E p i l o g

884 50 64
                                    

"Menurutmu, apa yang paling berbahaya di dunia?"

"Cinta."

"Why?"

"Cinta itu bisa memberikan kebahagiaan jika beruntung, tapi sebaliknya. Cinta akan menjadi monster yang paling mengerikan dari segala yang ada di dunia. Karena cinta yang paling mengerikan itu adalah mereka yang berbeda keyakinan."

-Selat Gibraltar

-Selat Gibraltar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Berbicara tentang cinta. Kita tidak bisa menggunakan kata 'selamanya' jika berkaitan dengan cinta. Mencintai seseorang untuk selamanya, itu tidak mungkin, tapi jika kita kehilangan seseorang untuk selamanya, itu sangat mungkin terjadi.

Cinta beda keyakinan. Dari awal, Rasha dan Chesa seharusnya tahu bahwa hubungan mereka adalah hubungan 'terlarang'. Mereka bukan lagi menentang keputusan keluarga, tapi mereka akan menentang Tuhan.

"Assalammualaikum."

"Shalom."

Sejak itu, seharusnya mereka sadar bahwa semuanya adalah kesalahan. Benar-benar salah. Tapi keduanya tetap melanjutkan hubungan terlarang itu tanpa memikirkan apa yang akan terjadi ke depannya. Membuat perasaan itu kian bertambah seiring berjalannya waktu.

Tapi dibalik itu semua mereka bisa belajar banyak hal. Mendapatkan pelajaran yang sangat berharga. Terutama, Rasha. Laki-laki itu bisa mengambil banyak hikmah dari hubungan yang ia jalin bersama gadis yang berbeda keyakinan dengannya. Angelina Chesa Annora, gadis itu mengajarkan banyak hal kepadanya. Cinta, pengorbanan, perjuangan, kepercayaan, dan waktu. Meski pada akhirnya Rasha harus merelakan dan melepaskan Chesa untuk laki-laki lain. Karena pada nyatanya, seburuk apapun takdir yang diberikan kepada mereka, sebuah keputusan besar merubah segalanya—untuk tetap memilih Tuhan yang mereka anut sejak lahir.

Setelah kejadian besar itu terjadi, Rasha dan Chesa mengerti satu hal. Mau seberusaha apapun mereka berjuang. Mau seberusaha apapun mereka memohon kepada takdir. Akhirnya, tetap sama. Mereka tidak bisa bersama. Sekuat dan sebesar apapun itu.

Baik Chesa maupun Rasha, keduanya memilih untuk saling mengikhlaskan tanpa ada rasa sesal sedikit pun. Karena jika itu terus berlanjut, hanya luka yang akan mereka dapatkan.

Sekarang semuanya sudah berubah. Hubungan terlarang itu tidak lagi ada. Kehidupan Chesa dan Rasha sangat bahagia sekarang. Mereka berhasil menemukan titik kebahagiaannya. Walaupun, dengan orang yang berbeda.

"BABY AL!" Suara teriakan yang begitu melengking itu berasal dari mulut seorang anak kecil berjenis kelamin perempuan. Memanggil seorang anak laki-laki yang berjarak satu tahun di atasnya.

"Aku lebih tua satu tahun dari pada kamu! Sopan dikit, lah," tegurnya menatap anak perempuan itu dengan mata yang bergerak sinis.

Sedangkan anak yang dimarahi itu pun hanya membalas dengan kekehan kecil dari bibir mungilnya.

"Rain mau main sama Kak Al," pintanya dengan mata yang mengerjap polos.

"Rain, Bunda cariin ternyata kamu di sini," ucap seorang wanita yang menggunakan jas berwarna putih. Angelina Chesa Annora, wanita yang dulunya terkenal polos dan manja itu sekarang sudah seratus delapan puluh derajat berubah menjadi seorang ibu yang lembut dan penyayang. Setelah melewati banyak hal akhirnya, Chesa berhasil menyandang sebagai seorang dokter kandungan.

