"Terlepas dari semua yang terjadi sekarang. Entah mengapa, aku masih menyukai semua tentangmu."
-Selat Gibraltar
•••
Seluruh pasang mata murid Nusa Bangsa menatap satu pasangan yang baru saja masuk ke dalam area sekolah. Rasha dan Fely. Kedua insan itu tampak serasi saat berjalan. Ditambah lagi dengan kedua tangan yang saling menggenggam dan memperlihatkan sebuah cincin di jari manis masing-masing.
"Beneran mereka tunangan?"
"Iya, katanya, sih pas acara ulang tahun bokapnya Rasha."
"Terus Chesa gimana? Bukannya Rasha pacaran sama Chesa? Kok, tunangannya sama Fely?"
"Banyak yang bilang kalau Chesa itu cuma buat selingan Rasha aja."
Fely tersenyum senang dalam hatinya. Mendengar banyaknya rumor yang sedang membicarakan perihal hubungannya dengan Rasha membuat Fely semakin merasa menang dari Chesa. Gadis kecil itu tidak akan bisa lagi merebut Rasha darinya.
"Kamu mau langsung ke kelas?" tanya Fely saat keduanya menghentikan langkah kakinya di koridor yang memisahkan kelas IPA dan IPS. Sudah lebih dari tiga hari mereka bertunangan dan Fely selalu berusaha untuk bersikap semanis dan selembut mungkin di hadapan Rasha. Berusaha agar perasaan laki-laki itu teralihkan dari Chesa.
Rasha melepaskan genggaman tangannya dan mengusap puncak kepala Fely dengan lembut. "Aku mau ke ruang OSIS sebentar. Kamu ke kelas sendiri, ya?" tanya Rasha menatap Fely dengan lekat.
Fely tersenyum maklum mendengarnya. Baru saja dirinya ingin membuka suara tiba-tiba saja datang seorang gadis yang selama ini membuat Fely kesal.
Chesa. Gadis itu datang tanpa merasa takut sedikit pun. Menatap Rasha dengan mata yang berbinar. "Selamat pagi, Rasha. Hari ini Chesa bawa bekal khusus buat Rasha. Ini Chesa yang masak, lohh," ujar Chesa dengan semangat lalu mengulurkan benda berbentuk kotak persegi itu ke hadapan Rasha.
Fely hanya diam. Berusaha untuk menahan emosinya sebaik mungkin. Jangan sampai ia kelepasan di depan Rasha. Yang harus ia lakukan sekarang adalah hanya diam sambil menunggu bagaimana respon tunangannya nanti.
Rasha menatap kotak bekal berwarna cokelat itu dengan pandangan yang sulit diartikan. Menatap Fely untuk beberapa saat lalu kembali mengalihkan tatapannya ke arah Chesa. "Lo siapa? Sorry, kalau lo mau deketin gue. Kenalin ... dia tunangan gue, Felysia Gianina."
Fely terperangah mendengarnya. Tunggu, apakah dirinya baru saja diakui oleh Rasha? Ingin rasanya Fely berteriak kencang karena terlalu senang mendengar pengakuan dari Rasha tadi. Melihat wajah Chesa yang berubah murung membuat Fely tertawa jahat dalam hatinya.
"Rasha, tolong terima ini. Chesa gak ada maksud apa-apa, kok," bujuk Chesa yang masih berusaha agar mantan kekasihnya itu mau menerima bekal yang sudah ia buat dengan susah payah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Selat Gibraltar [COMPLETED]
Romance⚠️WARNING⚠️ CERITA BUKAN UNTUK DITULIS ULANG! TOLONG HARGAI IDE DARI PENULIS. JADILAH PENULIS YANG BERKARYA DENGAN HASIL OTAK SENDIRI BUKAN DARI ORANG LAIN. BERANI BERKARYA ITU BAGUS! YUK, KURANGI POPULASI PLAGIAT. Blurb: Selat Gibraltar, dua...