BAB 32

438 63 20
                                    

Happy reading❤❤

●●●

Queen, Sisca dan Prita yang baru saja memasuki kelas setelah sebelumnya nongkrong di kantin langsung menampilkan raut senang ketika melewati ambang pintu, mereka tertawa dengan sangat puasanya melihat kehadiran Tara dan Chia yang menatap mereka dengan sengit.

"Eh... lo berdua udah dateng?" tanyanya berbasa-basi.

"Gimana kejutannya tadi pagi? Indah banget pasti. Gue nyiapinnya dari subuh tuh," ujarnya. Chia menatap mereka dengan sangat tajam berbeda dengan Tara yang sudah mengalihkan pandangannya. Dia muak melihat wajah itu.

Vio dan Jihan yang sudah duduk di bangku mereka sejak lima menit lalu langsung menatap Tara dan Chia, meminta penjelasan. Namun keduanya hanya bungkam.

"Chia... apa maksud omongan Queen tadi? Mereka lakuin apalagi sama Tara?" tanya Vio.

Jihan mengangguk, menunggu jawaban, "Kalau ada kejadian seru gue nyesel banget ini pasti, harusnya kan gue vidio in," ucap Jihan sedih.

"Lo berdua tunggu aja, abis ini bakal ada yang lebih seru," ujar Chia tanpa mengalihkan pandangannya dari Queen.

"Jihan... lo ambil HP lo, takutnya lo nambah nyesel," Jihan mengangguk, langsung mengambil handphone nya dari dalam saku almet.

"Apa lo liat-liat? Terpukau ya lo sama kecantikan gue?" tuding Queen pada Chia. Chia tersenyum miring, mendesis.

"Rambut lo tuh ada kutu nya, eh lupa. Lo nggak punya rambut ya?" ejek Chia.

"Kalau nggak tahu fashion nggak usah bacot!" Kesal Queen. Duduk di kursinya.

Saat melihat meja nya mata Queen langsung membulat, ada kain putih yang menutupi meja nya padahal tadi pagi tidak ada. Ia langsung melihat ke arah Tara dan Chia, "Ulah lo berdua kan ini?"

"Nggak usah fitnah! Kali aja itu dari malaikat izroil buat ngasih pertanda," jawab Chia santai.

Queen memutar bola matanya malas, meraih kain itu lalu ia lemparkan pada Chia, "Makan tuh pertanda!"

Chia terkekeh, terkesiap menerima lemparan kain itu,"Wo wo wo... selow dong."

Queen berdecak kesal, melihat meja nya, Shit!

"Chia! Tara! Ini ulah lo kan?" marah Queen ketika melihat meja putihnya penuh dengan coretan tinta hitam permanen.

Chia terkekeh, "Atas dasar apa lo nuduh gue? Gak ada foto sama dengan hoax!"

Vio yang kepo langsung berlari mendekat, begitupun dengan Jihan. Jihan mengezoom muka Queen yang terlihat sangat marah lalu memvidio tulisan-tulisan yang ada meja Queen.

QUEEN ANAKAN DAKJAL!

NGGAK LAKU!

NGEMIS CINTA!

RAMBUTNYA BOTAK!

NORAK!

dan masih banyak lagi.

Vio yang sudah membaca tiap kata di meja itu langsung tertawa terpingkal-pingkal, memandangi wajah Queen yang sudah merah padam.

"Hahahaha. Ini semua emang cocok banget sih sama lo, Queen," ledeknya pecah, bahkan ia sampai harus menyeka air mata di sudut matanya.

Queen menggeram marah, berdiri dan menghampiri Chia lalu menggebrak meja.

"Maksud lo apa?!" bentaknya.

Chia reflek memundur tubuhnya, memegang dada nya berpura-pura takut, "Aduduh... takut! Siapapun tolong gue. Dia mau rebut rambut sehat gue," ucap Chia membuat semua yang ada disana tertawa.

GLEICH (SELESAI✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang