BAB 31

441 63 20
                                    

Happy reading❤❤

●●●

Bukan Manusia

Gue jomblo sekarang.

Chia yang baru saja selesai melaksanakan shalat subuh langsung menghela nafas pelan ketika melihat sebuah pesan yang masuk ke dalam ponselnya.

Dia benar-benat tak habis pikir. Memangnya kenapa kalau Kai jomblo? Apa Chia harus salto sambil kayang atau renang sambil goyang untuk merayakannya, benar-benar tak penting.

Lagipula Chia tidak peduli sama sekali, tidak ada urusannya juga dengannya. Mau Kai jomblo, jadi duda atau ganti gender sekalipun itu bukan urusan Chia.

Chia melempar ponselnya ke atas kasur, menuju lemari untuk menyiapkan seragam yang akan ia gunakan pagi ini.

Chia mengambil handuk dari gantungan, berjalan santai menuju kamar mandi dan melaksanakan ritual paginya. Namun, saat kaki nya akan melewati ambang pintu, otak kecilnya membawa nya pada Tara.

Ya, Chia baru ingat bahwa Tara adalah salah satu pacar Kai. Tidak, mungkin sekarang Tara pun sudah menjadi mantan Kai.

Hati Chia mulai gelisah, ia memikirkan perasaan Tara saat ini. Apa Tara merasa sedih? Chia benar-benar gelisah hanya karena memikirkannya.

Buru-buru ia masuk ke dalam kamar mandi, menyalakan shower dan melaksanakan ritualnya dengan cepat. Biasanya Chia akan menghabiskan banyak waktu di kamar mandi namun saat ini dia sudah keluar dari dalam kamar mandi hanya dalam waktu sepuluh menit.

Chia memakai seragamnya, memoles make up tipis pada wajahnya dan membiarkan rambutnya terurai. Dia benar-benar tak memiliki waktu banyak.

Ia melihat jam dinding di kamarnya, masih pukul 05.40. Erina saat ini pasti masih berkutat di dapur.

Dengan gerakan cepat Chia keluar dari kamar, berlari menuruni tangga dan menghampiri Erina.

"Pagi, Mi," sapa Chia, merebut susu yang sedang Erina aduk dengan sendok.

Erina terkesiap, memandang putrinya takjub.

"Tumben udah rapi," bingung Erina.

Chia tak menjawab, meneguk susu nya hingga tersisa setengah lalu mengambil roti  dan melapisi nya dengan selai coklat.

"Chia berangkat ya, Mi," pamit Chia, mengamit tangan Erina untuk di salimi.

"Eh, nggak nunggu Kai? Lagi pula ini masih pagi, Chia."

Chia menggeleng, berlalu pergi dengan membawa rotinya.

"Urgent, Mi," teriak Chia sambil berlari. Erina tak tinggal diam, ia mengejar Chia hingga ke ambang pintu.

"Urgent kenapa?"

Chia berdiri di depan pagar, menunggu pesanan gojay nya datang.

"Ayam jantannya temen Chia melahirkan!" teriak Chia, naik ke atas motor tukang gojay dan menyuruhnya untuk cepat jalan.

Erina geleng-geleng kepala takjub, "Ayam jantan mana ada yang melahirkan Chiaaaa, yang ada bertelur."

GLEICH (SELESAI✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang