Happy reading❤❤
●●●
Tak perlu waktu lama untuk Chia menunggu Bus tunggangannya sampai. Begitu Bus itu berhenti di hadapannya, buru-buru Chia melepas headset yang biasa ia pakai lalu menaiki Bus itu.
Saat masuk di dalamnya, Chia berdecak sebal, pasalnya suasana Bus hari ini cukup padat. Ia berjalan dari deretan bangku depan hingga ke belakang, mencari kursi yang kosong untuk ia duduki ternyata tidak ada.
Lalu ia menatap nanar pada kursi bagian tengah samping jendela yang biasa ia duduki, disana sudah ada ibu-ibu hamil yang menempati.
Chia hanya bisa menghela nafas pasrah, berdiri dengan memegang pegangan yang tergantung di atas atap Bus.
Biasanya Chia akan menikmati perjalanannya hingga ia sampai di rumah, tapi kali ini ia terpaksa harus berdempet-dempetan mengingat masih ada beberapa Halte lagi yang harus Bus ini hampiri.
Bus sampai di pemberhentian berikutnya, ada beberapa orang yang turun namun banyak juga yang naik. Badan Chia sedikit terdorong-dorong hingga tubuhnya tanpa sengaja menabrak tubuh seseorang di belakangnya.
Chia reflek berbalik berniat meminta maaf pada orang itu, tapi saat itu juga matanya membulat sempurna.
"Ka-kamu?" cicit Chia menunjuk orang itu.
Orang itu tersenyum, "Kita ketemu lagi," ucapnya.
Chia membalas senyuman itu, "Kalau jodoh emang nggak kemana," ucapnya tanpa sadar.
"Ha? Apa?" Dengan sigap Chia menggeleng, menunduk malu.
"Tadi ada ibu-ibu lumpuh lari ngejar Bus," alibinya.
Orang itu tertawa membuat matanya sedikit menyipit, "Kamu lucu."
Chia mengangguk seraya terkekeh, "Kadang-kadang."
"Kamu sering naik Bus ini?" tanya orang itu.
Chia menaikkan pandangannya, tersenyum seraya mengangguk, "Pasti mau bilang kalau kamu juga sering," tebaknya.
Chia... kamu terlalu PD hari ini.
Orang itu terkekeh, menggeleng yang membuat Chia langsung menunduk lagi karena malu.
"Salah ya?" lirihnya.
"Nggak kok. Perempuan kan emang nggak pernah salah," ucap orang itu. Chia tersenyum mendengarnya, walau dalam keadaannya yang menunduk.
Orang itu menatap seragam sekolah Chia. Almet yang sama namun warna yang berbeda. Ia melihat lambang sekolah yang tertera di Almet milik Chia.
"Kamu sekolah di STARCAL?" tanya orang itu.
Chia mengangguk dengan posisi masih menunduk.
"Kita satu yayasan berarti," ucap orang itu yang membuat Chia reflek mendongak, melihat Almet yang laki-laki itu gunakan, lalu Almetnya.
Ia terkekeh, menyadari kesamaan dari mereka berdua.
"Kamu sekolah di STARCAL BOY?" tanya Chia.
Orang itu mengangguk.
SMA STARCAL memang terbagi dalam tiga bagian. Yang pertama ada SMA STARCAL, sekolah utama dari yayasan yang memegang sekolah itu. Lalu ada STARCAL BOY dan STARCAL GIRL. Yang membedakan dari ketiganya adalah siswa. Jika di STARCAL mereka yang bersekolah adalah murid dengan gender laki-laki dan perempuan tapi jika di STARCAL BOY, itu sekolah yang khusus untuk anak lelaki, begitupun STARCAL GIRL khusus untuk anak perempuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
GLEICH (SELESAI✔)
Teen Fiction|UPDATE SETIAP HARI| Perhatian : Mengandung kata yang kurang pantas dan kasar. Mohon jangan ditiru, dan bijak dalam memilih bacaan. Chia membenci Kai, Kai memiliki banyak sekali pacar. Naasnya, keduanya malah dijodohkan. ____ "Gue benci banget sama...