Ending aku post malam nanti.
Siap-siap kalian!!!100 coment deh biar langsung update. Bisa nggak? Nggak bisa keknya :"
__________________________
Happy reading❤❤
●●●
"CHIA! AWAS!" Vio berteriak kencang, berlari secepat mungkin untuk mencapai tempat dimana Tara berada. Jaraknya dengan Tara masih sedikit jauh, dengan terpaksa Vio harus memasang ancang-ancang, melompat dan mendorong Tara hingga dia terjatuh dan kepalanya terbentur aspal.
Kai yang mendengar teriakan Vio, reflek melerai pelukannya dengan Chia, mendorongnya ke samping.
DOR
Tara terdorong, terjerembab di jalanan sedangkan senjata api ditangannya terlempar entah kemana.
Mendengar suara tembakan itu, Chia yang sedari tadi menahan sakit di kepalanya jadi berjengit kaget. Karena suara tembakan juga dorongan dari Kai membuat kepalanya semakin terasa sakit dan pusing, kepalanya seperti berputar hingga pada akhirnya tubuh Chia ambruk dan tak sadarkan diri.
Vio memang berhasil mendorong Tara dan membuat senjata api itu terlepas dari tangan Tara, namun terlambat. Tara sudah lebih dulu melepaskan pelurunya yang bergerak cepat ke depan.
Peluru itu terus bergerak cepat, mengenai dada Kai dan menembus hingga mengenai jantungnya.
Tubuh Kai terpaku, merasakan sakit yang teramat ketika peluru itu menusuk dalam jantungnya. Kedua netra Kai membulat sempurna, wajahnya pucat pasi hingga dalam hitungan detik tubuh Kai ambruk ke belakang membuat kepala Bagian belakangnya terbentur di aspal.
Kai menyentuh dadanya yang berlubang, mengangkat tangannya dan melihat banyaknya darah di telapak tangannya. Kai meringis, memiringkan kepalanya dan melihat Chia yang sudah tak sadarkan diri disana.
Jihan yang juga berada disana langsung menghampiri Tara, menariknya bangun dan menamparnya dengan sangat keras.
PLAKKK
"LO APA-APAAN SIH, RA? KENAPA LO MAU NEMBAK CHIA? PUNYA SALAH APA SIH CHIA SAMA LO HA?" teriaknya murka, tak habis pikir dengan sahabatnya yang satu ini.
Ternyata Tara berbohong. Dia tidak pergi ke toilet melainkan datang ke tempat ini.
Tara memegangi pipinya yang berdenyut akibat tamparan Jihan, bukannya meringis Tara malah tertawa. Tawa yang terdengar sangat jahat membuat Jihan mengerutkan keningnya bingung.
"LO TANYA SALAH DIA APA?" tanya Tara, menunjuk pada Chia yang terbaring tak berdaya.
"SALAH DIA BESAR! DIA UDAH AMBIL KEBAHAGIAAN GUE! DIA HANCURIN HIDUP GUE! DIA REBUT CINTA GUE! DIA REBUT KAI!" teriak Tara penuh amarah dan tanpa rasa bersalah sedikitpun.
"DIA NGGAK PANTAS HIDUP! DIA HARUS MATI!" Tara ingin melangkah mendekati Chia namun Jihan lebih dulu mencekal tangannya.
PLAK
Jihan kembali melayangkan tamparan di pipi putih Tara.
"YANG NGGAK PANTAS HIDUP TUH LO, RA! LO YANG HARUSNYA MATI! ORANG BERMUKA DUA KAYAK LO NGGAK PANTAS ADA DI DUNIA INI! DIDEPAN KITA LO PURA-PURA BAIK, SOK JADI YANG PALING DEWASA TAPI NYATANYA LO MENYIMPAN BANYAK KEBUSUKAN DALAM HATI LO!" teriak Jihan. Dia benar-benar murka.
"LALU APA BEDANYA GUE DENGAN DIA?" tunjuknya pada Chia, "DIA SAMA-SAMA MUKA DUA. DIA BUSUK. DIA NIPU KITA SEMUA. DIA SELALU BILANG KALAU DIA NGGAK SUKA SAMA KAI, TAPI NYATANYA? DIA SUKA! DIA BOHONG SELAMA INI! APA LO SEMUA NGGAK TAU ITU, HA?"
KAMU SEDANG MEMBACA
GLEICH (SELESAI✔)
Teen Fiction|UPDATE SETIAP HARI| Perhatian : Mengandung kata yang kurang pantas dan kasar. Mohon jangan ditiru, dan bijak dalam memilih bacaan. Chia membenci Kai, Kai memiliki banyak sekali pacar. Naasnya, keduanya malah dijodohkan. ____ "Gue benci banget sama...