BAB 24

421 58 4
                                    

Happy reading❤❤

●●●

Kai telah selesai dengan ritual sorenya. Ia keluar dari kamar mandi dengan handuk putih yang masih melingkar di pinggulnya. Ia berdiri di depan cermin, memegang wajahnya dan mengamatinya.

"Emang cakep banget sih gue," monolognya memuji dirinya sendiri.

Kai tertawa kecil menertawakan kebodohannya, membuka pintu balkon lebar-lebar dan saat itu juga netra matanya menangkap sosok gadis yang tengah bersandar di kepala kursi dengan kedua kaki yang naik ke atas meja.

Kai semakin mendekat, berdiri di dekat pembatas yang terbuat dari kaca lalu melihat Chia lebih lekat. Ah, ternyata gadis itu tengah fokus bermain ponsel.

Kai mengangkat kedua sudut bibir nya lebar, lalu berteriak, "Chia! Kancut lo kelihatan!"

Chia spontan mendongak seraya membulatkan matanya, menurunkan kakinya dengan cepat lalu berdiri. Saat itu juga Chia menggeram kesal, merasa di bodohi oleh Kai.

Bagaimana bisa kelihatan coba kalau saat ini dia sedang tidak mengenakan dress atau rok. Dia tengah mengenakan kaos putih pendek dengan celana overall jenis carpenter. Jelas-jelas tertutup. Sial! Kai benar-benar telah mengelabuhinya.

"Setan!" maki Chia.

Ia segera bangun dari duduknya, masuk ke dalam kamar dan membanting pintu dengan keras. Kai terkekeh saja di tempatnya, membuat Chia kesal seolah menjadi hiburan tersendiri untuknya.

Dia pun masuk ke dalam kamarnya, menuju sebuah lemari besar dalam kamarnya lalu mengambil kaos putih polos juga celana jeans pendek berwarna hitam.

Ia mengeringkan rambutnya yang masih sedikit basah dengan handuk kecil, lalu menyisir nya dengan jari tangan.

Dretttt Dretttt

Ponsel berlogo apel tergigit yang ada di atas bantal tiba-tiba saja bergetar pertanda ada sebuah notifikasi masuk.

Kai buru-buru meraihnya, membuka lockscreen lalu menampilkan foto Chia yang tengah mangap. Setiap melihat itu bibir Kai selalu tersenyum tipis lalu membuka aplikasi chat.

Banyak sekali chat yang masuk dari nomor tak di kenal dan beberapa dari pacar Kai yang meminta jatah malam mingguan. Kai mengabaikan, ia langsung menekan chat yang ada di bagian paling atas.

Jihan

Kai... gue mau beli novel.
Minta uang dong🥰

Kai menghela nafas pelan, tanpa banyak pikir ia langsung mengetikkan balasan.


Kapan? Gue anter

Jihan

Mau di anter?


Iya Jihannnnnnn


Jihan

Yeyyyyyyy. Nggak perlu
bayar gojay


Padahal tetep aja bayarnya
pake uang gue

Jihan

Yahkan biar sekalian
di jajanin makan🤣🤣

Kalau gitu sekalian
aja gue nikahin

GLEICH (SELESAI✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang