BAB 39

387 53 11
                                    

Happy reading❤❤

●●●

PAKET!!!

Terdengar seruan dari luar. Chia yang sedari tadi duduk di ruang depan menunggu seruan itu terdengar akhirnya tersenyum lebar.

"Ah siyapppp!" ucapnya menirukan yang viral di sosial media.

Buru-buru ia bangun dari kursi, berlari sambil berjingkrak menghampiri sumber suara. Pesanan maskernya akhirnya datang.

Saat ia membuka aplikasi belanjanya, ia tahu kalau pesanan miliknya sedang berada di perjalanan ke rumahnya. Karena itu Chia buru-buru turun ke bawah dan duduk di ruang depan. Dia benar-benar tidak sabar.

Dia membuka pintu dengan tidak sabaran, ia tersenyum ramah pada mamang paket yang tengah menunggunya membuka pintu.

"Dengan Felicia Myesha?" tanya mamang paket itu, membaca selembar data yang di tempelkan di badan paket.

Chia mengangguk mantap, menerima paket itu dengan senang hati.

"Foto dulu ya, neng," ucap mamang paket.

CEKREK

Tanpa aba-aba mamang paket itu langsung memotret Chia, membuatnya cemberut dan menatap tidak terima pada mamang paket di hadapannya.

"Om, saya kan belum siap-siap!" protes Chia, "Tega banget buat anak orang keliatan jadi gembel."

Mamang paket itu terkekeh, "Tapi bagus kok, neng," ucapnya, menunjukkan hasil jepretannya.

Mata Chia membulat sempurna, "Om... itu kenapa muka saya blur? Saya bukan mawar pengguna boraks!" protesnya lagi.

"Ah masa, bagus kok," mamang paket itu melihat hasil jepretannya sendiri, "Noh, neng. Inituh namanya estetik."

Chia tidak terima, merebut ponsel mamang itu lalu menghapus fotonya.

"Ulang!" suruhnya seenak hati, mengembalikan ponsel itu pada pemiliknya.

Mamang itu mendengus, mengambil ponselnya tak ikhlas, "Udahlah neng. Saya capek, mau pulang aja," rajuknya. Berbalik dan melenggang pergi menaiki motornya lalu pergi dari pelataran rumah Chia.

"Lah, ngambek," celetuk Chia. Menatap kepergian mamang paket itu.

Chia mengedikkan bahunya acuh, tersenyum bahagia melihat paketan yang ada di tangannya. Namun dahinya tiba-tiba berkerut heran, "Ini kok paketnya gede banget ya? Perasaan satu box masker ngga segede ini deh," Chia bermonolog sembari terus membolak-balikkan paket nya, "Berat juga," sambungnya.

"Oh, mungkin tokonya lagi bagi-bagi hadiah kali yah, siapa tahu di dalam ada mobil," ucapnya ngawur.

Chia tersenyum simpul, mengambil gunting yang ia simpan di saku celananya lalu dengan cepat menggunting pelapis paket itu hingga menampilkan box besar di dalamnya.

Ya, Chia memang seniat itu.

Matanya berbinar indah, lalu dengan cepat ia menggunting plaster yang merekatkan tutup dari box itu. Dengan cepat ia membuka Box itu, seperti tersambar petir, Chia langsung melepas box itu hingga jatuh ke lantai.

"MOMMY!" Chia berteriak kencang, menutup matanya dengan kedua tangan.

Tubuhnya bergetar, air mata mulai turun dari kelopak matanya. Ia menangis terisak, bahkan kini tubuhnya luruh ke lantai.

Erina yang mendengar suara teriakan Chia langsung berlari menghampiri, melihat tubuh anaknya yang terduduk di bawah dengan bahu bergetar. Dengan segera ia merengkuh tubuh Chia, membawanya dalam dekapannya.

GLEICH (SELESAI✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang