Happy reading❤❤
●●●
Selama seminggu ini Chia selalu menjauh dari Kai namun selama itu juga Kai tidak pernah lelah untuk mengejar Chia. Entah itu di rumah atau sekolah sekalipun. Mungkin kalian berpikir itu tidak aneh karena memang Chia dan Kai selalu bersikap seperti itu.
Tapi ini berbeda. Jika dulu Chia akan meladeni Kai dengan cara marah-marah, kali ini dia terus diam. Saat Kai datang maka Chia akan pergi.
Contohnya saat di kantin. Kai yang memang biasanya akan ikut berkumpul dengan para sahabat Chia, kali itu tak menghilangkan kebiasaannya. Bahkan tanpa canggung bersenda gurau, bersikap seperti tidak pernah ada apa-apa antara dia dan Tara.
Tara pun bersikap biasa saja, tak masalah akan kehadiran Kai.
Namun sepertinya yang memiliki masalah adalah Chia. Dia selalu dengan cepat menghabiskan makanannya, lalu meninggalkan meja kantin lebih dulu. Ia beralibi ada urusan penting.
Saat Kai ikut beranjak dan ingin mengejar Chia, Vio malah lebih dulu menggandeng tangannya. Mengajak bicara dan berceloteh panjang lebar. Vio benar-benar menjalankan aksinya terhadap Kai.
Dia tidak segan memberi perhatian yang tidak pernah ia lakukan sebelumnya. Seperti menelepon Kai setiap malam, bertanya sudah makan atau belum, Kai harus menjaga kesehatan bahkan dia setiap pagi selalu membawakan Kai bekal.
Kai sempat menolaknya namun lagi-lagi Vio bersikukuh akan terus melakukannya. Bahkan Kai dengan terang-terangan mengatakan pada Vio bahwa Kai tidak bisa membuka hatinya untuk Vio.
Ya, bukannya Kai tidak sadar atas perubahan sikap Vio beberapa hari ini. Dia tentu sangat sadar, karena itu dari awal dia sudah memberikan penjelasan.
Sikap Vio akhir-akhir ini yang selalu menempel padanya membuat Kai sedikit kesusahan untuk mendekati Chia di sekolah.
Salah satu tempat yang paling mendukung aksinya hanyalah rumah, tapi tetap saja tidak semudah perkiraannya.
Entah di rumah ataupun di sekolah Chia sama-sama menjauhinya. Ia tidak perduli akan pertanyaan-pertanyaan yang datang dari keluarganya juga keluarga Kai.
Dia hanya menjawab jika di antara Kai dan Chia sedang ada masalah dan dia meminta agar keluarga tidak ada yang ikut campur. Awalnya mereka sempat memprotes, hingga Leo memberikan penjelasan bahwa mereka masih muda dan memiliki privasi yang tidak bisa di ganggu oleh siapapun.
Akhirnya mereka mengangguk pasrah, membiarkan keduanya mengatasi permasalahan itu sendiri.
Chia benar-benar sangat susah untuk di temui dan di ajak bicara hanya berdua saja. Saat Kai ingin duduk berdua dan mengajaknya bicara, Chia selalu kabur-kaburan.
Saat ini mereka persis seperti sepasang kekasih yang sedang bertengkar.
Pernah suatu malam Kai sengaja menginap di rumah Chia. Chia yang baru pulang dari rumah Jihan langsung membulatkan matanya sempurna ketika mendapati Kai yang tertidur di kamarnya dan bukan di kamar tamu.
Tanpa protes Chia langsung keluar dari kamar dan memilih tidur di atas sofa yang berada di ruang TV.
Dia terlelap di sana tanpa mematikan TV yang sebelumnya ia nyalakan.
Kai yang terbangun dari tidurnya di jam dua pagi langsung turun setelah memastikan bahwa Chia tidak ada di dalam kamar.
Ia mencari ke kamar tamu, dapur dan terakhir ruang TV. Dan ya, benar saja. Chia ada di sana, dengan mata yang terpejam dan tangan yang memeluk dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
GLEICH (SELESAI✔)
Teen Fiction|UPDATE SETIAP HARI| Perhatian : Mengandung kata yang kurang pantas dan kasar. Mohon jangan ditiru, dan bijak dalam memilih bacaan. Chia membenci Kai, Kai memiliki banyak sekali pacar. Naasnya, keduanya malah dijodohkan. ____ "Gue benci banget sama...