P A R T - 17

336 100 35
                                    

"Takdir. Entah mengapa, aku selalu tidak percaya akan kata orang lain yang mengatakan bahwa ini semua adalah takdir."

"Takdir bahwa kami tidak dipersatukan."

"Sesulit itu untuk mengubah takdir?"

-Selat Gibraltar

-Selat Gibraltar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

"Gue bisa aja bantu lo buat nyari siapa orang tua kandung lo."

Rasha menoleh ke belakang menatap Fely yang sedang bersandar di mobil milik gadis itu. Saat ini Rasha berada di rumah yang pernah ia kunjungi waktu itu. Tapi sebuah info terbaru membuat dirinya harus kembali menahan rasa sabar.

"Ngapain di sini?" tanya Rasha lalu berjalan mendekati Fely. "Lo ngikutin gue?"

Fely terkekeh pelan lalu menatap rumah berwarna abu-abu itu sekilas dan kembali menatap Rasha, laki-laki yang selama ini ia inginkan.

"Pertanyaan lo gak penting, Ras. Sekarang apa yang lo harapkan dari rumah kosong ini?" ejek Fely terkekeh pelan. Ya, saat Rasha mendatangi rumah ini tidak ada satu pun orang yang keluar. Hingga seorang ibu-ibu memberitahunya bahwa keluarga dari pemilik rumah itu sudah pindah, tepatnya, setelah kedatangannya hari itu. Benar-benar tidak dipercaya.

"Gue masih ada cara lain. Lo gak perlu ikut campur, Fel."

Fely menaikkan sebelah alisnya dengan wajah yang menahan tawa. Melihat itu membuat Rasha mendengus kesal. "Gue serius, Fel. Lo gak perlu bertindak terlalu jauh untuk kehidupan gue."

Mendengar itu membuat Fely membuka pintu mobilnya dan mengambil sesuatu dari sana. Rasha terus menatap gerak-gerik yang dilakukan oleh Fely dengan intens.

"Gue berhasil menemukan catatan riwayat telpon, pesan, dan semua yang ada di ponsel milik Dino. Pemilik rumah yang lo cari sekarang."

Rasha menatap Fely dengan mata yang terkejut. Lidahnya terasa kelu menatap kertas yang ada di tangan gadis itu. Melihat Fely yang menyodorkan kertas itu ke hadapannya, tak perlu berpikir lagi, Rasha langsung merebut kertas itu dan membaca semuanya dengan teliti.

"See, mereka masih berhubungan baik sampai sekarang."

Rasha mendongakkan kepalanya. Kembali menatap Fely yang melemparkan senyum ke arahnya. "Jadi, apakah lo masih bisa buat nolak bantuan dari gue, Rasha Abigail Dhananjaya?"

•••

Di kediaman keluarga Geraldo tampak Chesa yang sedang menahan tangis dihadapan Bram. Setelah malam itu terjadi. Dengan tegas Bram meminta Chesa untuk menjauhi laki-laki yang bernama Rasha. Tentu saja gadis berponi itu tidak terima. Pasti ini semua ulah Bryan. Ya, siapa lagi yang akan melakukan semua ini selain laki-laki itu?

Selat Gibraltar  [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang