P A R T - 21

297 79 45
                                    

"Akhirnya, setelah penantian panjang. Dekapan hangat dan kecupan penuh kasih sayang itu dapat aku rasakan."

-Selat Gibraltar

-Selat Gibraltar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Cafe Vanila.

Ting.

Suara lonceng berbunyi ketika Rasha dan Fely memasuki cafe. Terlihat begitu banyak pengunjung di malam ini. Tentu saja karena sekarang adalah malam minggu. Malam yang paling ditunggu oleh para perajut kasih.

Tapi berbeda dengan Rasha dan Fely. Keduanya datang ke sini bukan untuk menikmati malam minggu. Melainkan untuk bertemu dengan keluarga kandung Rasha. Tidak bisa diukur bagaimana bahagianya Rasha sekarang. Belum lagi rasa penasaran akan seperti apa wajah asli kedua orang tuanya.

"Gue gak sabar banget, Fel."

Fely tersenyum maklum lalu menggenggam tangan Rasha dengan lembut. Menatap laki-laki itu penuh kasih sayang. Kentara sekali bahwa Fely sangat menyukai Rasha. Hanya orang bodoh saja yang tidak mengerti arti dari tatapan itu.

"Tunggu bentar lagi, ya," ucap Fely sambil mengecek ponselnya. "Katanya, sih, lagi di jalan ke sini."

"Gue gak tahu lagi mau bilang apa sama lo, Fel. Gue berterima kasih banyak. Berkat lo gue bisa ketemu sama orang tua kandung gue. Lo bilang sama gue mau minta imbalan apa?"

"Ini juga udah jadi tugas gue buat bantuin lo. Buat imbalan gue belum bisa minta sekarang. Gak tahu mau apa, mungkin nanti? Pokoknya lo jangan lupa aja sama bantuan gue."

"Gue gak akan lupa, kok."

Fely tersenyum senang. Dalam pikirannya sekarang sudah banyak rencana untuk memisahkan Rasha dan Chesa. Lagi pula mereka berdua berbeda keyakinan 'kan? Jadi, tidak salahkan jika dirinya berniat baik untuk menyadarkan keduanya?

Ting.

"Itu mereka, Ras," tunjuk Fely ke arah pintu cafe yang baru saja terbuka menampakkan dua orang yang berbeda jenis kelamin.

Rasha berdiri dari duduknya lalu menoleh ke belakang. Jantungnya sudah berdetak lebih kencang dari biasanya. Momen ini adalah momen yang paling ditunggu oleh Rasha. Bertemu dengan dua figur yang paling berharga setelah bertahun-tahun lamanya.

"Om Tama di sini!" Fely melambaikan tangannya ke atas dan tersenyum lebar. Sosok pria itu akhirnya menoleh ke arah tempat mereka lalu berjalan mendekat.

"Fely, apakah kamu tidak berbohong tentang ini semua?" tanya pria itu menatap Rasha dari atas sampai bawah. Mata hitam pekat milik Rasha itu sangat mirip dengan miliknya. Belum lagi ukiran wajah itu yang dominan lebih mirip dengan dirinya daripada sang istri.

"Fely sudah menyelidiki semuanya, Om, Tante. Dan ... Rasha memang anak kandung kalian yang hilang," jawab Fely dengan tegas lalu meletakkan beberapa kertas ke atas meja. "Kalian bisa kembali memeriksanya di sini. Semua info dari panti asuhan Bintang, tes DNA dan masih banyak lagi. Pokoknya, Fely gak salah," sambung Fely yang langsung dihadiahi dengan pemandangan Rasha yang dipeluk oleh kedua sosok itu.

Selat Gibraltar  [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang