Chia membenci Kai, Kai memiliki banyak sekali pacar. Naasnya, keduanya malah dijodohkan. ____ "Gue benci banget sama...