Tak lama dari itu muncul seorang wanita yang baru saja keluar dari arah dapur. Menatap Chesa sambil tersenyum. "Biarin aja Rain di sini, biar Al ada temennya," bujuk Zea menatap Chesa yang sepertinya ingin pergi ke rumah sakit. 

"Aku titip Rain, ya, Ze. Jadwal cek up sama operasi hari ini lumayan banyak," ucap Chesa dengan nada tidak enak.

Zea menganggukkan kepalanya dua kali. "Santai aja. Anak kamu aman, kok, di sini." Zea menatap Rain dan Al yang sedang asik bermain di ruang tamu lalu menatap David yang berjalan ke arah teras rumahnya.

"Sorry, ya, Ze. Kita keseringan nitip Rain di sini. Jadi suka enakan gue," gurau David sambil tertawa pelan dan itu berhasil membuat Chesa menatapnya dengan tajam.

Mendengar itu, spontan Zea tertawa pelan. Semakin mengenal David, ternyata kakak kelasnya waktu SMA dulu itu sangat suka bergurau dan melemparkan candaan.

"Rain juga udah kami anggap anak sendiri," sahut Rasha yang sudah siap dengan pakaian formalnya. "Hitung-hitung buat Al latihan punya adek bayi lagi," sambung Rasha yang dihadiahi cubitan kecil di perutnya dari tangan Zea.

Sontak ketiga orang itu pun tertawa puas melihat Zea yang sepertinya tengah menahan malu.

"Rain juga latihan, siapa tahu pulang dari sini dia punya adek laki-laki."

Dan sekarang, giliran Chesa.

Lihat, mereka benar-benar berhasil menemukan titik kebahagiaannya masing-masing. Kita tidak bisa terus terjebak di lubang hitam kesedihan, karena pada dasarnya kita sendiri yang mencari kebahagiaan itu.

Merelakan dan mengikhlaskan atas semua yang terjadi adalah pilihan terakhir yang dipilih oleh Chesa dan Rasha. Ternyata, pilihan itu tidak seburuk dengan apa yang mereka pikirkan.

Kisah ini mengajarkan kita banyak hal. Salah satunya adalah ... Tuhan mempertemukan, tapi belum tentu mempersatukan. Karena level tertinggi dalam mencintai adalah mengikhlaskan orang yang kita cintai untuk orang lain.

Ini akhir dari kisah mereka. Tentang Katedral yang sempat bertemu dengan Istiqlal. Tentang takdir yang mempermainkan keduanya. Tentang amin yang sama tapi dengan iman yang berbeda. Namun, sekarang mereka sudah hidup bahagia dengan pasangannya masing-masing.

Kisah Chesa dan Rasha adalah gambaran sepenuhnya dari 'Selat Gibraltar'. Dua lautan yang tidak bisa bersatu padahal berada di tempat yang sama.

Harus seagama, tidak boleh ditawar.

-TAMAT-

•••

YEAY!!!
AKHIRNYA SETELAH MELEWATI BERBAGAI PULAU, CERITA 'SELAT GIBRALTAR' UDAH TAMAT!!!!

KISAH CHESA DAN RASHA SUDAH LAMA BERAKHIR. MEREKA KEMBALI MEMBUKA LEMBARAN BARU DENGAN ORANG YANG BERBEDA. MENGIKHLASKAN SEMUA YANG TERJADI DAN MENCARI KEBAHAGIAAN MEREKA MASING-MASING. PADA AKHIRNYA, JANJI YANG SEMPAT MEREKA UCAPKAN BERSAMA WAKTU ITU BISA MEREKA RAIH.

"BERJUANG SAMA-SAMA SAMPAI MENEMUKAN TITIK KEBAHAGIAAN."

"LANTUNAN SHALAWATKU DAN NYANYIAN DI GEREJAMU TIDAK AKAN MEMBUAT KITA BERSATU."

•••

Salam sayang, Bervi Athalla🌹

Bengkulu, 18 Agustus 2021.

Selat Gibraltar  [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang