BAB 2

893 114 0
                                    

Happy reading ❤❤

●●●

Felicia Myesha, panggil dia dengan sebutan Chia bukan Kia, kalau tidak dia akan marah dan memaki dengan sebutan 'Setan'.

Jangan pernah memanggilnya dengan sebutan sayang karena dia tidak akan segan-segan melempar sendal jepit kesayangannya tepat pada wajah kalian.

Namun semua itu tak berlaku untuk manusia tak tahu diri seperti Kai. Bahkan dia sudah memiliki sebutan sendiri untuk Chia, yaitu 'Jomblo'. Sudah berulang kali di maki dan dilempari sendal tapi tetap saja melakukan hal yang sama. Chia sampai mengangkat tangannya keudara tanda ia tak sanggup lagi.

Chia, orang yang mendengar nama itu pasti akan mengira bahwa Chia adalah gadis polos yang manis. Tapi nyatanya tidak, ini adalah definisi jangan melihat orang hanya dari covernya. Wajahnya yang tenang sangat berbanding terbalik dengan sifatnya.

Tapi itu bukan suatu kebohongan, Chia memang gadis yang manis namun hanya pada kedua orang tuanya dan pada lingkup keluarganya. Sikapnya didalam rumah berbeda 180 derajat dengan di luar rumah.

Dan semua itu, hanya Kai yang mengetahuinya. Bagaimana tidak? Mereka sudah bersama dari umur lima tahun, rumah mereka saling berhadapan dan keluarga mereka pun saling dekat.

Kai selalu bersekolah di sekolah yang sama dengan Chia, dan Kai juga sering datang kerumah Chia. Lantas bagaimana dia tidak tahu tentang perbedaan sikap itu?

Kai juga tidak tahu pasti apa yang membuatnya begitu. Sikap Chia berubah seperti itu saat ia menduduki bangku putih biru. Namun Kai tak pernah ambil pusing, itu keputusannya jadi untuk apa dia sibuk memikirkan hal yang tidak penting?

Yang ia tahu, Chia tetaplah gadis yang akan selalu dia ganggu.

Brak Brak Brak

Brak Brak Brak

"Mblo... buka pintu lo! Gue tahu lo didalam!" teriak Kai dengan tak tahu dirinya. Sudah tahu dirumah orang tapi tetap berani membuat keributan.

Pintu itu masih tertutup rapat padahal sudah jelas Chia ada didalam. Kai tahu itu dari pintu kamar Chia yang dikunci karena jika Chia pergi kamar itu tidak akan pernah dikunci.

Brak Brak Brak

Kai tidak tinggal diam, ia terus menggedor pintu coklat itu dengan tangannya sambil terus memanggil Chia dengan sebutan 'Jomblo'.

"Mblo. Kalau lo gak buka pintunya gue jual rumah lo ya, Mblo!"

"Buka!!!" Teriak Kai yang membuat orang yang berada didalam kamar frustasi. Kegiatannya yang sedang menonton film jadi terganggu, ia mengacak rambutnya frustasi lalu membuka pintu dengan kasar.

"Berisik, setan!" makinya.

Terpampanglah Chia diambang pintu, menggunakan tanktop putih juga celana Hot pants hitam. Rambutnya tergerai berantakan efek ia mengacaknya tadi.

Kai menatap Chia dengan tatapan menggerling, bibirnya tersenyum menggoda.

"Masih tepos ternyata," ejeknya. Raut wajahnya berubah datar.

Mata Chia menajam, "Mata lo penuh dosa!" maki Chia.

Kai tidak peduli dengan makian itu, ia mendorong tubuh Chia untuk minggir dan melenggang masuk tanpa izin. Chia ingin membuka mulutnya untuk kembali memaki, namun itu tak ada gunanya. Menarik nafas dalam lalu menghembukannya perlahan. Sabar Chia.

Kai mengambil alih tempat tidur milik Chia. Ditutupnya laptop yang ada diatas kasur lalu menaruhnya diatas nakas. Berbaring lalu menutup dirinya dengan selimut sampai sebatas dada.

GLEICH (SELESAI✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang